Teks Ayat dan Terjemahan QS. Ash-Shaffat: 100-110

kepada sang anak. Yang perlu adalah bahwa ia berkehendak melakukannya. Bila ternyata sang anak membangkang, maka itu adalah urusan ia dengan Allah. Ayat diatas menggunkan bentuk kata kerja mudhari’ masa kini dan datang pada kata-kata saya melihat dan كح saya menyembelihmu. Demikian juga kata مٴ ت diperintahkan. Ini untuk mengisyaratkan bahwa apa yang beliau lihat itu seakan-akan masih terlihat hingga saat penympaiannya itu. Sedang penggunaan bentuk tersebut untuk kata menyembelihmu untuk mengisyaratkan bahwa perintah Allah yang dikandung mimpi itu belum selesai dilaksanakan, tetapi hendaknya segera dilaksanakan. Karena itu pula jawaban sang anak menggunakan kata kerja masa kini juga untuk mengisyaratkan bahwa ia siap, dan bahwa hendaknya sang ayah melaksanakan perintah Allah yang sedang maupun yang akan diterimanya. 6 Ucapan sang anak ا ڧ لع ام مٴ ت laksanakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, bukan berkata: “Sembelihlah aku”, mengisyaratkan sebab kepatuhannya, yakni karena hal tersebut adalah perintah Allah swt. Bagaimanapun bentuk, cara dan kandungan apa yang diperintahkan-Nya, maka ia sepenuhnya pasrah. Kalimat ini juga dapat merupakan obat pelipur lara bagi keduanya dalam menghadapi ujian berat itu. Ucapan sang anak ي باصلا م ءاش ﷲ إ ي جتس engkau akan mendapatiku Insya Allah termasuk para penyabar, dengan mengaitkan kesabarannya dengan kehendak Allah, sambil menyebut terlebih dahulu kehendak-Nya, menunjukkan betapa tinggi akhlak dan sopan santun sang anak kepada Allah SWT . Tidak dapat diragukan bahwa jauh sebelum peristiwa ini pastilah sang ayah telah menanamkan dalam hati dan benak anaknya tentang keesaan Allah dan sifat-sifat-Nya yang indah serta bagaimana seharusnya bersikap kepada-Nya. Sikap dan ucapan sang anak yang direkam oleh ayat ini adalah buah pendidikan tersebut. 7 6 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Quran volume 12, Jakarta: Lentera Hati, 2002, Cet. VIII, h. 62 7 Ibid., h. 62-63

3. Ayat 103

Dalam tafsir al-Maragi dipaparkan: Dan tatkala kedua orang itu telah berserah diri dan tunduk kepada perintah Allah dan meyerahkan segala urusan kepada Allah Swt tentang qadha dan qadarnya, dan Ibrahim telah menelungkupkan wajah anaknya dengan memberi isyarat kepadanya, sehingga ia tidak melihat wajah anaknya itu dan bisa mengakibatkan rasa kasihan kepadanya. Diriwayatkan dari Mujahid, bahwa Ismail berkata kepada ayahnya, “Janganlah engkau menyembelihku sedang engkau melihat kepada wajah-ku. Boleh jadi engkau kasihan kepadaku sehingga tidak tega kepadaku. Ikatlah tangan dan leherku. Kemudian letakan wajahku menghadap tanah.” Maka Ibrahimpun menuruti permintaan anaknya. 8 Dalam tafsir Jalalaen di jelaskan ا لسا لف tatkala keduanya telah berserah diri artinya tunduk dan patuh kepada perintah Allah Swt. نبجلل هلت و dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya “Nabi Ismail dibaringkan pada salah satu pelipisnya. Kemudian Nabi Ibrahim menggorokan pisau besarnya ke leher Nabi Ismail, akan tetapi berkat kekuasaan Allah pisau itu tidak mempan sedikitpun. ” 9

4. Ayat 104 Ayat 105

“Dan kami melalui malaikat memanggilnya: “Hai Ibrahim, sungguh engkau telah membenarkan mimpi menyangkut penyembelihan anakmu itu dan engkau telah melaksanakan sekuat kemampuanmu. ” 10 Tafsir al-Maragi menyebutkan: Sesungguhnya peristiwa yang terjadi ini benar-benar merupakan contoh besar dan ujian yang tiada tara terhadap hamba-hamba Allah. Dan Allah Azzawajalla boleh saja mencoba siapa saja diantara hamba-hamban-Nya dengan beban-beban apa saja yang Dia 8 Al-Maragi, op, cit., h.130 9 Jalaluddin Al- Mahal’li Jalaluddin As-Sayuti, Tafsir Jalalaen Jilid III, Ter. Dari Tafsir Al-Jalalain oleh Badrun Abu Bakar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1996, h. 1936 10 Shihab, op. cit., h. 64

Dokumen yang terkait

KONSEP INTERNALISASI NILAI-NILAI TAUHID PADA KISAH NABI IBRAHIM AS DI DALAM AL-QUR�AN

1 56 31

Aktualisasi Pendidikan Akhlak Anak Dalam Keluarga Nabi Ibrahim As (Suatu Kajian Tafsir Berdasarkan Qs. Ibrahim : 37, Qs. As Shofaat : 102 Dan Qs. Al Baqarah : 132)

1 6 94

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM AL-QURAN (Kajian tentang ayat-ayat kisah Maryam)

0 3 169

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKIDAH DALAM DOA NABI IBRAHIM Nilai-nilai Pendidikan Akidah dalam Doa Nabi Ibrahim (Telaah Tafsir Ar-Rāzī dan At-Ṭabarī pada Surat Ibrahim Ayat 35-41).

0 4 15

STRATEGI KEBERHASILAN NABI IBRAHIM BAGI PENDIDIKAN ANAK DAN RELEVANSINYA DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN Strategi Keberhasilan Nabi Ibrahim Bagi Pendidikan Anak Dan Relevansinya Dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Telaah atas Tafsir Surat ash-Shaffat ayat

0 4 16

PENDAHULUAN Strategi Keberhasilan Nabi Ibrahim Bagi Pendidikan Anak Dan Relevansinya Dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Telaah atas Tafsir Surat ash-Shaffat ayat 99-113).

0 2 27

NILAI –NILAI PENDIDIKAN YANG TERDAPAT DALAM KISAH-KISAH BINATANG (TELAAH QS. AN-NAML AYAT 17-19) Nilai–Nilai Pendidikan Yang Terdapat Dalam Kisah-Kisah Binatang (Telaah Qs. An-Naml Ayat 17-19).

0 2 16

NILAI –NILAI PENDIDIKAN YANG TERDAPAT DALAM KISAH-KISAH BINATANG (TELAAH QS. AN-NAML AYAT 17-19) Nilai–Nilai Pendidikan Yang Terdapat Dalam Kisah-Kisah Binatang (Telaah Qs. An-Naml Ayat 17-19).

0 10 17

POLA PEMBINAAN TAUHID KEPADA ANAK (ANALISIS KISAH NABI IBRAHIM AS DAN ISMA’IL AS DALAM TAFSIR AL-IBRIZ KARYA BISRI MUSTAFA QS. ASH-SHAFFAT: 100-110) - STAIN Kudus Repository

0 0 7

POLA PEMBINAAN TAUHID KEPADA ANAK (ANALISIS KISAH NABI IBRAHIM AS DAN ISMA’IL AS DALAM TAFSIR AL-IBRIZ KARYA BISRI MUSTAFA QS. ASH-SHAFFAT: 100-110) - STAIN Kudus Repository

0 1 27