Ayat 102 Pendapat Para Mufassir Tentang QS. Ash-Shaffat: 100-110 1.

kehendaki, tak ada yang dapat mencegah keputusan-Nya dan tak ada yang mampu menghalangi takdir-Nya. Sementara itu, memang banyak beban yang tiada kita ketahui rahasia-rahasia hikmahnya, namun Allah Maha tahu tentang apa yang karenanya beban-beban itu disyariatkan. 11 Dapat disimpulkan bahwa Allah Swt memanggil Ibrahim melalui Malaikat, Allah membenarkan bahwa mimpi yang Nabi Ibrahim alami berasal dari Allah dan Allah berjanji akan memberi balasan kepada siapa saja yang berbuat baik.

5. Ayat 106

Memanglah suatu percobaan yang nyata, kalau seseorang sangat mengharapkan keturunan yang shalih, setelah usia 86 tahun keinginan itu baru disampaikan tuhan, sedang anak ketika itu masih satu-satunya itu disuruh kurbankan pula dalam mimpi. “Namun perintah itu dilaksanakan juga dengan tidak ada keraguan sedikitpun, baik pada si ayah maupun si anak. Lantaran Ibrahim dan putranya sama-sama menyerah aslama, tidak takut maut, bahwa pantaslah jika Tuhan menjelaskan keduanya “minal muhsiin”, termasuk orang-orang yang didalam hidupnya berbuat kebajikan, maka pantas mendapat penghargaan disisi Allah. ” 12 Memang Allah tidak akan memberi ujian kecuali sesuai kadarnya. Allah memberikan ujian yang teramat sulit untuk dilakukan untuk orang biasa namun karena Allah inggin menguji hambanya yang shaleh maka Allah memberikan ujian yang nyata kepada Nabi Ibrahim dan purtanya Ismail.

6. Ayat 107

Menurut tafsir Jalalain “ ه ي فو Dan kami tebus anak itu maksudnya anak yang diperintahkan untuk disembelih Nabi Ismail. عب ب dengan seekor sembelihan yakni dengan domba ميظع yang besar dari surga. 11 Al-Maragi, op. cit., h. 131 12 Hamka, op. cit., h. 144 Domba itu dibawa oleh malaikat Jibril lalu Nabi Ibrahim menyembelihnya seraya membaca Takbir. ” 13 Ini dapat dilihat bahwa ketika Nabi Ibrahim ingin mengorok leher anaknya, lalu Allah menggantinya dengan sesembelihan yang lain yakni seekor domba yang dibawa oleh Malaikat Jibril lalu Nabi Ibrahim melanjutkan penyembelihannya dibarengi dengan membaca takbir.

7. Ayat 108 dan ayat 109

Menurut Ahmad Mustafa Al-Maragi dalam tafsir Al-Maragi wataroknaa „alaihi fil akhiriyna dan kami kekalkan untuk Ibrahim pujian yang baik dikalangan manusia di dunia, sehingga dia menjadi orang yang dicintai dikalangan semua orang dari agama dan aliran manapun. “Orang-orang Yahudi mengagungkannya, orang-orang Nasrani mengagungkannya, orang- orang Islam mengagungkannya, dan orang-orang musyrik sekalipun tetap meng hormatinya. Mereka mengatakan, „Sesungguhnya, sekalipun kami menganut agama Ibrahim, Bapak ka mi’.” 14 Pada ayat 109 ini dijelaskan dalam tafsir Al Maragi ميح بإ لع ملس Dan kami katakan kepada Ibrahim, “Salam sejahtera kepadamu dikalangan para malaikat, manusia dan jin.” 15 Karena keshalehan yang luar biasa Allah mengangkat tinggi derajat Nabi Ibrahim. Bukan saja ia dikenang pada zamannya namun Allah menjamin sampai zaman yang akan datang dan tidak dijelaskan sampai mana ia akan dikenang mungkin sampai akhir zaman. Bukan saja manusia tapi jin dan Malaikat menyalaminya, bukan hanya umt Islam namun orang Yahudi, Nasrani dan musyrikpun turut mengaguminya. 13 Jalaluddin, op. cit., h. 1937 14 Al- Maragi, op. cit., h. 132 15 Ibid.

8. Ayat 110

Dalam tafsir Jalalain dijelaskan bahwa كل ك Demikianlah sebagaimana kami memberikan imbalan pahala kepada Ibrahim ن سحا زج kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik terhadap diri mereka sendiri. 16 Ditekankan lagi dalam tafsir milik badan wakaf UII, Allah menyebutkan pula penghargaan kepada Nabi Ibrahim AS salam kesejahteraan untuknya dan salam kesejahteraan untuk Nabi Ibrahim as ini terus hidup ditengah- tengah umat manusia bahkan juga dikalangan malaikat. Dengan demikian ada tiga ganjaran yang telah dinugrahkan kepadanya. Pertama seekor kambing besar yang didatangkan kepadanya, kedua keharuman namanya sepanjang masa dan ucapan salam sejahtera dari Allah dan manusia. 17 Begitulah siapa saja yang berbuat baik Allah akan memberikan balasan yang besar seperti salah satu hambanya yakni Ibrahim. Beliau telah melewati ujian yang besar dari Allah, yang belum pernah dilakukan oleh orang-orang sebelumnya hingga sekarang.

D. Nilai- Nilai Pendidikan Tauhid Dalam QS. Ash-Shaffat ayat 100-110

1. Tauhid Membebaskan Jiwa dari Penyembahan dan Tunduk Pada Selain Allah. Semua yang ada di dunia ini adalah makhluk Allah Swt. Mereka tidak bisa menciptakan sesuatu yang belum ada, tidak bisa memberikan kemanfaatan pada dirinya, tidak bisa pula memberi mudharat, tidak bisa menghidupkan yang mati serta tidak bisa mematikan yang hidup. Tauhid pada dasarnya memberikan kebebasan bagi manusia dari segala bentuk penyembahan kepada selain Allah. Membebaskan akal dari bentuk- bentuk khurafat dan keragu-raguan. Membebaskan hati dari ketundukan dan penyerahan diri kepada makhluk dan membebaskan kehidupan dari dominasi Tuhan-Tuhan tandingan yang mereka ambil dari makhluk Allah serta pengaruh dukun dan orang-orang yang ingkar dari penyembahan kepada Allah. 16 Jalaluddin, op. cit., h. 1938 17 Depag, op. cit., h. 321

Dokumen yang terkait

KONSEP INTERNALISASI NILAI-NILAI TAUHID PADA KISAH NABI IBRAHIM AS DI DALAM AL-QUR�AN

1 56 31

Aktualisasi Pendidikan Akhlak Anak Dalam Keluarga Nabi Ibrahim As (Suatu Kajian Tafsir Berdasarkan Qs. Ibrahim : 37, Qs. As Shofaat : 102 Dan Qs. Al Baqarah : 132)

1 6 94

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM AL-QURAN (Kajian tentang ayat-ayat kisah Maryam)

0 3 169

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKIDAH DALAM DOA NABI IBRAHIM Nilai-nilai Pendidikan Akidah dalam Doa Nabi Ibrahim (Telaah Tafsir Ar-Rāzī dan At-Ṭabarī pada Surat Ibrahim Ayat 35-41).

0 4 15

STRATEGI KEBERHASILAN NABI IBRAHIM BAGI PENDIDIKAN ANAK DAN RELEVANSINYA DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN Strategi Keberhasilan Nabi Ibrahim Bagi Pendidikan Anak Dan Relevansinya Dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Telaah atas Tafsir Surat ash-Shaffat ayat

0 4 16

PENDAHULUAN Strategi Keberhasilan Nabi Ibrahim Bagi Pendidikan Anak Dan Relevansinya Dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Telaah atas Tafsir Surat ash-Shaffat ayat 99-113).

0 2 27

NILAI –NILAI PENDIDIKAN YANG TERDAPAT DALAM KISAH-KISAH BINATANG (TELAAH QS. AN-NAML AYAT 17-19) Nilai–Nilai Pendidikan Yang Terdapat Dalam Kisah-Kisah Binatang (Telaah Qs. An-Naml Ayat 17-19).

0 2 16

NILAI –NILAI PENDIDIKAN YANG TERDAPAT DALAM KISAH-KISAH BINATANG (TELAAH QS. AN-NAML AYAT 17-19) Nilai–Nilai Pendidikan Yang Terdapat Dalam Kisah-Kisah Binatang (Telaah Qs. An-Naml Ayat 17-19).

0 10 17

POLA PEMBINAAN TAUHID KEPADA ANAK (ANALISIS KISAH NABI IBRAHIM AS DAN ISMA’IL AS DALAM TAFSIR AL-IBRIZ KARYA BISRI MUSTAFA QS. ASH-SHAFFAT: 100-110) - STAIN Kudus Repository

0 0 7

POLA PEMBINAAN TAUHID KEPADA ANAK (ANALISIS KISAH NABI IBRAHIM AS DAN ISMA’IL AS DALAM TAFSIR AL-IBRIZ KARYA BISRI MUSTAFA QS. ASH-SHAFFAT: 100-110) - STAIN Kudus Repository

0 1 27