berdasarkan pada ajaran Islam sebagai sumber utamanya. Yang tujuan akhirnya adalah menjadikan manusia sebagai khalifah dimuka bumi yang
sekaligus bertakwa kepada Allah.
B. Tauhid
Sebelum beranjak mengungkap pengertian pendidikan tauhid, maka penulis akan mengungkapkan terlebih dahulu ruang lingkup tentang tauhid.
Menurut Djafar Shabran dalam bukunya risalah tauhid, arti kata tauhid adalah meng-Esakan, berasal dari kata wahid artinya Esa, satu atau tunggal. Yang
dimaksud dengan meng-Esakan Allah SWT, dzat-Nya, sifat- Nya, asma’-Nya dan
af’al-Nya.
21
Ada beberapa istilah lain yang semakna atau hampir sama yakni : 1.
Iman. Menurut Asy „ariyah iman hanyalah membenarkan dalam hati. Senada dengan ini Imam Abu Hanifah mengatakn bahwa iman hanyalah
‘itiqad. Sedangkan amal adalah bukti iman. Namun tidak dinamai iman. Ulama Salaf
di antaranya Imam Ahmad, Malik, dan Syafi’i, iman adalah “Iman adalah sesuatu yang diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan
dengan anggota tubuh”
22
2. Aqidah. “Menurut bahasa ialah keyakinan yang tersimpul kokoh di dalam hati,
mengikat, dan merngandung perjanjian. Sedangkan menurut terminologis di antaranya pendapat Hasan al-Banna mengatakan bahwa aqidah ialah beberapa
hal yang harus diyakini kebenarannya oleh hati, sehingga dapat mendatangkan ketenteraman, keyakinan yang tidak bercampur dengan keragu-
raguan.”
23
Penyusun cenderung kepada pendapat “Yunahar Ilyas yang mengidentikkan
21
Dja’far Sabran, Risalah Tauhid, Ciputat: Mitra Fajar Indonesia, 2006, Cet-2, h. 1
22
Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam LPPI, 1995, Cet-3, h.4
23
Ibid., h.1
antara tauhid, iman, dan aqidah. Tauhid merupakan tema sentral aqidah dan iman.”
24
Diantara pengertian tauhid tersebut, ruang lingkup pembagian tauhidnya adalah sebagai berikut:
1.
Ilahiyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
Ilah Tuhan, Allah seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat- sifat Allah, af’al
Allah dan lain-lain. 2.
Nubuwat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
Nabi dan Rasul, termasuk pembahasan tentang kitab- kitab Allah, mu’jizat,
karamat dan lain sebagainya. 3.
Ruhaniyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan alam metafisik seperti Malaikat, Jin, Iblis, Syaitan, Roh dan lain sebagainya.
4.
Sam’iyyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui
lewat sam’i dalil naqli berupa al-Qur’an dan Sunnah seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga neraka dan lain sebagainya.
25
Telah dipaparkan ruang lingkup pembagaian tauhid, berikut ini adalah penjelasan dari keempat materi diatas:
a. Iman Kepada Allah SWT
Allah adalah nama dzat yang Maha Sempurna dan yang Maha Agung dan untuk nama “Allah” juga disebut ism al-jalalah. Dzat-Nya adalah tunggal,
tidak terdiri dari unsur-unsur dan bagian-bagan dan tidak ada suatu apa pun yang serupa dengannya.
”
26
Dan karena itu manusia dilarang berpikir tentang dzat Allah karena tidak dapat mengetahuinya. Manusia dipanggil untuk
menggunakan akalnya bagi memikirkan alam ini dan segala isinya, tidak memikirkan dzat Alah yang ghaib itu dan tidak ada yang serupa dengan-Nya.
“Esensi iman kepada Allah Swt adalah Tauhid yaitu mengesakan-Nya, baik dalam zat, asm
a’was-shiffaat, maupun af’al perbuatan-Nya.”
27
Allah Swt berfirman:
24
Ibid., h. 5
25
Ibid., h. 6
26
Ahmad Daudy, Kuliah Akidah Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1997, Cet.1, h. 70-71
27
Ilyas, Op. cit., h. 18