Tujuan Pendidikan Islam Nilai Pendidikan
antara tauhid, iman, dan aqidah. Tauhid merupakan tema sentral aqidah dan iman.”
24
Diantara pengertian tauhid tersebut, ruang lingkup pembagian tauhidnya adalah sebagai berikut:
1.
Ilahiyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
Ilah Tuhan, Allah seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat- sifat Allah, af’al
Allah dan lain-lain. 2.
Nubuwat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
Nabi dan Rasul, termasuk pembahasan tentang kitab- kitab Allah, mu’jizat,
karamat dan lain sebagainya. 3.
Ruhaniyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan alam metafisik seperti Malaikat, Jin, Iblis, Syaitan, Roh dan lain sebagainya.
4.
Sam’iyyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui
lewat sam’i dalil naqli berupa al-Qur’an dan Sunnah seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga neraka dan lain sebagainya.
25
Telah dipaparkan ruang lingkup pembagaian tauhid, berikut ini adalah penjelasan dari keempat materi diatas:
a. Iman Kepada Allah SWT
Allah adalah nama dzat yang Maha Sempurna dan yang Maha Agung dan untuk nama “Allah” juga disebut ism al-jalalah. Dzat-Nya adalah tunggal,
tidak terdiri dari unsur-unsur dan bagian-bagan dan tidak ada suatu apa pun yang serupa dengannya.
”
26
Dan karena itu manusia dilarang berpikir tentang dzat Allah karena tidak dapat mengetahuinya. Manusia dipanggil untuk
menggunakan akalnya bagi memikirkan alam ini dan segala isinya, tidak memikirkan dzat Alah yang ghaib itu dan tidak ada yang serupa dengan-Nya.
“Esensi iman kepada Allah Swt adalah Tauhid yaitu mengesakan-Nya, baik dalam zat, asm
a’was-shiffaat, maupun af’al perbuatan-Nya.”
27
Allah Swt berfirman:
24
Ibid., h. 5
25
Ibid., h. 6
26
Ahmad Daudy, Kuliah Akidah Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1997, Cet.1, h. 70-71
27
Ilyas, Op. cit., h. 18
ا
ﻻ ۷يۻݐ
١٢ :
١٢
Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: Bahwasanya tidak ada Tuhan yang hak melainkan
Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku. QS. Al Anbiya21: 25
b. Iman Kepada Malaikat
Secara etimologis kata Malaikah dalam bahasa Indonesia disebut Malaikat adalah bentuk jamak dari malak, berasal dari mashdar al-alukah
artinya ar-risalah missi atau pesan. Yang membawa misi atau pesan disebut ar-rasul utusan. Dalam beberapa ayat al-
Qur’an Malaikat juga disebut degan rusul utusan-utusan, misalnya pada surat Hud ayat 49, berbunyi:
دوھ ٢٢
: ٩٤
Dan Sesungguhnya utusan-utusan Kami malaikat-malaikat telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan:
Selamat. Ibrahim menjawab: Selamatlah, Maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yan
g dipanggang”. QS. Hud11: 49 Bentuk jamak lain dari Malak adalah Mala-ik.
Malaikat diciptakan oleh Allah Swt dari cahaya, seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah Saw:
ت݁݉خ ۽݉݅ئ۷݉ݍلْا
ْݏ رْوݐ
, و
ܿ݉خ ݎ۷جلْا
ْݏ جر۷
ْݏ ۷ݐ
ر ,
ܿ݉خو ݊دأ
۷َݍ فصو
ْ݅ل
Malaikat itu diciptakan dari cahaya, jin dicitakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepadamu semua. HR. Muslim
“Malaikat lebih dahulu diciptakan dari manusia pertama Adam As.”
28
Iman kepada para malaikat merupakan bagian dari akidah kita. Al- Qur’an
28
Ilyas, Op. cit., h. 78-79
mengabarkan kepada kita bahwa sebahagian malaikat ditugaskan untuk menjaga dan memelihara manusia. Sebagiannya lagi untuk mencatat amal
perbuatan mereka, sebagaimana yang difi rmankan Allah Ta’ala:
ܾر۷طلا ٦٨
: ٩
Tidak ada suatu jiwapun diri melainkan ada penjaganya.QS. Ath- Thariq86: 4
ܾ ٢٥
: ٢٦
Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir. QS. Qaf50: 18
“Para malaikat ditugaskan untuk menjadi penjaga manusia, mencatat dan menghitung amalan. Catatan amalan itu kemudian diserahkan kepada Allah,
Robb sekalian alam. ”
29
Jumlah Malaikat sangat banyak, tidak bisa diperkirakan. Sesama mereka juga ada perbedaan dan tingkatan-tingkatan baik dalam kejadian maupun
dalam tugas, pangkat dan kedudukan. Di antara nama-nama dan tugas-tugas Malaikat adalah sebagai berikut:
1 Malaikat Jibril ‘alaihis salam, bertugas menyampikan wahyu kepada Nabi-
Nabi dan Rasul-Rasul. Dalam firman Allah Swt:
ۼر݁ۻلا ١
: ٤٩
Katakanlah: Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu telah menurunkannya Al Quran ke dalam hatimu dengan seizin Allah;
membenarkan apa kitab-kitab yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.QS. Al-Baqarah2:
97
29
Abdullah Azzam, Aqidah: Landasan Pokok Membina Ummat, Terj. Al-Aqidah, wa Atstaruhaa fii binaa il-jali, Jakarta: Gema Insani Press, 1993, Cet-3, h. 23-24