Tabel 1 Komponen Cost Recovery Kegiatan Usaha Hulu Migas
No Items
2005 2006
1 Biaya Operasi tahun Berjalan
5,622 5,439
-Eksplorasi 495
451 -Pengembangan
1.428 1.315
-Produksi 2.994
3.048 -General Admin
705 625
2 Depresiasi Tahun Berjalan
1.420 1.720
3 Depresiasi Tahun
Sebelumnya 206
403 4
Unrecovered Cost 285
253 Total Cost Recovery
7.533 7.815
Cost Recovery Pertamina EP 1.864
1.893 Cost Recovery KKKS
lainnya 5.669
5.922
Sumber :
DBH adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka persentase tertentu. Menurut Drs
Pramudjo, M.Soc. Direktur Dana Perimbangan, Departemen Keuangan RI, secara normatif terdapat 2 dua pengertian Dana Bagi hasil DBH yang satu
sama lain saling melengkapi, yaitu :
www.google.com Keterangan :
Tabel di atas menerangkan tentang komponen-komponen yang terdapat di dalam Cost Recovery Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Semakin
besar Cost Recovery yang berarti biaya produksi besar yang mempengaruhi bagian Pemerintah dan Kontraktor.
E. Gambaran Umum Tentang Dana Bagi hasil Migas DBH
77
77
Energi Antarnusa : Opcit hal 22-23.
1. Setelah rangkaian kalimat tersebut masih ditambah dengan frase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi
2. Ditambahkan dengan frase dengan memperhatikan potensi daerah penghasil. Secara harafiah, DBH sudah jelas adalah dana bagi hasil baik untuk migas
maupun sumber daya alam lain SDA lainnya adalah sama – dana bagi hasil.
78
PRINSIP DBH
BY ORIGIN
REALISASI
¦ BERDASARKAN PRINSIP
DAERAH PENGHASIL : DAERAH PENGHASIL
MENDAPATKAN PORSI LEBIH BESAR
¦ DAERAH LAIN
MENDAPATKAN BAGIAN PEMERAT AAN DENGAN
PORSI TERTENT U PRINSIP
¦ PENYALURAN DBH
BERDASARKAN REALISASI PENERIMAAN NEGARA
Bagan 3 Tentang Prinsip yang dianut oleh Dana Bagi Hasil Migas
Sumber : B.Ceceliana,Workshop Revitalisasi perhitungan bidang migas, Pekanbaru 23November 2007, Direktorat Perimbangan Dirjen
Perimbangan Keuangan Departemen Keuangan RI
Pengertian dana bagi hasil dicerminkan dari frase “Yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka persentase tertentu”.
Prinsipnya adalah memperhatikan daerah penghasil atau by origin, bahwa daerah yang menghasilkan
SDA atau daerah penghasil mendapatkan porsi yang lebih besar daripada daerah yang bukan penghasil dan pembagiannya berdasarkan realisasi penerimaan dari
78
Energi Antar Nusa, Depkeu Menjawab, Edisi 04 Tahun II, Januari 2008 Hal 22-23.
sektor SDA Sumber Daya Alam yang disetorkan oleh kontraktor.
79
79
Ibid , Hal 22-23
Dalam Pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, DBH adalah salah satu instrumen dana perimbangan dalam rangka perimbangan keuangan
antara pemerintah pusat dengan pemerintahan daerah agar bersama-sama dengan dana perimbangan yang lain dapat diguanakan oleh daerah untuk mendanai
sebagian kewenangan yang dilimpahkan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintahan Daerah Money Follows Fuction.
Dana Bagi Hasil DBH dimaksudkan untuk mengurangi “Vertical Imbalance”
kesenjangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah maupun “Horizontal Imbalance” kesenjangan antar daerah.
“Vertical Imbalance” diwujudkan dengan pembagian porsi yang wajar
antara pemerintah pusat dengan daerah penghasil, sedangkan “Horizontal Imbalance”
diwujudkan dengan pembagian secara merata bagi daerah bukan penghasil yang berada di dalam wilayah provinsi yang sama dengan daerah
penghasil. Pembagian dengan porsi Pemerintah yang lebih besar dari daerah karena
Pemerintah harus mendanai kewajiban dan kewenangan yang lebih besar yang tidak dapat dilimpahkan kepada daerah, antara lain disektor pertahanan, sektor
keamanan, sektor keuangan dan moneter antara lain membayar utang dalam dan luar negeri, termasuk sektor hukum dan peradilan, dan sektor agama.
Prinsip-Prinsip Dana Bagi Hasil SDA Migas
b. Pelaksanaan Dana Bagi Hasil SDA Migas dilakukan berdasarkan realisasi
c. Dana yang dibagihasilkan adalah Penerimaan Negara dari wilayah daerah
yang bersangkutan setelah dikurangi komponen pajak dan pungutan lainnya sesuai peraturan perundangan penerimaan negara bukan pajak.
80
Dasar Hukum DBH Dana Bagi Hasil
1. UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
2. UU Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintahan Pusat dan Daerah 3.
PP Nomor 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan 4.
UU Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi 5.
Aturan-aturan Pelaksanann UU Nomor 8 Tahun 1971 Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara.
81
80. B. Ceceliana, disampaikan dalam DBH SDA Migas ”Workshop Revitalisasi Perhitungan
PNBP Bidang Migas Pekanbaru , 23 November 2007,Direktorat Dana Perimbangan Dirjen Perimbangan Keuangan Departemen Keuangan RI
81
. B. Ceceliana, Ibid, Slide 10 Presentasi
Bagan 4 Bagan yang menerangkan Tentang Jenis Dana Bagi Hasil Yang berasal Dari
Sumber Daya Alam
DBH SDA
KEHUTANAN PERTUM
PERIKANAN MINYAK BUMI
G AS BUMI P ANAS BUMI
JENIS DBH SDA
IHPH PSDH
DR LANDRENT
RO YALTY PPP
PHP SBP
IT IP
Sumber : B.Ceceliana,Workshop Revitalisasi Perhitungan Bidang Migas, Pekanbaru 23 November 2007, Direktorat Perimbangan Dirjen
Perimbangan Keuangan Departemen Keuangan RI
Keterangan :
Dana Bagi Hasil DBH berasal dari Sumber Daya Alam Indonesia. Ada 6 jenis sumber dana bagi hasil yaitu berasal dari Kehutanan, Pertambangan, Perikanan,
Minyak Bumi, Gas Bumi.
82
Istilah-istilah untuk Dana Bagi Hasil dalam tabel yaitu :
83
a. IIUPH : Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hutan
b. PSDH : Provisi Sumber Daya Hutan
c. DR : Dana Reboisasi d. LANDRENT
: Iuran Tetap Landrent e. ROYALTI
: Iuran Eksplorasi Eksploitasi Royalti f. PPP
: Pungutan Perusahaan Perikanan g. PHP
: Pungutan Hasil Perikanan h. SBP
: Setoran Bagian Pemerintah i. IT IP
: Iuran Tetap Iuran Produksi
82
DBH SDA Migas, Ibid, Slide 5
83
DBH SDA Migas, Ibid, Slide 6
Tabel 5 Contoh Tabel DBH dibidang Perikanan dan Minyak Bumi
CONTINUED
NO COMPONENTS
UNTUK DAERAH
PROPORTION PROV
KABKOTA PENGHASIL
KABKOTA LAIN DALAM PROV YG
SAMA
3. PERIKANAN
80 4.
MINYAK BUMI A. DARI KABKOTA
PENGHASIL 15,5
15 3
6 6
0,5 0,1
0,2 0 ,2
B. DARI PROVINSI PENGHASIL