PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN KEASLIAN PENELITIAN

belakangan berkembang dengan macam macam features, khususnya cara-cara pembagian profit oil split dan seberapa fleksibel kontrak tersebut terhadap naik turunnnya harga minyak dan bagaimana pula para analis perminyakan memprediksi harga minyak yang berubah-ubah setiap saat. Permasalahan ini sangat menarik bagi Penulis terutama tentang pelaksanaannya yang akan Penulis tinjau dari segi peraturan yang berlaku di Indonesia dan paling tidak pembaca dapat menerima gambaran tentang kontrak perminyakan dan mengapa berpengaruh terhadap kenaikan harga minyak yang melanda Indonesia saat ini. . Tinjauan Penulis, yaitu dari aspek keperdataan, yang selanjutnya Penulis rumuskan dalam judul Tinjauan Yuridis terhadap Pelaksanaan Sistem Kontrak Bagi Hasil dalam Industri Perminyakan Studi Kasus Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

B. PERUMUSAN MASALAH

Beberapa permasalahan pokok yang berkaitan dengan judul dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan kontrak bagi hasil dalam industri perminyakan ditinjau dari segi peraturan yang berlaku? 2. Bagaimana Ketentuan Kontrak Bagi Hasil di Indonesia menurut Undang- undang No. 22 Tahun 2001. 3. Permasalahan yang muncul setelah Undang-undang No. 21 Tahun 2001 diterapkan dalam kontrak bagi hasil di bidang migas?

C. TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan pembahasan dalam penulisan skripsi ini adalah: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem kontrak bagi hasil dalam industri perminyakan secara umum. 2. Untuk mengetahui bagaimana Kontrak Bagi Hasil PSC di Indonesia menurut Undang-undang No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi 3. Untuk mengetahui permasalahan yang muncul setelah UU Nomor 22 Tahun 2001 diterapkan di Indonesia. Adapun yang menjadi manfaat penelitian adalah : 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap pengembangan Ilmu Hukum Perdata umumnya dan Hukum Perjanjian khususnya dalam kontrak bagi hasil pertambangan minyak dan gas bumi. 2. Secara Institusional Melalui penelitian Penulis berharap dapat menambah wawasan pembaca dalam mencermati permasalahan yang muncul dalam masyarakat serta membuka cakrawala pemikiran terhadap kontrak perminyakan yang selama ini tidak biasa dibicarakan oleh masyarakat 3. Secara Praktis. 1 Diharapkan penelitian ini dapat membantu Pemerintah dalam menentukan kebijakan di masa mendatang dalam pelaksanaan kontrak bagi hasil minyak dan gas bumi. 2 Kepada perusahaan asing agar dapat memperoleh masukan dan menyesuaikan dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia. 3 Kepada masyarakat agar tidak buta mengenai pelaksanaan dalam bidang kontrak bagi hasil bidang perminyakan.

D. KEASLIAN PENELITIAN

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan, baik dari Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara mengenai judul kontrak bagi hasil, yaitu: 1. Siska Rahman, dengan judul Skripsi “Peranan Contract Production Sharing dalam Industri Minyak dan Gas Bumi.” Studi Kasus BPMIGAS. Adapun yang menjadi permasalahannya adalah mengenai peranan kontrak bagi hasil dalam industri minyak dan gas bumi, bahwa terdapat tiga 3 peranan penting yang dimiliki oleh industri minyak dan gas bumi dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai sumber energi nasional, sebagai penyumbang devisa terbesar, sebagai bahan baku industri khususnya industri petrokimia dan apabila terjadi sengketa antara Pertamina dengan kontraktor dalam Contract Production Sharing diselesaikan melalui arbirase. 2. Rudi Karmawan, dengan judul Skripsi ”Contract Production Sharing antara Telkom Witel I dengan Pengusaha Wartel.” Studi Kasus Wartel di Kotamadya Medan, dengan kesimpulan bahwa penerapan ketentuan tentang bank garansi ditentukan secara bersama oleh PT. Telkom dengan pengelola wartel, yang pada prinsipnya sesuai dengan ketentuan Hukum Perdata. Namun kenyataannya, ditentukan secara sepihak oleh PT. Telkom. Dalam hal ini, PT. Telkom telah menghilangkan unsur pertama yang tertuang dalam Pasal 1320 KUH Perdata sebagai hukum sah tidaknya suatu perjanjian, yaitu kesepakatan kedua belah pihak. 3. Mardalena Hanifah, dengan judul Tesis “Pelaksanan Perjanjian Bagi Hasil antara Pertamina dengan PT. Caltex Pasific Indonesia di Pekanbaru, Provinsi Riau.” Adapun yang menjadi permasalahannya adalah pelaksanaan perjanjian Bagi Hasil antara Pertamina dengan PT. Caltex Pasific Indonesia dan kendala dalam pelaksanaan perjanjian bagi hasil antara Pertamina dengan PT. Caltex Pasific Indonesia. Isi atau bentuk kontrak telah ditentukan Pertamina. Para pihak mengenyampingkan Pasal 1338 KUH Perdata tentang kebebasan berkontrak untuk menentukan isi perjanjian dan dalam pelaksanaannya dikemukakan kendala berupa masalah pembebasan tanah, pemberlakuan Undang-undang No. 44 Prp Tahun 1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi serta pemutusan sepihak terhadap daerah CPP Coastal Plains Pekanbaru. 4. Asmaul Husna TR, dengan judul Tesis “Pelaksanaan Contract Production Sharing antara Exxon Mobil Oil Indonesia, Inc. dengan PT. Pertamina Persero di point “A” Aron Lhoukson Provinsi Nangroe Aceh Darussalam yang bertujuan untuk menegetahui pelaksanaan Contract Production Sharing Oil Indonesia Inc. Pertamina Persero dan manfaat pelaksanaan kontrak tersebut terhadap pendapatan daerah dalam mewujudkan otonomi khusus Nangroe Aceh Darussalam dan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan kontrak.

E. TINJAUAN KEPUSTAKAAN