Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedasitas

44 yang akan dilakukan adalah uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.

3.12.1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Ghozali,2011:105. Salah satu metode untuk mendiagnosa adanya multicollinearity adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi, karena VIF = 1 Tolerance. Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat 1 nilai tolerance dan lawannya 2 VIF Variance Inflation Factors. Jika tolerance 0,10 dan nilai VIF 10 maka terjadi gejala Multikolinieritas Ghozali, 2011:105.

3.12.2 Uji Heteroskedasitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya.Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas Ghozali, 2011:139. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan melihat grafik Normal p-p plot dan titik-titik menyebar mengelilingi garis Universitas Sumatera Utara 45 diagonal, maka pengujian ini bebas dari heteroskedastisitas dan sebaliknya jika titik-titik pada grafik tidak mengelilingi garis diagonal atau berada jauh dari garis-garis diagonal maka diindikasikan adanya heteroskedastisitas. Sedangkan pada scater plot, jika pada grafik tersebut ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola teratur bergelombang, melebar, dan menyempit maka diindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas danjika tidakada pola yang jela serta titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka 0pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011:126.

3.12.3 Uji Normalitas