Tingkat Dasar Budaya Organisasi Fungsi Budaya Organisasi

13 10. Pola komunikasi Sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hierarki kewenangan yang formal. Kadang-kadang hierarki kewenangan dapat menghambat terjadinya polakomunukasi antara atasan dan bawahan atau antar karyawan itu sendiri.

2.1.3 Tingkat Dasar Budaya Organisasi

Menurut Schein dalam Lako 2004: 35, budaya organisasi berada pada tiga tingkat, yaitu: 1. Artifact Pada tingkat artifact, budaya organisasi memiliki ciri yaitu semua struktur dan proses organisasional dapat kelihatan. Dijelaskan bahwa seorang anggota baru memasuki suatu organisasi yang telah memiliki proses dan struktur organisasi yang visible dan menghadapi suatu kelompok baru dengan suatu budaya baru yang asing baginya. Oleh karena itu, pendatang baru perlu belajar memberikan perhatian khusus kepada budaya organisasi tersebut. 2. Espoused values Pada tingkat kedua yaitu espoused values, para anggota organisasi mempertanyakan apa yang seharusnya yang dapat mereka berikan untuk organisasi. Pada tingkat ini, baik organisasi maupun anggota organisasi membutuhkan tuntunan strategi, tujuan dan filosofi dari pemimpin organisasi untuk bertindak. Menurut schein, kebanyakan budaya organisasi dapat menelusuri espoused values mereka ke para pembentuk budaya organisasi Universitas Sumatera Utara 14 terdahulu founders of the culture. Pendatang baru dapat belajar dari espoused values ini, dan mempelajari maknanya dalam konteks organisasi. 3. Basic underlying assumptions Pada tingkat Basic underlying assumptions, berisi sejumlah kepercayaan atau keyakinan beliefs bahwa anggota organisasi mendapat jaminan taken for granted bahwa mereka diterima secara baik untuk melakukan sesuatu secara efisien dan efektif. Asumsi-asumsi dasar ini mempengaruhi perasaan, pemikiran, persepsi, kepercayaan dan pikiran bawah sadar anggota organisasi. Sumber: Schein dalam Lako 2004 Gambar 2.1 Level Budaya Menurut Schein

2.1.4 Fungsi Budaya Organisasi

Fungsi budaya organisasi menunjukkan peranan atau kegunaan dari budaya organisasi. Krietner 2005:85 membagi fungsi budaya organisasi menjadi empat bagian antara lain: 1. Memberikan identitas organisasi kepada karyawannya. Identitas yang dirasakan oleh karyawannya dengan mengadakan penghargaan yang mendorong produktivitas kerja karyawan, meraih pendapatan dengan targetdan tingkat profit yang signifikan. Artifact Basic underlying assumptions Espoused values Universitas Sumatera Utara 15 2. Memudahkan komitmen kolektif. Salah satu nilai perusahaan dimana karyawannya bangga menjadi bagian darinya dan tidak ingin meninggalkan karier diperusahaan tersebut. Dikarenakan karyawan telah komitmen terhadap perusahaan tempat dia berkarier. 3. Mempromosikan stabilitas sistem sosial. Stabilitas sistem sosial mencerminkan taraf dimana lingkungan kerja dirasakan positif dan mendukung jauh dari konflikserta perubahan yang tidak efektif. 4. Membentuk perilaku dengan membantu manajer para karywan memahami mengapa orang melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan bagaimana perusahaan bermaksud mencapai tujuan jangka panjang, seperti perusahaan ini menerapkan pelatihan kepada karyawan baru untuk diukur dan dievaluasi berdasarkan standar perjalanan karier selama tiga sampai enam bulan. Sumber: Robert Kreitner 2005:86 Gambar 2.2 Empat Fungsi Budaya Organisasi Komitmen Kolektif Identitas perusahaan Membentuk perilaku Stabilitas sistem sosial Budaya Organisasi Universitas Sumatera Utara 16

2.1.5 Membangun Budaya Organisasi