Analisis Statistik .1 Analisis Statistik Regresi Linear Berganda Pembahasan

62 besar karyawanmerasa dapat bekerja dengan tepat waktu tanpa menunda- nunda pekerjaan tersebut. Namun beberapa karyawan merasa tidak bekerja dengan tepat waktu dan dapat menunda-nunda pekerjaan tersebut. 4.3 Analisis Statistik 4.3.1 Analisis Statistik Regresi Linear Berganda Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas Budaya Organisasi dan Reward terhadap variabel terikat Kinerja Karyawan. Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS 21for windows. Tabel 4.8 Hasil Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 3.134 3.098 1.012 .315 Budaya Organisasi .440 .088 .408 5.031 .000 .743 1.346 Reward .441 .074 .484 5.968 .000 .743 1.346 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Data Primer 2016 diolah Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b1X 1 + b2X 2 + e Y = 3,134+ 0,440 X 1 + 0,441 X 2 + e Universitas Sumatera Utara 63 1. Konstanta a = 3,134, ini menunjukkan bahwa jika variabel Budaya Organisasi dan promosi Jabatan dianggap konstan maka tingkat variabel kinerja karyawan Y PT. NV Perimex sebesar 3,134. 2. Koefisien b1 X 1 = 0.440, menunjukkan bahwa variabel Budaya Organisasi berpengaruh positif terhadap Kinerja karyawan atau dengan kata lain jika variabel Budaya Organisasi ditingkatkan maka Kinerja Karyawan akan bertambah sebesar 0.440 1. Koefisien b2 X2 = 0.441, menunjukkan bahwa variabel Promosi Jabatan berpengaruh secara positif terhadap Kinerja Karyawan. Dengan kata lain jika variabel Promosi Jabatan ditingkatkan maka Kinerja Karyawan akan bertambah sebesar 0.441. 4.4 Uji Hipotesis 4.4.1 Pengujian Koefisien Determinasi R 2 Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas Budaya Organisasi dan Reward terhadap variabel terikat Kinerja Karyawan. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R 2 ≥ 1. Hasil pengujian koefisien determinasi menggunakan SPSS Statistic 21 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.9 dibawah ini: Universitas Sumatera Utara 64 Tabel 4.9 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .775 a .600 .590 2.205 a. Predictors: Constant, Reward, Budaya Organisasi b. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Data Primer 2016 diolah Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa : 1. Nilai R sebesar 0.775 sama dengan 77,5 berarti hubungan antara variabel Budaya Organisasi X 1 dan Reward X 2 terhadap variabel Kinerja Karyawan Y sebesar 77,5 artinya hubungannya erat. 2. Nilai Adjusted R Square 0.600 berarti 60 kinerja karyawan dapat di jelaskan oleh variabel Budaya Organisasi dan Reward. Sedangkan sisanya 40 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini seperti gaya kepemimpinan, motivasi, kepuasan kerja, dan lain sebagainya. 3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error of the Estimate 2,205.

4.4.2 Uji Parsial t

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah Budaya Organisasi X1 Reward X2 secara parsial atau masing-masing berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. NV Perimex Y. Kriteria Pengujian adalah: Universitas Sumatera Utara 65 1. H0 : b1, b2 = 0, Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen 2. H0 : b1, b2 ≠ 0, Artinya sec ara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan adalah: 1. H0 diterima jika thtitung ttabel pada α= 5 2. H0 ditolak jika thitung ttabel pada α= 5 Tabel 4.10 Hasil Uji Parsial t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3.134 3.098 1.012 .315 Budaya Organisasi .440 .088 .408 5.031 .000 Reward .441 .074 .484 5.968 .000 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Data Primer 2016 diolah Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa : 1. Variabel Budaya Organisasi adalah 5.031 dengan tingkat signifikansi 0.000 dan nilai t tabel pada alpha 5 dan df1 = 82 adalah 1.989 variabel budaya organisasiberpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. NV Perimex. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0.000 0.05. nilai t hitung 5.031 t tabel 1.989 jika budaya organisasi ditingkatkan menjadi lebih baik, maka kinerja karyawan akan meningkat. 2. Variabel Reward adalah 5.968 dengan tingkat signifikansi 0.000 dan nilai t tabel pada alpha 5 dan df1 = 82 adalah 1.989 variabel reward Universitas Sumatera Utara 66 berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja PT. NV Perimex hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0.000 0.05. nilai t hitung 5.968 t tabel 1.989 jika Reward ditingkatkan menjadi lebih baik, maka kinerja karyawan akan meningkat.

4.4.3 Uji Signifikansi Simultan Uji F

Pengujian ini dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan positif dan signifikan variabel bebas X 1 , X 2 berupa Budaya Organisasi dan Reward terhadap variabel terikat Y berupa Kinerja Karyawan pada PT. NV Perimex. H0 : b1 = b2 = 0, Artinya secara serentak Budaya Organisasi dan Reward berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kinerja Karyawan. H0 : b1 ≠ b2 ≠ 0, atinya secara serentak Buday a Organisasi dan Reward berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n 72 dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 3, sehingga diperoleh : 1. df pembilang = 3-1 = 2 2. df penyebut = 85-3 = 82 Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 21 for windows , kemudian akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat α = 5 2:82 = 3.11 dengan kriteria uji sebagai berikut : H0 diterima jika F hitung F Tabel pada α = 5 H0 ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5 Tabel 4.11 Hasil Uji Simultan F Universitas Sumatera Utara 67 ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 597.862 2 298.931 61.477 .000 b Residual 398.726 82 4.863 Total 996.588 84 a. Dependent Variable: Kinerja b. Predictors: Constant, Reward, Budaya Organisasi Sumber: Data Primer 2016 diolah Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat hasil Uji F secara simultan, dan diperoleh nilai Fhitung = 61.477 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan nilai F tabel = 3,11 nilai F hitung Ftabel 61.477 3,11 dan tingkat signifikansi 0.000 0,05 dengan hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima sehingga variabel bebas yaitu Budaya Organisasi X 1 dan Reward X 2 secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan PT. NV Perimex Y. 4.5 Uji Asumsi Klasik 4.5.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi normal, Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari titik- titik yang menyebar di sekitar garis diagonal yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan, Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorov- smirnov, Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 0,05 naka jika nilai Asymp,Sig, 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Universitas Sumatera Utara 68 Berikut ini adalah Gambar 4.2 histogram sebagai berikut : Sumber: Data Primer 2016 diolah Gambar 4.2 Histogram Berdasarkan Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke kiri atau ke kanan. Berikut ini adalah Gambar 4.3 mengenai pengujian normalitas p-p plot : Universitas Sumatera Utara 69 Sumber: Data primer 2016 diolah Gambar 4.3 Pengujian Normalitas P-P Plot Gambar 4.3 memperlihatkan titik-titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal, Namun untuk lebih memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji kolmogorov-smirnovK-S. Berikut ini adalah Tabel 4.12 mengenai uji Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 70 Tabel 4.12 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 85 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.17870124 Most Extreme Differences Absolute Positive .061 .042 Negative -.061 Kolmogorov-Smirnov Z .565 Asymp. Sig. 2-tailed .907 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data Primer 2016 diolah Tabel 4.12 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig 2-tailed adalah 0.907 dan di atas nilai signifikan 0,05, hal ini menunjukkan bahwa variabel residual berdistribusi normal.

4.5.2. Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor, Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya, Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1, dan VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas. Berikut ini adalah Tabel 4.13 mengenai uji multikolinieritas sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 71 Tabel 4.13 Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 3.134 3.098 1.012 .315 Budaya Organisasi .440 .088 .408 5.031 .000 .743 1.346 Reward .441 .074 .484 5.968 .000 .743 1.346 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Data primer 2016 diolah Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa: jika hasil korelasi antara variabel independen 0,10 maka antara variabel tersebut tidak terjadi multikolinearitas, Selain itu dapat juga diketahui dari persamaan regresi di peroleh nilai tolarance 0,1 dan nilai VIF 5, artinya pada nila tolerance dan VIF untuk indikator budaya organisasi, Reward dan kinerja karyawan tidak terjadi multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara 72

4.5.3 Uji Heterokedastisitas

Sumber: Data Primer 2016 diolah Gambar 4.4 Hasil Scatterplot Berdasarkan Gambar 4.4 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja karyawan berdasarkan masukan variabel Budaya Organisasi dan Reward. Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 73 Tabel 4.14 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 3.134 3.098 1.012 .315 Budaya Organisasi .440 .088 .408 5.031 .000 .743 1.346 Reward .441 .074 .484 5.968 .000 .743 1.346 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Data Primer 2016 diolah Pada Tabel 4.14 terlihat variabel independen Budaya Organisasi dan Reward yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut absUt. Hal ini terlihat dari probabilitas X 1 0.000 dan X 2 0.00 diatas tingkat kepercayaan 5 0.05, jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.6 Pembahasan

Berdasarkan pengujian secara simultan Uji F diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 61,477 dengan nilai signifikansi 0,000. Artinya budaya organisasi dan reward secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Jika variabel budaya organisasi dan reward ditingkatkan maka kinerja karyawan PT. NV Perimex juga akan meningkat. Dapat digambarkan bahwa budaya organisasi dan reward merupakan salah satu faktor yang mampu mempengaruhi perubahan kinerja karyawan pada PT. NV Perimex. Sesuai dengan pendapatKoesmono 2005:77 kinerja karyawan dipengaruhi oleh motivasi, budaya organisasi dan kepuasan kerja. Budaya Universitas Sumatera Utara 74 organisasi mempengaruhi sikap perilaku anggota organisasi yang kemudian menentukan kinerja anggota dan organisasi Schwartz dan Davis dalam Wirawan: 2007:87.Hal ini disebabkan karena budaya organisasi menjadi pedoman karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya. Dengan berpedoman terhadap budaya organisasi diharapkan karyawan dapat mampu meningkatkan kinerjanya dan membawa perusahaan mencapai tujuannya. Hubungan antara karyawan dan perusahaan pada dasarnya merupakan hubungan timbal balik. Di satu sisi karyawan bekerja memberikan segala kemampuannya seperti ide, tenaga, pikiran dan kemampuannya. Disisi lain karyawan mengharapkan penghargaan reward atau balas jasa perusahaan atas apa yang telah dia berikan kepada perusahaan tempat dia bekerja. Tujuan diberikannya reward ini adalah untuk memotivasi karyawan untuk loyal dan lebih berprestasi.Menurut Mulyadi 2001: 424 sistem reward dan pengakuan atas kinerja karyawanmerupakan sarana untuk mengarahkan perilaku karyawan keperilaku yang dihargaidan diakui oleh organisasi.Rewardberbasis kinerja mendorong karyawan dapat mengubah kecenderungan semangatuntuk memenuhi kepentingan diri sendiri ke semangat untuk memenuhi tujuan organisasi Mulyadi dan Setyawan: 2001: 356. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mangarisan Sinaga 2008 dengan judul “Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Reward Terhadap Kinerja Karyawan PT. Soeloeng Laoet Medan” dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi dan reward secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Universitas Sumatera Utara 75 Soeloeng Laoet Medan.Dan penelitian ini juga sejalan dengan Nurmaliza 2010 dengan judul “Pengaruh Reward dan Budaya Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Divisi Call Center Bagian Outbond Pada PT. Indosat Tbk Medan” dimana,hasil uji F menunjukkan bahwa reward dan budaya kerja secara serentak mempengaruhi produktivitas karyawan divisi call center pada PT Indosat Tbk Medan.

1. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan uji-t menunjukkan bahwa variabel Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadapa Kinerja Karyawan pada PT. NV Perimex. Dari distribusi jawaban responden untuk variabel budaya organisasi dapat dilihat bahwa mayoritas menyatakan setuju pada pernyataan ketujuh Atasan mengawasi perilaku saya dalam bekerja yaitu sebesar 76,5. Dari pernyataan dapat digambarkan bahwa karyawan lebih menyukai pimpinan yang turun langsung untuk mengawasi pekerjaan mereka sehingga berdampak baik untuk meningkatkan kinerja karyawan PT. NV Perimex. Disamping itu ada sebagian kecil karyawan yang merasa perusahaan belum sepenuhnya menjalankan budaya perusahaan, hal ini dapat dilihat dari pernyataan kelima Saya diberi kesempatan melakukan inovasi dalam pekerjaan yang beresiko yaitu sebesar 54,1. Dari pernyataan ini dapat digambarkan bahwa perusahaan belum memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada karyawan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam menghadapi berbagai masalah yang ada dalam pekerjaannya. Universitas Sumatera Utara 76 Pada variabel budaya organisasi, responden merasa budaya organisasi yang diarahkan dengan jelas, tepat dan, diawasi oleh perusahaan dapat memicu semangat kerja karyawan dalam bekerja sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing – masing. Sehingga hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk lebih meningkatkan budaya organisasi kepada karyawan, yaitu dengan mengarahkan dan menciptakan sasaran dengan jelas, sehingga karyawan dapat dengan mudah untuk berkerja, berinovasi dan mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya. Menurut Robbins 2008:248 Budaya organisasi sebagai suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi yang lain. Sedangkan Koesmono 2005:77 menyatakan kinerja karyawan dipengaruhi oleh motivasi, budaya organisasi dan kepuasan kerja.Menurut Djokosusanto 2003:42 adanya keterkaitan hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan yang dapat dijelaskan dalam model diagnosis budaya organisasi yang menyatakan bahwa semakin baik kualitas faktor – faktor budaya organisasi, maka semakin baik pula kinerja karyawan. Dengan budaya organisasi akan memudahkan karyawan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan perusahaan, dan membantu karyawan untuk mengetahui tindakan apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan nilai- nilai yang ada di dalam perusahaan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut sebagai pedoman karyawan untuk berperilaku yang dapat dijalankan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Universitas Sumatera Utara 77 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nurmaliza 2010 dengan judul “Pengaruh Reward dan Budaya Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Divisi Call Center Bagian Outbond Pada PT. Indosat Tbk Medan” dimana,hasil uji F menunjukkan bahwa reward dan budaya kerja secara serentak mempengaruhi produktivitas karyawan divisi call center pada PT Indosat Tbk Medan.

2. Pengaruh Reward Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan uji-t menunjukkan bahwa variabel Reward berpengaruh positif dan signifikan terhadapa Kinerja Karyawan pada PT. NV Perimex. Dari distribusi jawaban responden untuk variabel reward dapat dilihat bahwa mayoritas menyatakan setuju pada pernyataan keempat Pujian terhadap pekerjaan yang sering ditimbulkan antara sesama karyawan menjadi pemicu semangat kerja yaitu sebesar 54,1. Dari pernyataan dapat digambarkan bahwa motivasi atau semangat kerja yang muncul bukan dari pimpinan justru timbul dari sesama karyawan. Jadi motivasi atau semangat kerja perlu diperhatikan manajamen perusahaan karena itu baik untuk meningkatkan kinerja karyawan PT. NV Perimex. Disamping itu ada sebagian kecil karyawan yang merasa perusahaan belum sepenuhnya menjalankan reward perusahaan, hal ini dapat dilihat dari pernyataan ketiga Saya sering mendapat apresiasi dari atasan saya yaitu sebesar 51,8. Dari pernyataan ini dapat digambarkan bahwa karyawan jarang mendapat pujian atau apreasi untuk menghargai atas apa yang telah dikerjakan karyawan. Universitas Sumatera Utara 78 Menurut Mahsun 2006: 112Reward bisa juga dalam bentuk pujian atau sanjungan sebagai ungkapan pengakuan atas prestasi yang dicapai.Reward ini tidak harus diwujudkan dalam bentuk finansial, misalnya insentif, bonus, ataupun tunjangan. Biasanya jika karyawan dihargai secara baik atas kinerjanya, maka mereka mengembangkan rasa pencapaian atau pemenuhan yang akan membuat mereka bangga dalam pekerjaan mereka serta akan menimbulkan rasa kepemilikan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja.Menurut Mulyadi 2001: 424 sistem reward dan pengakuan atas kinerja karyawanmerupakan sarana untuk mengarahkan perilaku karyawan keperilaku yang dihargaidan diakui oleh organisasi.Rewardberbasis kinerja mendorong karyawan dapat mengubah kecenderungan semangatuntuk memenuhi kepentingan diri sendiri ke semangat untuk memenuhi tujuan organisasi Mulyadi dan Setyawan: 2001: 356. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nurmaliza 2010 dengan judul “Pengaruh Reward dan Budaya Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Divisi Call Center Bagian Outbond Pada PT. Indosat Tbk Medan” dimana,hasil uji t menunjukkan bahwa reward dan budaya kerja secara parsial mempengaruhi produktivitas karyawan divisi call center pada PT Indosat Tbk Medan. Penelitan ini juga sejalan dengan penelitian Mangarisan Sinaga 2008 dengan judul “Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Reward Terhadap Kinerja Karyawan PT. Soeloeng Laoet Medan” dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi dan reward secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Soeloeng Laoet Medan. Universitas Sumatera Utara 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan Uji F diketahui bahwa variabel Budaya Organisasi dan reward secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. NV Perimex. 2. Berdasarkan Uji-t diketahui bahwa variabel budaya organisasi dan reward berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. NV Perimex. 3. Nilai R Square sebesar 0,600 artinya budaya organisasi dan reward mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 60 dan sisanya 40 dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan R 2 menunjukkan bahwa hubungan antar variabel bebas Budaya Organisasi dan reward memiliki hubungan yang erat terhadap Kinerja Karyawan PT. NV Perimex

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran sebagai berikut : 1. Variabel Budaya Organisasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dalam meningkatkan Kinerja Karyawan PT. NV Perimex sehingga Universitas Sumatera Utara