Jenis-jenis Reward Alternatif Norma Pemberian Reward

20 b. Kenaikan pangkat Karyawan kompeten yang mempunyai produktivitas kerja yang tingggi dan mampu bekerja dengan baik yang dapat menjalankan tujuan perusahaan, salah satu penghargaan yang tepat diberikan kepadanya yaitu kenaikan pangkat yang sesuai dengan peraturan perusahaan. Dimana ia diletakkan dengan tujuan untuk lebih bisa lagi mengembangkan perusahaan. c. Pendidikan dan pelatihan Pendidikan dan pelatihan salah satu hal yang besar pengaruhnya terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan. Semakin tinggi pendidikan karyawan, semakin besar ia dapat bekerja dengan efektif dan efisien sehingga mampu untuk meningkatkan prestasinya kejenjang yang lebih baik dan lebih tinggi lagi. d. Motivasi dan tujuan motvasi dan tujuan yang diberikan dari pimpinan kepada karyawan merupakan hal yang sangat sederhana tetapi sangat besar sekali pengaruhnya terhadap karyawan tersebut. Mereka sangat diperhatikan oleh atasannya dan ini juga salah satu peningkatan produktivitas kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.

2.2.3 Jenis-jenis Reward

Menurut Mahsun 2006:112, pada dasarnya ada dua tipe reward : a. Social Reward Penghargaan Sosial Universitas Sumatera Utara 21 Social Reward adalah pujian dan pengakuan diri dari dalam dan luar organisasi, yang merupakan faktor extrinsic reward yang diperoleh dari lingkungannya, seperti finansial dan piagam penghargaan. b. Psychic Reward Penghargaan Psikis Psychic Reward datang dari self esteem berkaitan dengan harga diri, self satisfaction kepuasan diri dan kebanggan atas hasil yang dicapai, psychic reward adalah intrinsic reward yang datang dari dalam diri seseorang, seperti pujian, sanjungan, dan ucapan selamat yang dirasakan pegawai sebagai bentuk pengakuan terhadap dirinya dan mendatangkan kepuasan bagi dirinya sendiri.

2.2.4 Alternatif Norma Pemberian Reward

Menurut Mahsun 2006:112 terdapat empat alternatif pemberian reward agar dapat digunakan untuk memicu kinerja dan produktifitas pegawai, yaitu : 1. Goal Congruence kesesuaian tujuan. Setiap organisasi publik pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan setiap individu di dalam organisasi mempunyai tujaun individual yang sering tidak selaras dengan tujuan organisasi. Dengan demikian reward harus diciptakan sebagai jalan tengah agar tujuan organissi dapat dicapai tanpa mengorbankan tujuan individual, dan sebaliknya tujuan individual dapat tercapai tanpa harus mengorbankan tujuan organisasi. 2. Equity keadilan. Reward harus dialokasikan secara proporsional dengan mempertimbangkan besarnya kontribusi setiap individu dan kelompok. Dengan demikian siapa Universitas Sumatera Utara 22 yang berikan kontribusi tinggi maka reward-nya juga akan tinggi, sebaliknya siapa yang memberikan kontribusi yang rendah maka reward-nya juga rendah. 3. Equility kemerataan. Reward juga harus didistribusikan secara merata bagi semua pihak individu atau kelompok yang telah menyumbangkan sumberdayanya untuk tercapainya produktivitas. 4. Kebutuhan. Alokasi reward kepada pegawai seharusnya mempertimbangkan tingkat kebutuhan utama dari pegawai. Reward yang berwujud finansial tidak selalu sesuai dengan kebutuhan utama pegawai. Pemberian reward yang baik dapat memotivasi orang serta memuaskan merekea sehingga dapat menumbuhkan komitmen dan loyalitas terhadap organisasi. Empat alternatif diatas yaitu, goal congruance, equity, equility, dan kebutuhan merupakan hal yang harus diperhatikan oleh setiap organisasi atau perusahaan bila ingin tujuan organisasi dan individu karyawannya ingin tercapai.

2.2.5 Kelayakan Sistem Reward