70
Tabel 4.12
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 85
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.17870124
Most Extreme Differences Absolute
Positive .061
.042 Negative
-.061 Kolmogorov-Smirnov Z
.565 Asymp. Sig. 2-tailed
.907 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Primer 2016 diolah
Tabel 4.12 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig 2-tailed adalah 0.907 dan di atas nilai signifikan 0,05, hal ini menunjukkan bahwa variabel residual
berdistribusi normal.
4.5.2. Uji Multikolinieritas
Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor, Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya, Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak
dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1, dan VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.
Berikut ini adalah Tabel 4.13 mengenai uji multikolinieritas sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
71
Tabel 4.13 Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
3.134 3.098
1.012 .315
Budaya Organisasi
.440 .088
.408 5.031
.000 .743
1.346 Reward
.441 .074
.484 5.968
.000 .743
1.346 a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data primer 2016 diolah
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa: jika hasil korelasi antara variabel independen 0,10 maka antara variabel tersebut tidak terjadi
multikolinearitas, Selain itu dapat juga diketahui dari persamaan regresi di peroleh nilai tolarance 0,1 dan nilai VIF 5, artinya pada nila tolerance dan VIF untuk
indikator budaya organisasi, Reward dan kinerja karyawan tidak terjadi multikolinearitas.
Universitas Sumatera Utara
72
4.5.3 Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data Primer 2016 diolah Gambar 4.4
Hasil Scatterplot
Berdasarkan Gambar 4.4 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja karyawan berdasarkan masukan variabel
Budaya Organisasi dan Reward. Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap
variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
73
Tabel 4.14 Hasil Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
3.134 3.098
1.012 .315
Budaya Organisasi
.440 .088
.408 5.031 .000
.743 1.346
Reward .441
.074 .484 5.968
.000 .743
1.346 a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data Primer 2016 diolah
Pada Tabel 4.14 terlihat variabel independen Budaya Organisasi dan Reward yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen
absolute Ut absUt. Hal ini terlihat dari probabilitas X
1
0.000 dan X
2
0.00 diatas tingkat kepercayaan 5 0.05, jadi disimpulkan model regresi tidak
mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.6 Pembahasan