Iklan Brand Awareness Merek

2.1.5.1 Iklan

Iklan Brotoharsojo, 2005: 29 merupakan salah satu media promosi yang efektif dalam memasarkan berbagai produk kepada konsumen karena daya jangkaunya yang luas dan masif. Tujuannya adalah agar konsumen membeli produk yang diiklankan.

2.1.5.2 Brand Awareness

David Aaker Sian Yet, 2011 : 74 mendefinisikan brand awareness sebagai kemampuan dari pelanggan potensial untuk mengenali dan mengingat suatu merek termasuk dalam kategori produk tertentu. Menurut Aaker Tjiptono, 2011: 97, brand awareness adalah kemampuan konsumen untuk mengenali atau mengingat bahwa sebuah merek merupakan anggota dari kategori produk tertentu. Brand awareness memberikan banyak value Hermawan Kartajaya, 2009: 122, antara lain: memberikan tempat bagi asosiasi terhadap merek, memperkenalkan merek, merupakan sinyal bagi keberadaan, komitmen, dan substansi merek, dan membantu memilih sekelompok merek untuk dipertimbangkan dengan serius. Brand awareness memiliki empat tingkatan yang masing - masing memiliki klasifikasi berbeda. Empat tingkatan itu sendiri Hermawan Kartajaya, 2009: 122 yaitu: unaware of brand, brand recognition, brand recall, dan top of mind. Pertama, pada tahap unaware of brand pelanggan merasa ragu atau tidak yakin apakah sudah mengenal merek tersebut atau belum. Universitas Sumatera Utara Kedua, brand recognition, pelanggan mampu mengidentifikasi merek yang disebutkan. Ketiga, brand recall, pelanggan mampu mengingat merek tanpa diberikan stimulus. Keempat, top of mind, pelanggan mengingat merek sebagai yang pertama kali muncul di pikiran saat berbicara mengenai kategori produk dari merek tersebut. Aktivitas yang dapat dilakukan untuk meningkatkan brand awareness Hermawan Kartajaya, 2009: 123 adalah membuat pesan yang singkat agar pelanggan cepat ingat tapi sulit melupakannya. Gunakan tagline yang pendek untuk mendukung jingle yang menarik. Kembangkan symbol yang memiliki keterkaitan erat dengan merek. Brand awareness Brotoharsojo, 2005: 36 dipahami sebagai kemampuan pembeli dalam mengenal suatu merek secara cukup detil dalam suatu kategori tertentu sehingga memudahkannya membeli. Ini berarti tidak hanya mengingat merek, tetapi juga kemasan, slogan, keunggulan produk, dan sebagainya. Proses brand awareness menurut McGuire Brotoharsojo, 2005: 36 selalu dimulai melalui stimulus yang terbagi atas exposure dimana stimulus ditangkap oleh panca indera dan kemudian terjadi pembagian kapasitas pengolahan terhadap stimulus, yang disebut sebagai attention. Stimulus lalu diinterpretasi comprehension dan terjadilah proses penerimaan stimulus acceptance dalam ingatan. Tahap terakhir adalah Universitas Sumatera Utara retention dimana terjadi perpindahan interpretasi dan persuasi ke dalam ingatan jangka panjang. Sedangkan Kotler membaginya atas 6 tahap yakni awareness kesadaran, knowledge pengetahuan, liking rasa suka, preference preferensi, conviction keyakinan, dan purchase pembelian. Dalam Tjiptono dan Diana 2000:42 brand awareness kesadaran merek merupakan sejauh mana suatu merek dikenal atau tinggal dalam benak konsumen. Kesadaran dapat diukur dengan berbagai cara, tergantung pada cara konsumen mengingat suatu merek, diantaranya: a. Pengenalan merek brand recognition Pengenalan merek menggambarkan sejauh mana sebuah nama merek telah akrab dikenal berdasarkan eksposur masa lalu. b. Ingatan merek brand recall Ingatan merek mencerminkan nama - nama merek yang diingat oleh konsumen bila kelas kategori produk tertentu disebutkan. c. Top of mind brand Adalah nama merek yang pertama kali diingat oleh konsumen bila kategori produk tertentu disebutkan. Misalnya untuk produk pasta gigi bila Pepsodent yang paling awal diingat oleh konsumen, maka merek Pepsodent disebut merek yang menduduki posisi ‘top of mind’ brand dalam kategori pasta gigi. d. Merek dominan dominant brand Merek dominan adalah satu - satunya merek yang diingat dan merupakan tingkat kesadaran merek yang paling tinggi. Situasi ini Universitas Sumatera Utara terjadi apabila sebagian besar pelanggan hanya dapat menyebutkan satu nama merek bila diminta menyebutkan nama - nama merek yang ia kenal dalam kelas produk tertentu. Brand awareness diukur dengan dua cara yang lazim yakni brand recognition test dan brand recall test. Brand recognition test yakni tes dimana individu diminta untuk mengenali kembali item - item suatu produk yang telah dipelajari ketika item - item itu ditampilkan bersama produk sejenis lainnya yang tidak ditayangkan. Sedangkan brand recall test yaitu suatu tes dimana individu diminta untuk mereproduksikan kembali item - item dari suatu produk setelah ditayangkan sejumlah iklan.

2.1.6 Keputusan Pembelian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Administrasi Bisnis Fisip USU

2 110 81

Peranan Pasta Gigi Herbal Terhadap Kesehatan Jaringan Periodonsium

17 126 49

Analisis Pengaruh Pemasaran dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth Marketing) dan Persepsi Kualitas (Perceived Quality) Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Pasta Gigi Pepsodent (Studi Kasus Mahasiswa Politeknik Negeri Medan)

3 47 109

Pengaruh Pemasaran Dari Mulut ke Mulut, Persepsi Kualitas, dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa FE USU

0 0 2

Pengaruh Pemasaran Dari Mulut ke Mulut, Persepsi Kualitas, dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa FE USU

0 0 7

Pengaruh Pemasaran Dari Mulut ke Mulut, Persepsi Kualitas, dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa FE USU

0 0 23

Pengaruh Pemasaran Dari Mulut ke Mulut, Persepsi Kualitas, dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa FE USU

0 0 3

Pengaruh Pemasaran Dari Mulut ke Mulut, Persepsi Kualitas, dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa FE USU

0 0 21

Pengaruh persepsi merek dan aktivitas komunikasi dari mulut ke mulut terhadap keputusan pembelian

1 0 127

PENGARUH KESADARAN, LOYALITAS, ASOSIASI MEREK, DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN PADA MEREK PASTA GIGI PEPSODENT DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15