Pemasaran dari Mulut ke Mulut

c. Tahap Ketiga : Pengirim Menyampaikan Pesan

Tahap berikutnya adalah memindahkan atau menyampaikan pesan melalui berbagai saluran kepada si penerima pesan.

d. Tahap Keempat : Penerima Menerima Pesan

Komunikator antara seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila pengirim komunikator mengirimkan suatu pesan dan penerima komunikan menerima pesan tersebut. Jika seseorang mengirim sepucuk surat, komunikasi baru bisa terjalin bila penerima surat telah membaca dan memahami isinya.

e. Tahap Kelima : Penerima Menafsirkan Pesan

Setelah penerima menerima pesan, tahap berikutnya adalah bagaimana ia dapat menafsirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan pengirim harus mudah dimengerti dan tersimpan di dalam benak si penerima pesan.

f. Tahap Keenam : Penerima Memberi Tanggapan dan Umpan Balik ke Pengirim

Umpan balik feedback adalah penghubung akhir dalam suatu mata rantai komunikasi. Umpan balik tersebut merupakan tanggapan penerima pesan yang memungkinkan pengirim untuk menilai efektivitas suatu pesan.

2.1.3 Pemasaran dari Mulut ke Mulut

Informasi dari mulut ke mulut Sunyoto, 2013: 159 diartikan sebagai pelanggan yang akan berbicara kepada pelanggan lain atau masyarakat lainnya tentang pengalamannya menggunakan produk yang dibelinya. Jadi iklan ini bersifat referensi dan orang lain, dan referensi ini dilakukan dari Universitas Sumatera Utara mulut ke mulut. Jika dilihat secara fisik kegiatan iklan ini sangat sederhana, namun merupakan jurus jitu untuk menjual produk. Menurut Kotler 2004: 206 tidak ada sebuah iklan atau seorang penjual pun yang akan mampu meyakinkan anda secara persuasif tentang kualitas suatu produk selain teman, kenalan, pelanggan lama, atau ahli yang independen. Perusahaan telah semakin beralih pada pemasaran Kotler, 2004: 207 berdasarkan penyebaran dari mulut ke mulut ini. Mereka berusaha untuk dapat mengidentifikasikan orang-orang yang biasanya paling dulu membeli barang - barang model baru, banyak bicara dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, serta memiliki jaringan kenalan yang luas. Komunikasi dari mulut ke mulut word-of-mouth communication Mowen, 2002: 180 mengacu pada pertukaran komentar, pemikiran, atau ide - ide di antara dua konsumen atau lebih , yang tak satupun merupakan sumber pemasaran. Komunikasi dari mulut ke mulut mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap perilaku pembelian konsumen. Salah satu temuan umum Mowen, 2002: 180 adalah bahwa komunikasi dari mulut ke mulut mempunyai bias negativitas negativity bias. Yaitu, informasi negatif lebih ditekankan daripada informasi positif oleh konsumen. Satu bagian informasi yang negatif mengenai suatu produk atau jasa mempengaruhi seorang konsumen lebih dari dua atau tiga item informasi yang positif. Universitas Sumatera Utara Adanya komunikasi dari mulut ke mulut di mana - mana Mowen, 2002: 180 disebabkan oleh kebutuhan pengirim dan penerima informasi. Para penerima mungkin menghendaki informasi dari mulut ke mulut karena mereka tidak percaya kepada iklan dan pesan penjualan. Atau mereka mungkin mencari informasi tambahan untuk mengurangi kecemasan mereka mengenai pembelian berisiko. Ada tiga situasi pembelian lainnya di mana konsumen seringkali dimotivasi untuk mencari masukan dari orang lain Mowen, 2002: 181 yaitu: 1 bila produk sangat jelas bagi orang lain; 2 bila produk sangat kompleks; dan 3 bila produk tidak dapat dengan mudah diuji terhadap suatu kriteria obyektif. Pada masing - masing kasus konsumen berada dalam situasi membeli dengan keterlibatan tinggi. Komunikasi dari mulut ke mulut Mowen, 2002: 181 juga memenuhi kebutuhan tertentu dari para pengirim informasi. Kemampuan untuk memberi informasi dan menggoncang orang lain dalam keputusan mereka membuat orang merasa berkuasa dan prestise yang tinggi. Mempengaruhi orang lain juga yang membantu pemberi pengaruh menghapus keraguan mengenai pembeliannya sendiri. Universitas Sumatera Utara Bahasa lisan tidak hanya sepuluh kali lebih efektif dibanding iklan cetak atau TV, bahasa lisan juga lebih penting pada saat ini dibanding kapanpun di masa lalu karena empat alasan Hughes, 2007: 31, yaitu: 1. Persaingan iklan meningkat ke level tak terbendung. 2. Biaya operasional media tradisional semakin meningkat, bercampur dengan masalah persaingan yang ada. 3. Kita sudah dibohongi berkali-kali oleh iklan, sepertinya satu - satunya pesan yang kita percaya saat ini berasal dari orang biasa seperti saya dan anda. 4. Teknologi makin mempercepat sampainya bahasa lisan Faktor- faktor yang Mempromosikan Komunikasi dari Mulut ke Mulut Mowen, 2002: 181 1. Kebutuhan Pengirim Informasi a. Untuk membangkitkan keberanian dan prestise. b. Untuk menghapus kesalahan akibat pembelian pria wanita.

c. Untuk menciptakan keterlibatan dengan masyarakat atau kelompok

Dokumen yang terkait

Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Administrasi Bisnis Fisip USU

2 110 81

Peranan Pasta Gigi Herbal Terhadap Kesehatan Jaringan Periodonsium

17 126 49

Analisis Pengaruh Pemasaran dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth Marketing) dan Persepsi Kualitas (Perceived Quality) Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Pasta Gigi Pepsodent (Studi Kasus Mahasiswa Politeknik Negeri Medan)

3 47 109

Pengaruh Pemasaran Dari Mulut ke Mulut, Persepsi Kualitas, dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa FE USU

0 0 2

Pengaruh Pemasaran Dari Mulut ke Mulut, Persepsi Kualitas, dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa FE USU

0 0 7

Pengaruh Pemasaran Dari Mulut ke Mulut, Persepsi Kualitas, dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa FE USU

0 0 23

Pengaruh Pemasaran Dari Mulut ke Mulut, Persepsi Kualitas, dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa FE USU

0 0 3

Pengaruh Pemasaran Dari Mulut ke Mulut, Persepsi Kualitas, dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa FE USU

0 0 21

Pengaruh persepsi merek dan aktivitas komunikasi dari mulut ke mulut terhadap keputusan pembelian

1 0 127

PENGARUH KESADARAN, LOYALITAS, ASOSIASI MEREK, DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN PADA MEREK PASTA GIGI PEPSODENT DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15