Hipotesis kelima Pengujian Hipotesis Penelitian 1. Analisis Varians ANAVA

5. Hipotesis kelima

Hasil analisis anava dua jalan sel tak sama diperoleh p-value 0.001 dengan taraf signifikansi α = 0.05 seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.14. Karena p-value α berarti ada interaksi antara modalitas belajar siswa dengan media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil komparasi ganda metode Scheffe diperoleh hasil bahwa terdapat beda rerata yang signifikan antara siswa yang memiliki modalitas belajar visual menggunakan kit multimedia dengan media interaktif berbasis komputer. Demikian halnya dengan siswa yang memiliki modalitas belajar auditori memiliki beda rerata yang signifikan melalui pembelajaran dengan kit multimedia dengan media interaktif berbasis komputer. Hal ini juga berlaku pada siswa yang memiliki modalitas belajar kinestetik yakni terdapat beda rerata yang signifikan melalui pembelajaran dengan kit multimedia dengan media interaktif berbasis komputer. Pada hasil komparasi ganda metode Scheffe antara ketiga modalitas belajar dengan media yang digunakan, terdapat beda rerata yang signifikan antara prestasi belajar siswa antara modalitas visual, auditori dan kinestetik melalui pembelajaran dengan kit multimedia dengan media interaktif berbasis komputer. Dari hasil analisis diperoleh bahwa siswa yang memiliki modalitas visual memiliki prestasi belajar yang paling tinggi pada pembelajaran dengan media interaktif berbasis komputer. Sedangkan siswa yang memiliki modalitas belajar kinestetik memiliki prestasi belajar paling tinggi pada pembelajaran dengan kit multimedia. Menurut pendapat Aryo 2006 yang diuraikan pada landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini, untuk mempermudah proses belajar siswa yang memiliki modalitas visual gunakan materi visual seperti gambar, peta dan multimedia contohnya komputer. Media interaktif berbasis komputer merupakan media yang dirancang untuk mempermudah pembelajaran melalui visual. Hasil penelitian menunjukkan kelompok siswa yang memiliki modalitas visual memiliki hasil prestasi belajar paling tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa lain. Kit multimedia yang bervariasi jenis serta cara mengaplikasikannya diharapkan dapat mengakomodir siswa yang memiliki modalitas belajar kinestetik. Melalui kit multimedia siswa dapat menyentuh dan melakukan eksperimen serta demonstrasi untuk memudahkan penyampaian materi pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Aryo 2006 bahwa untuk mempermudah proses belajar siswa yang memiliki modalitas kinestetik ajaklah siswa untuk menyentuh, bergerak dan melakukan serta jangan paksakan untuk belajar berjam-jam. Sesuai dengan pendapat Rudi Susilana 2008 pada bagian teori yaitu tipe kinestetik lebih suka melakukan dibandingkan membaca dan mendengarkan. Siswa yang memiliki modalitas belajar tipe kinestetik lebih suka belajar melalui manipulasi dan praktek. Berdasarkan landasan teori yang digunakan dan hasil yang diperoleh dalam penelitian tampak jelas bahwa media interaktif berbasis komputer memang tepat untuk siswa dengan modalitas visual dan kit multimedia tepat untuk siswa dengan modalitas kinestetik.

6. Hipotesis keenam