55
11. Prestasi Belajar Siswa
a. Arti Prestasi Belajar
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda ”prestatie” Zainal, 1990:2,
kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Nana Sudjana 1989:100 berpendapat bahwa ”Hasil yang diperoleh dari proses belajar
mengajar disebut prastasi belajar”. Dari pengertian diatas maka dapat diartikan prestasi belajar adalah hasil usaha yang diperoleh siswa sebagai hasil dari proses
belajar mengajar. Menurut Bloom sebagaimana yang dikutip oleh Uzer Usman 1993:111
menjelaskan bahwa prestasi belajar ranah kognitif memiliki enam tingkatan atau indikator yaitu:
1 Pengetahuan
”Pengetahuan didefinisikan sebagai ingatan terhadap materi-materi yang telah dipelajari sebelumnya, mencakup mengingat semua hal, dari fakta-fakta
yang sangat khusus sampai pada teori yang sangat kompleks” M. Ali, 1992: 42.
”Kata-kata operasional yang biasa dipergunakan dalam aspek pengetahuan adalah membandingkan, menunjukkan, menghubungkan
” Muhibbin Syah, 1997: 151. 2
Pemahaman ”Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan siswa menyerap arti dari
materi ata u bahan yang dipelajari” U. Usman dan L. Setiawati, 1999: 112.
”Kata-kata operasional yang dipergunakan dalam aspek pemahaman adalah membedakan, memperkirakan, menjelaskan dan menulis kembali
” U.Usman 1999:38.
56
3 Aplikasi
”Aplikasi adalah sebagai kemampuan siswa dalam menggunakan konsep- konsep abstrak, pada objek-objek khusus dan konkrit
” A. Tafsir, 1997:50. ”Kata-kata yang dapat dipergunakan dalam aspek aplikasi adalah menghitung,
mendemontrasikan, memecahkan masalah, menggunakan ” U. Usman, 1999:38.
4 Analisis
”Kemampuan untuk menguraikan suatu materi atau bahan kedalam bagian bagiannya, sehingga strukt
ur organisasinya dapat dipahami” M. Ali, 1992: 43. ”Kata-kata yang dipergunakan dalam aspek ini adalah menguraikan,
mengklarifikasikan, memilih ” Muhibbin Syah, 1997:151.
5 Sintesis
”Sintesis adalah kemampuan belajar merakit bagian-bagian menjadi satu keutuhan” A. Tafsir, 1992:51. ”Kata-kata operasional yang dapat digunakan
dalam aspek ini adalah menyusun kembali, menghubungkan, menceritakan dan lain-lai
n” U. Usman. 1999: 38. 6
Evaluasi ”Kemampuan untuk mempertimbangkan nilai suatu materi pernyataan,
novel, laporan dan penelitian untuk tujuan-tujuan yang telah ditentukan ” U.
Usman, 1999:38. Adapun kata kerja yang dapat dipergunakan pada aspek ini adalah membandingkan, menafsirkan, menghubungkan, meringkaskan
Hasil belajar yang berbentuk evaluasi pada umumnya ditunjukan dengan kemampuan memberikan keputusan tentang nilai sesuatu berdasarkan judgement
yang dimilikinya. Evaluasi dikategorikan sebagai penentuan hasil belajar yang
57
paling tinggi yang terkandung dari aspek kognitif, karena dari hasil belajar yang berbentuk evaluasi ini tekanannya pada pertimbangan suatu nilai, mengenai baik
buruk, tepat tidaknya dan benar salahnya suatu persoalan berdasarkan pada kriteria tertentu.
Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan interpendensi dalam pencapaian tujuan
pendidikan. Tolok ukur keberhasilan tujuan pendidikan karena adanya evaluasi, yaitu dijadikan sebagai umpan balik dari proses pembelajaran yang telah
dilakukan. Pengukuran prestasi kognitif juga merupakan rangkaian dari evaluasi pembelajaran yaitu untuk meninjau sejauh mana kemajuan siswa telah diraih pada
ranah kognitif. ”Dalam ranah kognitif alat ukur yang sering digunakan adalah berupa tes
prestasi atau tes hasil belajar, tes intelegensi, dan tes potensi intelektual ” Sumadi
Suryabrata, 2000: 48.
b. Fungsi Prestasi Belajar