6. Hipotesis keenam
Hasil analisis anava dua jalan sel tak sama diperoleh p-value 0.014 dengan taraf signifikansi α = 0.05. Karena p-value α berarti ada interaksi antara
motivasi berprestasi dengan modalitas belajar siswa. Modalitas belajar siswa merupakan faktor intrinsik pada siswa yang perlu
diperhatikan guru dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang sesuai. Sedangkan motivasi berprestasi merupakan dorongan yang muncul karena adanya
kebutuhan untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Berdasarkan rata-rata prestasi belajar, siswa pada kelompok motivasi berprestasi tinggi dengan modalitas belajar
kinestetik memiliki hasil prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok modalitas belajar visual dan auditori. Sedangkan siswa pada kelompok
motivasi berprestasi rendah dengan modalitas belajar visual memiliki rata-rata prestasi belajar paling tinggi dibandingkan dengan kelompok modalitas auditori
dan kinestetik, bahkan dengan kelompok motivasi berprestasi tinggi. Hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan pendapat McClelland bahwa
siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih sering berpikir antisipatif dan general. Mereka ingin menghubungkan “sekarang” dan “nanti”, melihat
kaitan antara apa yang sedang mereka pelajari dengan apa yang mereka kerjakan. Hal ini terkait dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh siswa dengan modalitas belajar
kinestetik. Siswa yang memiliki modalitas belajar kinestetik memiliki keinginan untuk beraktifitas dan eksplorasi yang sangat kuat. Dengan modalitas belajar
demikian, siswa pada kelompok motivasi berprestasi tinggi dapat memperoleh
hasil prestasi yang tinggi dibanding dengan siswa kelompok motivasi berprestasi rendah.
Kelompok siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah cenderung berpikir lebih banyak, kurang berpikir general dan lebih mencemaskan kesulitan-
kesulitan dalam mencapai keberhasilan daripada siswa dengan motivasi berprestasi tinggi. Pada kelompok siswa dengan modalitas belajar visual memiliki
kemampuan antara lain, mampu membuat rencana jangka pendek dengan baik, teliti rinci dan mementingkan penampilan. Kelompok siswa pada kategori
motivasi berprestasi rendah sekaligus memiliki modalitas visual tampak memiliki kekuatan yang saling mendukung untuk mendapatkan hasil prestasi belajar yang
tinggi.
7. Hipotesis ketujuh