Variabel bebas Variabel atributmoderator

75

E. Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini melibatkan variabel bebas dan variabel terikat sebagai berikut:

1. Variabel bebas

Metode pembelajaran berperan sebagai variabel bebas yang terdiri dari dua sesuai dengan media yang digunakan yaitu kit multimedia dan media interaktif berbasis komputer. a. Pembelajaran menggunakan kit multimedia Peranan : Variabel aktif Simbol : A1 Definisi Operasional : Pembelajaran dengan kit multimedia yaitu cara penyajian pelajaran yang runtun melalui tampilan presentasi yang disampaikan guru dan diselingi dengan tugas yang harus dikerjakan siswa melalui percobaan di laboratorium. Tugas tersebut diberikan untuk memperkuat konsep siswa agar pemahaman dapat terbentuk melalui pengamatan dan pengalaman langsung siswa. b. Pembelajaran dengan media interaktif berbasis komputer Peranan : Variabel aktif Simbol : A2 Definisi Operasional : Pembelajaran dengan media interaktif berbasis komputer yaitu cara penyajian pelajaran yang runtun dengan perintah yang jelas melalui media pembelajaran interaktif sehingga siswa dapat membaca dan memahami materi 76 yang diuraikan serta mengerjakan tugas dengan benar. Pada setiap bagian akan terdapat tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh siswa untuk mengukur sejauh mana penguasaan materi yang diberikan. Siswa akan segera memperoleh feedback dari jawaban yang diberikan melalui interaksi dengan komputer. Media pembelajaran interaktif berbasis komputer memberikan pengalaman belajar pada siswa melalui panduan pembelajaran langsung melalui komputer.

2. Variabel atributmoderator

Ada dua jenis variabel atribut yang dijadikan sebagai variabel moderator pada penelitian ini yaitu motivasi berprestasi dan modalitas belajar siswa. Pada penelitian ini akan diteliti interaksi variabel moderator dengan variabel bebas terhadap variabel terikat. a. Motivasi Berprestasi Skala Pengukuran : Ordinal, yang terdiri dari tinggi dan rendah Definisi Operasional : Motivasi berprestasi adalah dorongan yang muncul dalam diri seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan tujuan dan hasil maksimal yang ingin dicapai. Dorongan ini muncul dikarenakan adanya kebutuhan untuk berprestasi. Menurut Sukardi 2003:94 “skala ordinal digunakan untuk mengurutkan”. Data diurutkan dengan empat pilihan Setuju S, Sangat Setuju SS, Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS. 77 Penggolongan motivasi berprestasi tinggi dan rendah secara intuitif berdasarkan skor perolehan siswa. Penentuan skor menggunakan rumus berikut: Harun Rasyid, 2007:21 Keterangan: B = Jumlah skor jawaban siswa N = Jumlah soal Data penggolongan motivasi berprestasi berdasarkan kriteria tingkatan berikut: Rentang = nilai maksimum – nilai minimum = 4 – 1 = 3 Kelas = 2 motivasi tinggi dan motivasi rendah Lebar kelas = Rentang Kelas = 32 = 1,5 Berdasarkan lebar kelas maka intepretasi skor rata-rata dapat dinyatakan sebagai berikut: Tabel 3.2 Interpretasi Skor Rata-rata Skor Rata-rata Interpretasi 1,00 – 2,50 Rendah 2,51 – 3,00 Tinggi Kategori motivasi berprestasi tinggi dan rendah berdasarkan tabel interpretasi di atas. b. Modalitas Belajar Skala Pengukuran : Skala Nominal Definisi Operasional : 78 Modalitas belajar adalah kemampuan seseorang untuk menyerap informasi tertentu untuk kemudian diolah pada otak menjadi informasi yang utuh dan sesuai dengan apa yang disampaikan. Tiga modalitas yang umum yaitu visual, auditori dan kinestetik. Setiap orang memiliki ketiga modalitas belajar namun pasti ada satu yang paling menonjol. “Skala nominal mempunyai fungsi mengidentifikasi dan membedakan” Sukardi, 2003:93. Jenis modalitas belajar siswa ditentukan dengan mengidentifikasi kecenderungan modalitas belajar seseorang. Instrumen yang digunakan berdasarkan skala nominal 0 dan 1 sesuai jawaban “ya” dan “tidak” dari siswa. Jumlah total jawaban yang paling tinggi dari ketiga kategori tersebut menunjukkan siswa tersebut menonjol pada modalitas tersebut.

3. Variabel terikat