Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir

67

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Kurotu A’yun 2007, tentang Pengaruh Metode Pemberian Tugas Dengan Modul Interaktif dan Audio Visual Terhadap Prestasi Belajar Siswa ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa. Pada penelitian ini dinyatakan bahwa metode pemberian tugas dengan media modul interaktif lebih sesuai untuk siswa dengan kemampuan awal tinggi sedangkan media audio visual lebih sesuai untuk siswa dengan kemampuan awal rendah. Persamaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu membandingkan dua media yang berbeda. Perbedaannya pada tinjauan yaitu modalitas belajar dan motivasi berprestasi yang akan menjadi dasar untuk mengamati dan menganalisis perbedaan prestasi belajar melalui kit multimedia dan media interaktif berbasis komputer. Penelitian yang dilakukan oleh Literzet Sobri 2004, tentang Efektivitas Pembelajaran Fisika Dengan Menggunakan Media Komputer, Media Audio Visual Dan Sistem Konvensional Terhadap Prestasi Belajar Siswa ditinjau dari Kemampuan Konkret dan Abstrak. Pada penelitian ini dijelaskan bahwa ada pengaruh pembelajaran dengan menggunakan media komputer, media audio visual dan sistem konvensional terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari kemampuan konkret dan abstrak. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan adalah membandingkan media pembelajaran. Perbedaannya terletak pada tinjauannya. Penelitian yang dilakukan Agus Wahyudi 2006, tentang Penggunaan Media Komputer dan Modul pada Pembelajaran Fisika dengan Memperhatikan 68 Minat Belajar daan Kemampuan Awal Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan yaitu membandingkan dua media pembelajaran. Perbedaannya pada tinjauannya.

C. Kerangka Berpikir

1. Perbedaan prestasi belajar pada siswa melalui kit multimedia dan media interaktif berbasis komputer pada materi momentum dan impuls. Pembelajaran fisika menggunakan media yang bervariasi dapat membantu mempermudah pemahaman konsep dengan benar. Materi momentum dan impuls merupakan materi yang mudah dan sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi siswa sering mengalami kesulitan karena penjelasan yang diberikan guru berupa ceramah satu arah sehingga siswa menerima penjelasan secara verbal. Hal ini menyebabkan siswa mempelajari momentum dan impuls dengan abstrak. 69 Pembelajaran dengan media interaktif berbasis komputer dapat membantu siswa untuk belajar mandiri menurut karakteristik yang dimilikinya. Tampilan gambar, tulisan yang menarik dan petunjuk yang jelas akan sangat membantu siswa memahami materi momentum dan impuls dengan lebih jelas. Siswa sering mengalami kesulitan memahami materi momentum dan impuls karena siswa hanya membayangkan peristiwa terkait materi ini. Penyajian materi momentum dan impuls melalui media interaktif berbasis komputer diharapkan siswa dapat melihat tayangan yang menggambarkan peristiwa yang terkait dengan materi. Latihan yang diberikan ditengah aktivitas pembelajaran disertai feedback yang ditampilkan pada media interaktif akan membantu siswa lebih mudah mengingat kembali dan mempertahankan konsep lebih lama. Interaksi yang terjadi akan lebih dominan antara siswa dan komputer. Peran guru sangat kecil bahkan ada kemungkinan peran guru akan digantikan oleh komputer. Pada kit multimedia, kehadiran guru sebagai fasilitator dapat membantu siswa untuk semakin memahami materi momentum dan impuls yang dijelaskan melalui peralatan dan percobaan yang menarik. Petunjuk yang diterima siswa lebih dominan disampaikan guru melalui presentasi atau demonstrasi. Tugas dan latihan yang diberikan ditengah aktivitas akan memperoleh tanggapan langsung dari guru sehingga ada interaksi antara guru dan siswa. Melalui pembelajaran fisika dengan media interaktif berbasis komputer dan kit multimedia, materi momentum dan impuls diharapkan dipahami siswa secara nyata bukan abstrak sehingga prestasi belajar dapat ditingkatkan. 70 2. Pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar pada materi momentum dan impuls. Motivasi berprestasi yang dimiliki siswa dipengaruhi dua faktor yaitu internal dari luarorang laindan eksternal dari dalamdiri sendiri. Motivasi berprestasi dari luar bisa berasal dari guru atau teman sedangkan motivasi dari dalam akan sangat mempengaruhi cara belajar yang secara langsung akan mempengaruhi prestasi belajar. Oleh karena itu sangat penting bagi guru untuk mengetahui tingkat motivasi berprestasi siswa agar metode dan media yang dipilih dapat mengakomodir semua jenjang siswa yang memiliki tingkat motivasi berprestasi yang berbeda-beda. Materi momentum dan impuls merupakan materi yang mudah sehingga diharapkan pada siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan memberikan hasil prestasi tinggi. Sedangkan pada siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah dapat ditingkatkan prestasi belajarnya melalui media pembelajaran yang sesuai. Berdasarkan uraian di atas, diduga ada pengaruh pembelajaran fisika menggunakan kit multimedia dan media interaktif berbasis komputer ditinjau dari motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar. 3. Pengaruh modalitas belajar terhadap prestasi belajar pada materi momentum dan impuls. Berdasarkan modalitas yang dimiliki setiap siswa, media berbeda yang digunakan akan dapat membantu siswa mempermudah pemahaman dan penguasaan fisika. Media yang sesuai dengan modalitas belajar siswa akan menunjang proses internalisasi informasi dan pengetahuan yang diterima siswa 71 kemudian diolah menjadi konsep yang tertanam dalam memori. Guru harus jeli menentukan modalitas siswa sesuai dengan media yang digunakan agar penelitian ini tidak sia-sia, melainkan siswa semakin bersemangat belajar fisika. 4. Interaksi motivasi berprestas Berdasarkan uraian di atas, diduga ada pengaruh pembelajaran fisika menggunakan kit multimedia dan media interaktif berbasis komputer ditinjau dari modalitas belajar siswa visual, auditori dan kinestetik terhadap prestasi belajar. Berdasarkan pemikiran yang dijabarkan di atas maka dapat disusun sebuah bagan yang menggambarkan kerangka berpikir seperti berikut : Gambar 2.6 Bagan Kerangka Berpikir

D. Hipotesis