Jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tindakan pemasungan sudah dilakukan 10 tahun sebanyak 9 orang 90,0 sedangkan yang
melakukan pemasungan 10 tahun sebanyak 1 orang 10, adapun alasan melakukan pemasungan sebagian besar menyatakan karena tidak ada biaya yakni
sebanyak 6 orang 60 dan dari jenis pemasungan yang dilakukan hampir semua responden menjawab di rantai yakni 10 orang 100.
4.3. Analisis Bivariat
4.3.1. Hubungan Pendidikan terhadap Pemasungan Penderita Skizofrenia di Kota Binjai
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan antara Pendidikan responden dengan pemasungan penderita Skizofrenia jiwa seperti
pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.24. Tabulasi Silang Pendidikan Responden dengan Pemasungan Penderita Skizofrenia di Kota Binjai
No Pendidikan
Kasus Kontrol
Jumlah p
Value OR
n n
n 1
Rendah 9
22,5 12
30,0 21
52,5 0,009
13,500
2 Tinggi
1 2,5
18 45,0
19 47,5
1.509 – 120,783
Total 10
50,0 30
75,0 40 100,0
Berdasarkan pada Tabel 4.24 dapat dilihat bahwa responden yang mempunyai
berpendidikan rendah kasus dan kontrol sebanyak 21 orang 52,5 dan sebanyak 9 orang 22,5 melakukan pemasungan sedangkan 12 orang lainnya 30,0 tidak
melakukan pemasungan. Responden yang berpendidikan tinggi terdapat 1 orang
Universitas Sumatera Utara
2,5 yang melakukan pemasungan sedangkan 18 orang 45,0 lainnya tidak melakukan pemasungan. Dari hasil analisis chi-square antara pendidikan responden
dengan tindakan pemasungan nilai p =0,009 dan Odd Ratio OR = 13.500 95 CI 1.509 – 120.783, artinya ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan
tindakan melakukan pemasungan. Responden yang memiliki pendidikan dasar mempunyai kemungkinan 13,5 kali lebih besar untuk melakukan pemasungan
terhadap penderita Skizofrenia dibanding responden yang berpendidikan menengah ke atas. Karena nilai p 0,009
α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan tindakan pemasungan.
4.3.2. Hubungan Pengetahuan dengan Pemasungan terhadap Penderita Skizofrenia di Kota Binjai
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan antara pengetahuan dengan Pemasungan terhadap penderita Skizofrenia seperti pada
tabel di bawah ini : Tabel 4.25. Tabulasi Silang Pengetahuan Responden dengan Pemasungan
terhadap Penderita Skizofrenia di Kota Binjai No Pengetahuan
Kasus Kontrol
Jumlah p
Value OR
n n
n
1 Baik
1 2,5
27 67,5
28 70,0
0,000 81,000
7,455- 880,105
2 Kurang
9 22,5
3 7,5
12 30,0
Total 10
25,0 30
75 40 100,0
Berdasarkan pada Tabel 4.25 dapat dilihat bahwa responden yang mempunyai
pengetahuan baik sebanyak 1 orang 2,5 yang melakukan pemasungan dan sebanyak 27 orang 67,5 tidak melakukan pemasungan. Responden yang
Universitas Sumatera Utara
berpengetahuan kurang sebanyak 9 orang 22,5 yang melakukan pemasungan dan 3 orang 7,5 tidak melakukan pemasungan. Dari hasil analisis chi-square antara
pengetahuan responden dengan tindakan melakukan pemasungan diperoleh nilai p = 0,000 dan Odd Ratio OR = 81,000 95 CI 7,455 – 880,105, artinya ada
hubungan yang bermakna antara pengetahuan keluarga penderita gangguan jiwa dengan tindakan melakukan pemasungan. Keluarga dengan pengetahuan yang kurang
baik mempunyai kemungkinan 81 kali lebih besar melakukan pemasungan dibandingkan keluarga yang mempunyai pengetahuan yang baik. Karena nilai p
0,000 α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan responden dengan pemasungan penderita Skizofrenia.
4.3.3. Hubungan Sikap Responden terhadap pemasungan Penderita