menyatakan fasilitas tersedia sebanyak 6 orang 15,0 dan yang menyatakan tidak tersedia sebanyak 24 orang 60. Dari hasil analisis chi-square antara tersedianya
fasilitas kesehatan jiwa dengan tindakan pemasungan terhadap penderita Skizofrenia diperoleh nilai p = 0,001 dan Odd Ratio OR = 16.000 95 CI 2,674 – 95.754.
Karena nilai p 0,001 α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
antara tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan jiwa dengan pemasungan penderita Skizofrenia
4.3.5. Hubungan Pembiayaan dengan Pemasungan terhadap Penderita Skizofrenia di Kota Binjai
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan antara pembiayaan dengan pemasungan penderita Skizofrenia seperti pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4.28. Tabulasi Silang Pembiayaan Penderita Skizofrenia terhadap Pemasungan Penderita Skizofrenia di Kota Binjai
No Sikap
Kasus Kontrol
Jumlah p
Valu e
OR n
n n
1 Biaya sendiri
2 5,0
6 15,0
8 20,0
0,688 1,000
2 BPJS
8 20,0
24 60,0
32 80,0
0,167 – 5,985
Total 10
25,0 30
75,0 40 100,0
Berdasarkan pada Tabel 4.28 dapat dilihat bahwa responden yang
menggunakan biaya sendiri sebanyak 8 orang 20,0 dan 2 orang diantaranya melakukan pemasungan sedangkan 32 orang yang menggunakan BPJS 8 orang
melakukan pemasungan. Dari hasil analisis chi-square antara pembiayaan terhadap
Universitas Sumatera Utara
pemasungan diperoleh nilai p = 0,688 dan Odd Ratio OR = 1,000 95 CI 0,167 – 5,985, artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara sumber pembiayaan
dengan pemasungan .
Karena nilai p 0,688 α 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pembiayaan dengan pemasungan terhadap penderita Skizofrenia.
4.3.6. Hubungan Akses Pelayanan Kesehatan Jiwa dengan Pemasungan Penderita Skizofrenia di Kota Binjai
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan antara Akses pelayanan kesehatan jiwa dengan pemasungan penderita Skizofrenia
seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.29. Tabulasi Silang Akses Pelayanan Kesehatan Jiwa dengan Pemasungan Penderita Skizofrenia
No Akses
Pelayanan Kesehatan Jiwa
Kasus Kontrol
Jumlah p
Value OR
n n
n 1
Kurang aktif 9
22,5 5 12,5
14 35,0
0,000 45,000
4.611 – 439.164
2 Aktif
1 2,5
25 62,5 26
65,0
Total 10
25,0 30 75,0
40 100,0
Berdasarkan pada Tabel 4.29 dapat dilihat bahwa responden dari kelompok
kasus ada 9 orang 22,5 yang kurang aktif ke layanan kesehatan dan hanya 1 orang 2,5 yang aktif sedangkan dari kelompok kontrol ada 5 orang 12,5 yang kurang
aktif ke layanan kesehatan dan 25 orang 62,5 yang aktif ke layanan kesehatan. Dari hasil analisis chi-square antara Akses ke pelayanan kesehatan dengan tindakan
pemasungan yang dilakukan maka diperoleh nilai p = 0,000 dan Odd Ratio OR =
Universitas Sumatera Utara
45,000 95 CI 4.611 – 439.164, artinya ada pengaruh yang bermakna antara Akses pelayanan kesehatan jiwa dengan tindakan pemasungan yang dilakukan terhadap
penderita Skizofrenia. Responden yang kurang aktif membawa penderita Skizofrenia ke Pelayanan kesehatan kemungkinan 45 kali lebih besar melakukan pemasungan
dibandingkan dengan responden yang aktif membawa penderita Skizofrenia ke layanan kesehatan jiwa
. Karena nilai p 0,000 α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara Akses ke Pelayanan Kesehatan jiwa dengan pemasungan.
4.3.7. Hubungan Sumber Informasi dengan Pemasungan Penderita Skizofrenia di Kota Binjai