pemasungan dan 6 orang 15,0 yang kurang mendukung pemasungan. Dari hasil analisis chi-square antara dukungan keluarga dan tenaga kesehatan diperoleh nilai p
= 0,659 dan Odd Ratio OR = 1,000 95 CI 0,167 – 5,985, artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dan tenaga kesehatan dengan
pemasungan yang dilakukan. Walaupun responden umumnya tidak mendukung terjadinya pemasungan tetapi mereka tetap melakukan pemasungan seharusnya
terjadi adalah jika mereka tidak mendukung terjadinya pemasungan maka tindakan mereka adalah tidak melakukan pemasungan. Karena nilai p 0,659
α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara dukungan keluarga
dan tenaga kesehatan dengan pemasungan terhadap penderita Skizofrenia.
4.4. Analisis Multivariat
Untuk mengetahui pengaruh faktor Predisposing Pengetahuan,Sikap, Pendidikan, faktor Enabling Fasilitas Kesehatan Jiwa, Pembiayaan, Akses ke
layanan, Jarak dan faktor Reinforcing sumber informasi, Dukungan petugas dan keluarga terhadap pemasungan penderita Skizofrenia di Kota Binjai, maka dilakukan
analisis multivariat dengan menggunakan analisis regresi logistik ganda.
Tabel 4.33. Hasil Uji Regresi Logistik Berganda Variabel
Coefficiant ExpB
P B
S.E
Constant -6.583
2.274 .001
.004 Sikap
4.237 1.419
69.209 .003
Variable Dependen : Pemasungan terhadap Penderita Skizofrenia
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.33 diatas dapat dilihat hasil uji regresi logistik berganda yang digunakan untuk melihat faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap
pemasungan penderita skizofrenia di Kota Binjai. Hasil uji regresi logistik berganda menunjukkan bahwa variabel sikap
berpengaruh terhadap pemasungan penderita skizofrenia p0.05. Hal ini berarti pemasungan yang dilakukan terhadap penderita skizofrenia di Kota Binjai,
dipengaruhi oleh sikap keluarga penderita skizofrenia itu sendiri. Dari tabel diatas dapat dilihat variabel sikap memiliki nilai sig = 0,003 dan
OR sebesar 69,209 yang berarti responden yang memiliki sikap positif kemungkinan 69,209 kali mempengaruhi seseorang untuk tidak melakukan pemasungan kepada
penderita skizofrenia dibandingkan dengan responden yang memiliki sikap negatif.
Model Akhir Uji Regresi Logistik Berganda
Berdasarkan uraian di atas maka model regresi logistik berganda yang dapat menafsirkan faktor predisposing, faktor Enabling dan faktor Reinforcing yang
mempengaruhi pemasungan penderita Skizofrenia adalah sebagai berikut : ���������� =
1 1 +
�
−−0,6583+4,237�����
Keterangan : e = 2,71828
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Pengetahuan terhadap Pemasungan Penderita Skizofrenia di
Kota Binjai
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang overt behavior, yang salah satu tindakannya adalah
melakukan pemasungan penderita Skizofrenia. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan keluarga terhadap pemasungan penderita Skizofrenia paling
banyak dengan kategori baik. Pengetahuan yang dimiliki merupakan hal yang terpenting dalam pengambilan keputusan untuk menerima suatu informasi.
Berdasarkan hasil uji Chi Square diperoleh nilai p=0,001 0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan
pemasungan penderita Skizofrenia di Kota Binjai. Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan
panca indranya, yang berbeda sekali dengan kepercayaan, takhayul, dan penerangan- penerangan yang keliru. Sangat penting untuk diketahui bahwa pengetahuan berbeda
dengan buah pikiran idea karena tidak semua buah pikiran merupakan pengetahuan. Pengetahuan diperoleh melalui kenyataan fakta dengan melihat dan mendengar
sendiri, serta melalui alat-alat komunikasi, juga diperoleh sebagai akibat pengaruh dari hubungan dengan orangtua, kakak-adik, tetangga, kawan-kawan sekolah, dan
lain-lain Soekanto, 2007.
Universitas Sumatera Utara