5.2. Pengaruh Sikap terhadap Pemasungan Penderita Skizofrenia di Kota Binjai
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek. Dengan perkataan lain dapat dikatakan bahwa sikap
adalah tanggapan atau persepsi seseorang terhadap apa yang diketahuinya. Notoatmodjo, 2003.
Faktor predisposisi mencakup faktor yang mempengaruhi pemasungan terhadap penderita gangguan jiwa, baik faktor kurangnya pemahaman dan
pengetahuan akan skizofrenia, tingkat ketergantungan maupun beban keluarga. Selain aspek rendahnya pemahaman dan pengetahuan, hal lain yang mengakibatkan
pemasungan adalah adanya keyakinan dari sebahagian masyarakat bahwa fenomena gangguan jiwa dikarenakan guna-guna, ilmu hitam dan lain-lain yang nuansanya
adalah mistis dan religi Kembaren, 2013 Dari hasil analisis chi-square antara sikap responden dengan kejadian
pemasungan diperoleh nilai p = 0,001, artinya ada hubungan antara sikap responden pada kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap pemasungan.
Uji statistik regresi logistik berganda menunjukkan bahwa variabel sikap merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap pemasungan penderita
skizofrenia di kota Binjai dengan nilai p=0,0020,05. Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa tingginya sikap akan membuat seseorang lebih
memilih menyembuhkan penderita gangguan jiwa dari pada memasungnya. Sikap untuk terwujud dalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu,
pada banyak sedikitnya pengalaman seseorang mengacu pada pengalaman orang lain.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Azwar 2001 sikap adalah suatu kecenderungan untuk memberikan respon terhadap suatu obyek atau sekumpulan obyek dalam bentuk perasaan memihak
favourable maupun tidak memihak unfavourable melalui proses interaksi komponen sikap yaitu kognitif pengetahuan, afektif perasaan dan konatif
kecenderungan mendukung terhadap upaya pemasungan penderita skizofrenia. Sikap responden terhadap obyek, dalam hal ini pemasungan penderita skizofrenia,
merupakan perasaan mendukung atau tidak mendukung terhadap obyek tersebut. Dapat diasumsikan bahwa bersikap baik terhadap penderita skizofrenia berarti
mendukung untuk kesembuhan penderita gangguan jiwa tersebut, bukan memasungnya. Sikap yang baik dari responden tergantung pada segi positif dan
negatif komponen pengetahuan tentang penyakit gangguan jiwa seperti skizofrenia. Makin banyak segi positif komponen pengetahuan dan makin penting komponen itu,
semakin positif pula sikap yang terbentuk. Sebaliknya semakin banyak segi negatif akan semakin negatif sikap yang terbentuk Ancok, 2002.
Sikap ini juga dipengaruhi oleh faktor lain yaitu sudah berapa lama anggota keluarga menderita skizofrenia dan bagaimana hubungan status keluarga dengan
penderita Kondriati, 2004 .
5.3. Pengaruh Pendidikan terhadap Pemasungan Penderita Skizofrenia di