Penilaian Kinerja Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi Penilaian Pada Variabel Kemudahan Pelayanan

65

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Penilaian Kinerja Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi

Penilaian kinerja Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Stroke Nasional RSSN Bukittinggi pada penelitian ini terdiri atas lima variabel atau komponen yang berdasar pada prinsip dan hakekat pelayanan publik yang mengharuskan pemberian pelayanan yang prima kepada masyarakat seperti yang disebutkan dalam Kepmen PAN Nomor 63 Tahun 2003 dan Permenpan-RB Nomor 38 Tahun 2012. Kelima variabel yang telah disusun itu adalah kemudahan pelayanan, kepastiankejelasan pelayanan, keterbukaan transparansi pelayanan, sumber daya manusia serta kenyamanan dan keamanan lingkungan pelayanan yang tercipta di sebuah unit pelayanan publik. Masing-masing variabel tersebut memiliki indikator yang berjumlah 15 indikator dan setiap indikator mewakili satu pertanyaan.

5.2 Penilaian Pada Variabel Kemudahan Pelayanan

Kemudahan pelayanan terdiri atas 2 indikator, indikator kemudahan alur dan proses pelayanan serta indikator kemudahan persyaratan. Indikator kemudahan alur dan proses menilai sejauh mana kemudahan alur serta proses pelayanan yang harus dilalui pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, sedangkan indikator kemudahan persyaratan menilai sejauh mana kemudahan pasien untuk melengkapi persyaratan yang harus dilengkapi untuk mendapatkan pelayanan. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang disampaikan Riadi 2014 yang mengutip pendapat Ratminto dkk yaitu salah satu asas dalam penyelenggaraan Universitas Sumatera Utara 66 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pelayanan publik adalah pembatasan prosedur, maksudnya prosedur harus dirancang sependek mungkin sehingga memungkinkan bagi penggunan pelayanan untuk segera mendapatkan pelayanan yang mereka butuhkan. Selain itu persyaratan untuk memperoleh pelayanan juga harus diminimalisasi sesedikit mungkin dalam rangka mengupayakan pelayanan yang efektif dan efisien. Tak lupa pula Prinsip pelayanan publik menyatakan unit pelayanan publik hendaknya memberikan kesederhanaan dalam pelaksanaan prosedur pelayanan. Hal ini berarti prosedurtata cara pelayanan diselenggarakan secara mudah, tepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan oleh masyarakat, karena salah satu ciri pelayanan publik yang profesional adalah adanya kesederhanaan baik dalam proses pelayanan maupun dalam tata cara persyaratan yang harus dilengkapi. Berdasarkan hasil penelitian dan setelah dilakukan pengolahan data, untuk indikator kemudahan alur dan proses mendapatkan penilaian bagus, sebab responden merasakan alur dan proses pelayanan mudah untuk dikerjakan, terlihat dari 81 responden menyatakan mudah dan 13 responden menyatakan sangat mudah. Kemudian berdasarkan pengamatan dan wawancara penulis dengan responden dan Kepala Instalasi Rawat Inap RSSN Bukittinggi, alur dan proses pelayanan tidaklah rumit. Kepala Instalasi Rawat Jalan mengatakan untuk berobat seorang pasien pertama kali harus mendaftar ke loket pendaftaran lalu ke loket BPJS untuk proses klaim, jika sebelumnya sudah pernah berobat maka pasien tersebut bisa langsung menuju ke poliklinik namun jika sebelumnya belum pernah berobat maka harus membuat kartu berobat dulu. Setelah itu barulah pasien bisa Universitas Sumatera Utara 67 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA mendapatkan pelayanan di poliklinik. Mayoritas pasien juga menyebutkan proses pelayanan mudah dilakukan, pasien hanya mendaftar di loket pendaftaran lalu klaim BPJS dan setelah itu pasien tinggal menunggu di ruang tunggu poliklinik untuk mendapatkan pelayanan. Selanjutnya untuk indikator kemudahan persyaratan juga mendapatkan penilaian bagus, mayoritas responden menilai persyaratan untuk mendapatkan pelayanan mudah untuk dilengkapi terlihat dari 84 responden menyatakan mudah dan 11 responden menyatakan sangat mudah. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu responden, ia hanya perlu menunjukkan kartu berobat, surat rujukan dari puskesmas, dan kartu peserta BPJS Kesehatan pada bagian loket pendaftaran, setelah diproses ia sudah bisa menunggu palayanan di ruang tunggu poliklinik. Kepala Instalasi membenarkan pernyataan pasien tersebut, pasien hanya perlu menunjukkan kartu berobat, kartu peserta BPJS Kesehatan dan surat rujukan dari fasilitas pelayanan tingkat pertama. Untuk pasien yang bukan anggota BPJS Kesehatan pembuatan kartu berobat dikenakan biaya 20 ribu rupiah. Bobot nilai untuk variabel ini adalah 6.13 yang berarti variabel kemudahan pelayanan mendapatkan penilaian sangat bagus dari pasien. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bata 2013 di RSUD Lakipadada mengenai hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien, pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa responden memberikan penilaian yang bagus tentang prosedur serta persyaratan pelayanan yang sederhana, mudah dilakukan dan tidak berbelit-belit. Universitas Sumatera Utara 68 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

5.3 Penilaian Pada Variabel KepastianKejelasan Pelayanan