30
Pengaturan sumberdaya sebagai respon masyarakat meliputi: organisasi sosial dan teknologi. Organisasi sosial diukur dari orientasi dan
nilai hidup, kelembagaan adat dan stratifikasi sosial, hubungan kekerabatan dan pola pemukiman; teknologi diukur dari tata guna lahan, pola tanam, jarak
tanam, komposisi tanaman dan alat-alat produksi yang digunakan. Implikasi pengelolaan terhadap kinerja pengelolaan Kaindea meliputi:
tingkat pengambilan keputusan penguasaan lahan dan hasil hutan, tingkat orientasi produksi, tingkat keragaman produksi, tingkat universalitas, tingkat
kebiasaan dipindahtangankan, tingkat eksklusifitas, tingkat keamanan dari gangguan pihak lain, tingkat produktivitas hutan, tingkat keberlanjutan
produksi, tingkat keadilan dan efisiensi. Sehubungan dengan itu sejarah Kaindea dan perubahannya dikaji dengan
mengumpulkan data-data
pendukung meliputi: perubahan sistem penguasaan sumberdaya hutan, luas penguasaan hutan, sistem pengambilan keputusan, sistem pembiayaan,
jumlah produksi yang dihasilkan atau dipasarkan, jenis-jenis produk, pengalihan hak dan pengamanan sumberdaya. Sedangkan kecenderungan
kelestarian diukur berdasarkan kriteria dan indikator sosial, produksi dan ekologi yang dikembangkan oleh Lembaga Ekolabel Indonesia LEI.
3.6. Metode Analisis
Data dianalisis sejak data tersedia dengan menggunakan tiga alur kegiatan yaitu memilah data, penyajian data dan verifikasi data Sitorus
1998. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode analisis, yaitu analisis sejarah, analisis hubungan sebab-akibat, analisis kinerja, dan analisis
kelestarian. Hasil penilaian dibuatkan kategorisasi secara kualitatif dan kuantitatif.
3.6.1. Analisis Sejarah
Penelitian bukan hanya menjelaskan bagaimana masyarakat merespon perubahan lingkungan, tetapi juga ingin melihat lebih jauh aspek kebudayaan
yang berpengaruh terhadap kinerja dan kelestarian. Untuk itu analisis sejarah dilakukan dengan mengkomparasikan pada wilayahlokasi tempat penelitian
yang secara ekologi sama, namun mempunyai kondisi Kaindea yang
31
berbeda. Analisis data dilakukan secara kronologis sejarah dalam bentuk penyajian deskriptif yaitu memberikan gambaran tentang urutan kegiatan dan
keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan. Metode sejarah digunakan untuk menganalisis sejarah masyarakat dan Kaindea serta perubahan yang
terjadi seperti ekologi, sistem budaya dan sosial dalam rentang waktu tertentu Abdullah 1995. Rentang sejarah yang digunakan dalam penelitian ini
disesuaikan dengan sumber data yang tersedia terutama yang masih dapat memotret dinamika masyarakat dan perubahan yang terjadi dalam
pengelolaan sumberdaya. Pendekatan sejarah dalam studi antropologi sangat membantu menganalisis dinamika masyarakat dan perubahan
lingkungan Fox 1996; Poerwanto 2005; Kuntowijoyo 2002. Dalam analisis sejarah ini, di samping mengacu pada sumber-sumber
pustaka yang telah ada juga melakukan wawancara dengan para pelaku sejarah dan mereka yang mengetahui peristiwa yang diteliti. Wawancara
dilakukan untuk melengkapi kekurangan fakta-fakta yang tidak dapat ditelusuri melalui sumber tertulis.
3.6.2. Analisis Hubungan Sebab-Akibat
Analisis ini digunakan untuk mengungkapkan bagaimana wujud hubungan pengaturan dan pengelolaan sumberdaya hutan sebagai bentuk
respon terhadap tekanan penduduk, perubahan ekonomi dan dinamika politik. Analisis ini menyangkut keterkaitan antara konsep teoritis dengan
kenyataan yang terjadi pada suatu fenomena lapangan. Penjelasan dilakukan berdasarkan penetapan serangkaian keterkaitan timbal balik causalitas dari
hasil wawancara individual secara mendalam dengan tujuan untuk menggali pespektif masyarakat yang diteliti atas permasalahannya. Juga pengamatan
lapangan dan kegiatan FGD terhadap proposisi awal yang telah ditetapkan sebelumnya. Analisis ini digunakan untuk mengungkap bagaimana wujud
perubahan pengaturan pengelolaan sumberdaya Kaindea sebagai bentuk respon terhadap perubahan lingkungan.
32
3.6.3. Analisis Kinerja