121
6.3. Kinerja Pengelolaan Kaindea
Telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa tekanan lingkungan terhadap sumberdaya hutan Kaindea telah direspon masyarakat Pulau
Wangi-Wangi. Namun demikian, untuk membuktikan bahwa respon masyarakat berimplikasi terhadap kinerja pengelolaan Kaindea, maka akan
dijelaskan analisis kinerja dalam perspektif masyarakat emik dan perspektif penulis etik yang kembangkan oleh Suharjito et al. 2000. Untuk lebih
mempertegas ukuran kinerja pengelolaan berkaitan dengan aspek vegetasi, maka dilakukan analisis struktur dan komposisi vegetasi Kaindea. Analisis
vegetasi yaitu mempelajari susunan komposisi jenis dan bentuk struktur vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan untuk mendapatkan indeks nilai
penting dari hutan Soerianegara dan Indrawan 2002.
6.3.1. Kinerja Emik
Kinerja pengelolaan versi masyarakat emik adalah kemampuan masyarakat untuk menilai cara mengelola sumberdaya untuk memenuhi
kebutuhan manusia dari generasi ke generasi. Hutan sebagai sumberdaya alam juga mempunyai tingkat kinerja yang berbeda-beda akibat dari
pengelolaan oleh yang berhak. Untuk mengukur sejauhmana masyarakat memahami sumberdaya alam di sekitarnya, maka keterlibatan masyarakat
menentukan aspek pengelolaan sangat penting. Demikian pula dengan Kaindea di Pulau Wangi-Wangi mempunyai tingkat kinerja yang berbeda
dalam pandangan masyarakat baik di Mandati maupun di Wanci. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Mandati dan Wanci telah mengenal
sumberdaya hutan yang dikelolanya secara turun-temurun. Secara garis besar, masyarakat menilai kinerja pengelolaan hutan yang efektif jika
lahannya tertutupi oleh vegetasi pohon dan kawasannya aman dari gangguan perambahan. Hasil penilaian emik terhadap Kaindea di Pulau Wangi-Wangi
dalam persebaran, luasan, kepemilikan dan kinerjanya, dapat dilihat pada Tabel 17.
122
Tabel 17 Kaindea, letak persebaran, luas, kepemilikan dan kinerja emik di bekas Wilayah Adat Mandati dan Wanci
Luas Ha No
Nama Kaindea
Letak Dulu
Sekarang Milik
Kinerja emik
94
1. Kaindea
Nto’oge Kel. Mandati
II 5
5 Sara
Mandati Sangat baik
2. Kaindea
Sandumale Desa Wungka
1 1
Sara Mandati
Sangat baik 3.
Kaindea Malarau
Kel. Mandati I 0,80
0.6 Santuha
Mandati Baik. Dipinggir hutan dibuka
untuk lahan kebun 4.
Kaindea Moori Desa Wungka
0.7 0.5
Santuha Mandati
Baik. Terancam dibuka untuk lahan kebun.
5. Kaindea Rawa
Desa Wungka 0.5
0.4 Santuha
Mandati Agak baik. Terancam dibuka
untuk lahan kebun 6.
Kaindea Bulu- bulu’a
Desa Wungka 0.6
0.5 Santuha
Mandati Agak baik. Terancam dibuka
untuk lahan kebun 7.
Kaindea Te’e mongkona
Desa Wungka 0.7
0.5 Santuha
Mandati Agak baik.
Perlahan-lahan dibuka untuk lahan kebun
8 Kaindea
Kansowa Kel. Mandati
II 1
0.16 Santuha
Mandati Agak
rusak. Sebagian
dirambah menjadi kebun 9
Kaindea Woru Batas Liya-
Mandati 0.8
0.6 Santuha
Mandati Terancam rusak. Perlahan-
lahan dibuka untuk kebun. 10
Kaindea Balande
Desa Numana
1,4 1,2
Santuha Mandati
Kondisi secara
umum terpelihara. Keluarga pemilik
telah membuka kebun di pinggir hutan
11 Kaindea
Kareke Desa Tindoi
3 1.5
Sara Wanci Sudah dibuka untuk kebun oleh warga. Sara sebagai
penegak kelestarian hutan sudah tidak berfungsi lagi.
12 Kaindea Teo
Kelurahan Wanci
12 4
Sara Wanci Sudah rusak. Dibuka warga untuk kebun. Sara sebagai
pemangku adat
tidak berfungsi
13 Kaindea
Posalu Wanci Desa Tindoi
dan Desa Posalu
10 5
Sara Wanci Terancam rusak.
Sudah dibuka untuk kebun oleh
warga. Sara
sebagai pemangku adat sudah tidak
berfungsi lagi. 14
Kaindea Taibhete
Desa Tindoi dan Desa
Posalu 1
- Sara Wanci Sudah rusak. Kaindea ini
bagian Kaindea
Posalu. Tidak
ditemukan pohon,
tinggal strata bawah pohon, sudah
didominasi kebun.
Sara sebagai pemangku adat sudah tidak berfungsi lagi.
15 Kaindea
Masirimu Desa Waha
1 -
Individu keluarga
Wanci Sudah rusak. Ditemukan sisa
pohon mangga dan jambu mete, selebihnya didominasi
kebun. Kaindea ini pernah diperkarakan Kepala Distrik.
Menurut pengelola, dari dulu tidak ada yang menjaga.
16 Kaindea Wa
Pou Desa Waha
4 -
Individu keluarga
Wanci Sudah rusak. Ditemukan sisa
pohon mangga dan jambu, selebihnya didominasi kebun.
Menurut pengelola, dari dulu tidak ada yang menjaga.
Sumber : pengamatan, wawancara dan FGD 2008.
94
Kinerja emik adalah cara penilaian masyarakat terhadap Kaindea berdasarkan penutupan lahan oleh pohon dan keamanan kawasan dari gangguan.
123
Berdasarkan Tabel 17 tampak bahwa sebaran Kaindea di bekas Wilayah Adat Mandati lebih banyak yaitu dua unit Kaindea u’sara dan
delapan unit Kaindea u’santuha. Pada bekas Wilayah Adat Wanci terdapat empat unit Kaindea u’sara dan dua unit Kaindea u’santuha.
95
Secara keseluruhan di Pulau Wangi-Wangi, Kaindea u’sara berjumlah enam unit dan
Kaindea u’santuha berjumlah 10 unit. Berdasarkan penilaian emik
96
terlihat bahwa kinerja Kaindea di Mandati lebih baik dibandingkan dengan Kaindea di
Wanci baik pada Kaindea u’sara maupun Kaindea u’santuha. Malahan Kaindea u’santuha di Wanci sudah dimiliki oleh individu keluarga.
6.3.2. Kinerja Etik