Orientasi Wawancara Pengumpulan Data

27 Obyek penelitian adalah Kaindea. Lokasi penelitian dilakukan pada tingkat desakelurahan yang mewakili masyarakat adat pemilik Kaindea, yaitu di Kelurahan Mandati I Kecamatan Wangi-Wangi Selatan dan Kelurahan Wanci Kecamatan Wangi-Wangi. Kelurahan Mandati I merupakan bekas pusat wilayah adat Kadie Mandati yang mengelola hutan Kaindea Nto’oge yang akan dinilai kelestariannya karena masih memenuhi syarat penilaian kelestarian. Kelurahan Wanci merupakan bekas pusat wilayah adat Kadie Wanci yang mengelola Kaindea Teo yang sudah rusak sehingga tidak memenuhi syarat penilaian kelestarian. Kedua wilayah penelitian diperbandingkan respon pengelolaan dan implikasinya pada kinerja dan kelestarian hutan.

3.4. Pengumpulan Data

Data terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung diambil dari lapangan. Data tersebut diperoleh pada saat orientasi, wawancara, observasi partisipatif, focused group discussion FGD atau diskusi mendalam dan pengukuran lapangan. Metode wawancara dan partisipasi dalam penelitian kebudayaan memungkinkan untuk menggali informasi lebih baik Spradley 1997. Data sekunder adalah data yang diambil dari instansi pemerintah dan dokumen tertulis hasil-hasil penelitian sebelumnya serta buku-buku sejarah. Metode pengumpulan data penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.4.1. Orientasi

Sebelum turun lapangan untuk melakukan pengambilan data di masyarakat, maka terlebih dahulu dilakukan orientasi pada bulan Nopember 2007 dengan pemerintah kabupaten, kecamatan dan desa serta lembaga swadaya masyarakat. Kegiatan ini yang difasilitasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Kabupaten Wakatobi untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail mengenai wilayah penelitian dan akses informasi sekunder guna membantu kelancaran penelitian. Pertemuan orientasi dilakukan di ruang rapat Wakil Bupati Wakatobi. 28

3.4.2. Wawancara

Metode wawancara digunakan untuk memahami gagasan dan pandangan masyarakat yang dilakukan secara mendalam, yaitu mengumpulkan data-data menyangkut perubahan lingkungan yang terjadi dan tanggapan masyarakat terhadap perubahan tersebut. Selain itu, wawancara digunakan untuk menelusuri sejarah masyarakat, sistem pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hutan Kaindea dan perubahannya yang tidak dapat diamati secara langsung. Untuk mendapatkan sumber yang lebih akurat, dilakukan penelusuran informasi dengan tehnik snowball dari informan kunci. Sumber informasi tidak dibatasi dalam jumlah tertentu, tetapi diprioritaskan pada ketepatan informasi. Pengumpulan data wawancara dilakukan dengan mencari informasi awal sebagai arah atau pedoman dalam pengumpulan data yang berasal dari masyarakat setempat dengan memperhatikan status, peranan dan pekerjaan. Informan kunci yang diambil berdasarkan status dan peranan dalam masyarakat serta keterlibatannya dalam permasalahan yang diteliti Soehartono 1999; Sitorus 1998. Untuk mendukung validitas data, selain menggunakan metode wawancara juga dilakukan studi pustaka, yaitu mengumpulkan hasil-hasil penelitian terdahulu serta dokumen-dokumen terkait lainnya. Cara ini dilakukan untuk melengkapi data wawancara khususnya yang berkaitan dengan aspek sejarah.

3.4.3. Observasi Partisipatif