38
4.1.1. Iklim
Iklim di Pulau Wangi-Wangi menurut Smith dan Ferguson mempunyai tipe D sehingga bersuhu panas. Arah angin terdiri atas dua musim yakni
musim barat Waha dan musim timur Timu. Musim barat terjadi pada bulan Desember-Mei. Pada musim barat angin bertiup dari daratan Asia menuju
garis khatulistiwa melalui Samudra Pasifik yang banyak mengandung uap air dan disertai badai. Sedangkan musim timur terjadi pada bulan Juni-
Nopember dengan dimana angin yang bertiup dari arah timur dengan gelombang yang tinggi sepanjang musim.
Suhu tertinggi terjadi pada bulan Nopember–Januari dengan rata-rata 34
C dan suhu terendah pada bulan Mei–Juli dengan rata-rata 28
C. Rata- rata curah hujan tahunan selama 10 tahun 1995–2004 adalah 130,7 mm.
Curah hujan tertinggi pada bulan Mei yakni rata-rata 234,7 mm dan curah hujan terendah terjadi bulan September yakni rata-rata 9,1 mm Tabel 7.
Tabel 7 Data curah hujan selama sepuluh tahun pengamatan 1995-2004 di Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi
Bulan Tahun
Jan Feb
Mar Apr
Mei Juni
Juli Ags
Sep Okt
Nop Des
1995 223
290 329
196 327
259 62
13 8
213
1996 250
180 282
105 104
81 163
66 54
119 156
1997 107
153 95
250 67
68 33
12 142
1998 174
228 147
452 530
288 337
17
1999 187
292 205
201 406
309 185
63 56
98 257
114
2000 264
125 242
260 329
368 38
14 1
366 338
72
2001 432
15 164
199 141
154 18
11 53
273 98
2002 250
349 196
165 122
64 3
4 12
236
2003 180
294 129
230 246
241 53
2 15
59 263
128
2004 198
172 168
246 75
134 13
3 8
74 148
Jumlah 2265
2098 1957
2304 2347
1966 905
182 91
638 1348
1307
Rata-rata 226,5
209,8 195,7
230,4 234,7
196,6 90,5
18,2 9,1
63,8 134,8
130,7
Sumber : Bappeda Wakatobi 2007.
4.1.2. Topografi
Pulau Wangi-Wangi merupakan gugusan pulau karang yang sebagian besar 70 memiliki topografi landai dengan ketinggian tempat berkisar
1–350 m diatas permukaan laut dpl Bappeda 2007. Pulau Wangi-Wangi mempunyai ekologi daratan yang tandus dan miskin sumberdaya alam.
Bagian timur, utara dan selatan terdapat padang savana Padangkuku dan
39
pesisir pantai berpasir putih. Tanah subur terdapat di bagian barat dan bagian tengah pulau yang banyak terdapat hutan. Potensi lahan subur di Pulau
Wangi-Wangi yang dapat ditanami tanaman pangan sepanjang tahun seluas 8,2 dari luas pulau atau sekitar 12,54 km
2
1.254 ha. Sekeliling pulau terdapat gugusan karang dan pulau-pulau lebih kecil yaitu sebelah barat
Pulau Kapota. Di sebelah selatan terdapat Pulau Kaledupa, Tomia dan Binongko yang berpenghuni dan beberapa pulau tidak berpenghuni. Kondisi
ekologi Pulau Wangi-Wangi dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5 Peta ekologi Pulau Wangi-Wangi Di bagian tengah pulau membentang dataran tinggi Tindoi, dan Wungka
serta bukit kecil di daerah Liya. Pada puncak bukit terdapat peninggalan bersejarah berupa benteng dan makam yang memiliki nilai historis sejarah
kebudayaan generasi awal masyarakat sampai masuknya Agama Islam.
4.1.3. Hidrologi dan Geologi