41
Berdasarkan Gambar 6, total luas penggunaan lahan di Wilayah Adat Mandati sebesar 4.135 ha. Penggunaan lahan terluas adalah yang ditanami
pohonhutan rakyat sebesar 22,1, lahan yang tidak diusahan sebesar 20,4. Penggunaan lahan yang diperuntukkan untuk pertanian dalam hal ini
tegalkebun dan ladang yakni masing-masing sebesar 9,0 dan 12,8 sedangkan perkebunan rakyat yakni sebesar 6,3. Di Wanci, luas total
penggunaan lahan sebesar 7.610 ha. Penggunaan lahan terluas diperuntukkan untuk perkebunan rakyat sebesar 42,3, kemudian hutan
rakyat sebesar 18,8, sedangkan penggunaan lahan yang diperuntukkan untuk pertanian tegalkebun dan ladang yakni masing-masing sebesar 3,6
dan 2,4. Tanaman utama dari kebuntegal adalah ubi kayu dan jagung.
Masyarakat juga menanam kacang-kacangan, ketimun dan buah-buahan seperti mangga, nangka, serikaya, pisang, kelapa dan sebagainya. Untuk
kebutuhan kayu bangunan, masyarakat menanam tanaman berkayu seperti kayu merah, Jati, kayu batu dan lain-lain. Masyarakat memelihara ternak
seperti kambing, bebek dan ayam kampung. Terdapat 12 jenis tanaman perkebunan yaitu arenenau, asam jawa, cengkeh, jambu mete, kakao,
kapuk, kelapa dalam, kelapa hibrida, kemiri, kopi, lada dan pala Statistik Wakatobi 2007. Saat ini produktivitas pertanian semakin menurun. Sebagian
besar kebutuhan seperti beras, sayur-mayur, buah-buahan, bumbu masak didatangkan dari luar daerah seperti Kendari, Bau-Bau, Lasalimu Kabupaten
Buton dan Ereke Buton Utara.
4.1.5. Kependudukan
Kependudukan merupakan selisih dari jumlah kelahiran dan kematian serta selisih antara penduduk yang masuk dan keluar. Perkembangan
kependudukan akan menentukan tekanan terhadap sumberdaya alam, baik untuk lahan pemukiman maupun pertanian. Data kependudukan Kecamatan
Wangi-Wangi dan Wangi-Wangi Selatan berdasarkan wilayah adat disajikan pada Tabel 8.
42
Tabel 8 Jumlah penduduk, laju pertumbuhan, luas dan
kepadatan berdasarkan wilayah adat, kecamatan dan kelurahandesa tahun
2006
Kecamatan Wilayah
Adat Desa Kelurahan
Jumlah 2006
Laju Pertumbuhan
Luas km
Kepadatan 2006
Jiwakm Kel. Mandati I
3.959 5,83
11,52 343,66
Kel. Mandati II 2.621
6,20 9,68
270,76 Desa Wungka
1.102 5,86
15,00 73,47
Desa Numana 748
12,99 5,76
129,86 Desa Matahora
890 3,25
14,03 63,44
Desa Komala 625
7,39 4,84
129,13 Desa Mola Utara
2.845 5,61
2,30 1236,96
Sara Mandati
Desa Mola Selatan 3.164
6,82 6,00
527,33
Jumlah 15.954
6,27 69,13
230,78
Desa Kapota 2.136
6,11 21,37
99,95 Sara Kapota
Desa Kabita 1.626
6,41 45,00
36,13 Jumlah
3.762 6,24
66,00 56,68
Desa Liya Mawi 2.650
5,33 22,82
116,13 Sara Liya
Desa Liya Togo 2.473
6,05 47,70
51,84
Wangi- Wangi
Selatan
Jumlah 5.123
5,67 71,00
72,65
Jumlah 24.839
6,15 206,02
121
Kel. Pongo 3.045
-11,79 11,06
275,32 Desa Maleko
1.145 12,92
28,50 40,18
Desa Longa 1.124
6,44 17,28
65,05 Desa Tindoi
2.952 7,50
58,61 50,37
Kel. Wanci 4.625
8,34 34,57
133,79
Kel. Wandoka 3.829
11,41 8,30
461,33 Desa Sombu
602 3,08
5,50 109,45
Desa Waha 2.545
11,62 63,64
39,99
Sara Wanci
Desa Waetuno 3.377
7,93 14,52
232,58
Wangi- Wangi
Jumlah 23.244
5,81 241,98
96,06 Jumlah total
48.083 448,00
Sumber : Statistik Kecamatan Wangi-Wangi Selatan dan Wangi-Wangi 2007 yang telah diolah
Tabel 8 menggambarkan bahwa penduduk di Wilayah Adat Mandati Wangi-Wangi Selatan relatif lebih sedikit yaitu 15.954 jiwa dari penduduk
Wilayah Adat Wanci Wangi-Wangi 23.244 jiwa, namun dari segi kepadatan penduduk lebih tinggi yaitu 230,78 jiwakm
2
dibandingkan Wanci yaitu 96,06 jiwakm
2
. Laju pertumbuhan penduduk di Mandati lebih tinggi 6,27 per tahun dibandingkan dengan penduduk di Wanci yang hanya 5,81 per tahun.
Jumlah rumah tangga di Mandati I adalah 842 kepala keluarga KK dengan jumlah jiwa lima orang per rumah tangga. Di Wanci jumlah rumah tangga
1.030 KK dengan jumlah jiwa lima orang per rumah tangga. Berdasarkan wilayah studi, jumlah penduduk Kelurahan Mandati I relatif
lebih sedikit namun mempunyai kepadatan penduduk yang lebih tinggi yaitu 343,66 jiwakm
2
dibandingkan dengan Kelurahan Wanci sebesar 133,79
43
jiwakm
2
. Artinya kepadatan penduduk di Mandati baik dalam aspek wilayah maupun unit studi masih lebih tinggi dari Wanci. Sebaran penduduk yang
padat umumnya banyak berada di ibukota kabupaten atau berstatus kelurahan, baik di Mandati maupun dalam di Wanci.
Kepadatan penduduk Mandati relatif tinggi karena tidak disertai dengan migrasi permanen masyarakat seperti pada masyarakat Wanci yang banyak
bermigrasi ke Maluku. Masyarakat Mandati merantau satu atau dua tahun dengan melakukan perdagangan antar pulau atau ke luar negeri mencari
pekerjaan kemudian kembali ke kampung halaman. Saat ini masyarakat Mandati lebih meningkatkan sistem perdagangan di kampung. Toko-toko
besar yang menjual kebutuhan dilakukan oleh orang Mandati. Orang Wanci membuka kios di rumah dan bekerja sebagai PNS. Orang Wanci yang
merantau permanen mendirikan rumah, namun masih tetap membangun komunikasi dengan tanah leluhur. Secara periodik Orang Wanci akan datang
ke kampung halamannya terutama pada hari raya idul fitri dan atau idul adha dan kalau kembali ke rantau akan membawa hasil alam berupa sapu
lidi dari daun enau. Saat ini, kepadatan penduduk Pulau Wangi-Wangi semakin tinggi.
Dengan menjadi ibukota kabupaten, Wangi-Wangi banyak didatangi oleh masyarakat terutama pencari kerja.
4.1.6. Struktur Umur, Rasio Jenis Kelamin dan Suku Bangsa