Menurut Hoogerwerf 1970 pada anak banteng seluruh bagian pantatnya akan ditutupi oleh warna putih. Bagian kaki sampai lutut, gelambir dan bagian
mulutnya juga berwarna putih.
2.3 Habitat
Satwa memerlukan hal untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti tempat untuk digunakan sebagai tempat mencari makan, minum, berlindung, bermain dan
berkembang biak. Tempat-tempat yang berfungsi semacam ini membentuk suatu kesatuan yang disebut habitat Alikodra 1979. Jadi dapat disimpulkan habitat
adalah tempat hidup satwa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Alikodra 1980 mengatakan tentang lingkungan hidup banteng yang paling
ideal, terdiri atas komponen hutan alam yang berfungsi sebagai tempat berlindung dan bersembunyi dari segala macam gangguan baik cuaca, manusia maupun
pemangsa. Padang penggembalaan sebagai tempat mencari makan, istirahat, mengasuh dan membesarkan anaknya serta melakukan hubungan sosial lainnya.
Sumber air tawar sebagai tempat minum. Hutan pantai atau payau sebagai daerah penyangga yang berfungsi untuk melindungi banteng dari pemburu dan daerah
pantai sebagai tempat mencari garam yang dibutuhkan untuk membantu pencernaannya.
Menurut Lekagul dan McNeely 1977 sebelum perang dunia II banteng selalu merumput di daerah terbuka selama pagi dan sore hari, dan baristirahat di
bawah hutan pada saat matahari terik.
2.4 Penyebaran
Sebelum tahun 1940 banteng dapat ditemukan pada semua dataran rendah pulau Jawa, akan tetapi sekarang penyebaran satwa ini menyempit antara lain
hanya dapat ditemukan di dalam Suaka Margasatwa, Cagar Alam serta Taman Nasional yang berada di pulau Jawa. Sebelum perang dunia II, banteng dapat
ditemukan hidup bebas pada padang rumput di Burma dan Indochina, akan tetapi setelah perang dunia II berakhir banteng menjadi jarang ditemukan Lekagul
McNeely 1977.
Gambar 1 Penyebaran banteng di Indonesia.
Penyebaran banteng pada saat ini menurut IUCN hanya berada di beberapa tempat saja seperti pada gambar 1. Di pulau Jawa, banteng hanya dapat ditemukan
di kawasan cagar alam, suaka margasatwa dan taman nasional. Di Jawa Timur, banteng dapat ditemui Suaka Margasatwa Meru Betiri, Taman Nasional Baluran
dan Blambangan Purwo Banyuwangi Selatan. Di Jawa Barat, banteng dapat dijumpai di Taman Nasional Ujung Kulon, Cagar alam Cikamurang, Cikepuh,
Penanjung Pangandaran, Leuweung Sancang, Bojong Larang Jayanti dan Tegal Waru Alikodra 1983. Di Kalimantan Timur, banteng terdapat di Taman
Nasional Kutai dan Kota Waringin serta kemungkinan di daerah daerah berbukit. Sekitar tahun 1930 banteng sangat banyak dijumpai di Kutai dan sekitarnya dan
kelihatannya sebagian dari populasi tersebut sudah tidak murni lagi, tetapi merupakan hasil kawin silang dengan sapi domestik Hoogerwerf 1970.
2.5 Makanan dan Air