Ukuran populasi Populasi Banteng

Jumlah populasi banteng yang ditemukan di Sukamade tidak sebanyak yang ditemukan di Bandealit karena luas area dan penyebaran banteng yang jauh sehingga selama pengamatan berlangsung hanya ditemukan satu kelompok saja padahal dari informasi di lapang populasi banteng di Sukamade ini tergolong banyak. Gambar 6 Kelompok banteng di Bandealit. Lokasi yang tidak ditemukan banteng secara langsung adalah Blok Sadelan tepatnya di dekat gunung Betiri. Lokasi sadelan ini ditemukan banyak jejak baru dan rengutan makanan banteng. Diduga terdapat satu kelompok yang berada di lokasi tersebut.

5.2.2 Struktur populasi

Banteng di TNMB biasanya hidup berkelompok dan soliter. Kelompok banteng berjumlah antara 4-14 ekor terdiri dari betina, jantan dan anak. Banteng soliter ini adalah banteng yang kalah berkelahi dengan banteng lainnya untuk memperoleh kekuasaan. Ukuran kelompok banteng merupakan strategi pertahanan dari faktor makanan dan faktor gangguan. Menurut Hoogerwerf 1970 dalam Alikodra 1983 pada kondisi yang tidak terganggu banteng akan menghabiskan waktunya untuk melakukan aktivitas makan di daerah terbuka dengan membentuk kelompok lebih dari satu. Pada kondisi terganggu banteng akan lari dan bersembunyi. Kecepatan lari banteng di daerah terbuka lebih cepat dan mudah membelokkan tubuhnya ke daerah yang rapat dan aman. Untuk itu, banteng membentuk ukuran kelompok yang lebih kecil pada daerah yang rapat sebagai strategi pertahanan diri dari pemangsa. a b c d e Gambar 7 Kelas umur banteng. Keterangan: a jantan dewasa; b betina dewasa; c jantan muda; d betina muda; e anak. Kolompok banteng terdiri dari betina sebagai ketua kelompok lalu oleh jantan dan anak seperti pada Gambar 8. Jantan dan betina dibedakan dengan warna tubuhnya, dimana banteng betina berwarna coklat dan banteng jantan berwarna hitam. Banteng yang masih anak tidak bisa dibedakan jenis kelaminnya berdasarkan warnanya, karena anak banteng jantan maupun betina berwarna