Alat Anal Prosedur percobaan

Ketika air pada permukaan telah habis, maka terjadi migrasi air yang terikat dan uap dari bagian dalam bahan ke permukaan secara difusi Steffe dan Singh. 1979, Aldis dan Foster 1980. Migrasi air dan uap tersebut terjadi disebabkan oleh adanya perbedaan konsentrasi atau tekanan uap antara bagian dalam dan bagian luar bahan. Laju penguapan pada periode ini sebanding dengan perbedaan tekanan uap antara bagian permukaan bahan dengan bagian dalam bahan. Karena terjadi penguapan tekanan uap di dalam bahan semakin turun, sehingga perbedaan tekanan uap juga turun, laju penguapan turun. Periode tersebut dikenal dengan periode laju pengeringan menurun.

3.3 BAHAN DAN

METODE 3.3.1 Bahan Varietas gabah yang digunakan adalah Ciherang , termasuk gabah langsing BBKP-JT 2005 , perbandingan panjang dengan lebar 3.0, yang dipanen pada tanggal 23 Juli dan 24 Juli 2007, dan pengeringan dilakukan 3 jam setelah panen. Bersamaan dengan proses pengeringan dilakukan pengujian kadar air dengan menggunakan oven konveksi kurang lebih 10 gram gabah sebanyak 10 sampel dengan temperatur 105 selama 24 jam Seo,1995, kadar air awal bahan seperti ditunjukan pada tabel 15. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan pengering yang dibuat dengan ukuran rak 55 cm x 55 cm, untuk bahan sebanyak 800 gram Gambar 20, sehingga terjadi ketebalan tumpukan 2 hingga 3 butir gabah, yang dapat dikategorikan sebagai lapisan tipis ASAE, 2001.

3.3.2 Alat

Percobaan menggunakan alat pengering statis yang dirancang menggunakan bahan bakar pemanas biomassa, seperti ditunjukan pada Gambar 21, alat ukur yang d h 3 d d d digunakan, higrometer.

3.3.3 Anal

Data dilanjutkan dengan taraf dan Minitab AD T 1 , Micro Saluran u masuk Plat Pema oven konve lisis Data a hasil peng dengan uji f nyata 5. versi 14.0 G T 4 , RH 4 T 3 , RH 3 , RH 1 ocontroler T 2 , RH 2 udara anas eksi, Kett m gamatan dia Duncans M . Analisis di Gambar 21 S moisture met analisis deng Multiple Rang ilakukan me Skematik Al Rak 1 Rak 2 X ter, stop wa gan menggu ge Test untu enggunakan lat pengering 100 50 660 atch, thermo unakan pros uk variable: program SA g 660 100 ocouple unit sedur Anova Y1 dan Y2 AS versi 8.0 1000 Ukura t , a 2 an dalam mm

3.3.4 Prosedur percobaan

Temperatur udara pengering yang digunakan adalah 50 o C, RH 26 dengan Kadar air kesetimbangan Me 6.69 basis kering dan 60 o C, RH 17 dengan Me 4.6, Udara panas didapat dari pemanasan plat pemanas dengan menggunakan bahan bakar biomas, oleh karena kontrol temperatur dilakukan secara manual akurasi temperaturnya 2 o C, Ketika ruang pengering mencapai temperatur ekuilibrium, rak dengan bahan percobaan dimasukkan, lama pengeringan tahap pertama adalah 30 menit, dan 20 menit sehingga didapat pengurangan kadar air antara 4 hingga 8. Setelah pengeringan tahap pertama selesai dilanjutkan dengan tempering pada temperatur lingkungan dan dengan variasi waktu tempering. Selesai proses tempering bahan percobaan dimasukkan ke ruang pengering lagi untuk selanjutnya dilakukan proses pengeringan tahap kedua, pada pengeringan tahap ke dua pengurangan kadar air yang terjadi antar 2 hingga 5, hingga kadar air mencapai antara 14 hingga 15 bb, setelah pengeringan tahap ke dua bahan percobaan kembali mengalami proses tempering dengan temperatur lingkungan , variasi waktu tempering yang digunakan berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan oleh Siebenmorgen and Schluterman 2005. Seratus gram gabah diambil dari setiap percobaan untuk mengetahui mutunya dengan menentukan prosentasi rendemen beras kepala, dengan cara manual, dikupas kulitnya sehingga menghasilkan beras pecah kulit, kemudian dipisahkan antara beras kepala dan beras patah, hasilnya ditimbang untuk menentukan rendemen beras kepala, dimana rendemen beras kepala dihitung berdasarkan prosentase masa beras kepala dari berat beras sampel beras pecah kulit. Selain dengan cara manual juga digunakan paddy husker untuk mendapatkan beras pecah kulit untuk kemudian dengan cara yang sama didapat rendemen beras kepala. Proses penelitian dilakukan dua kali ulangan untuk setiap perlakuan temperatur, dengan variasi waktu pengeringan dan waktu tempering, dengan demikian diperoleh 16 data pengukuran.

3.4 HASIL DAN PEMBAHASAN