Kamaruddin et al 2007 telah menghasilkan pengering biji-bijian tipe resirkulasi dengan menggunakan energi surya, dengan tambahan bahan bakar
arang kayu, energi listrik yang digunakan untuk motor getar 0.18 kW serta untuk blower 0.25 kW. Alat tersebut digunakan untuk mengeringkan gabah
seberat 24 kg dengan kadar air awal 23 bb hingga menjadi 15.8, membutuhkan arang kayu 12 kg dan lama pengeringan 7 jam, efisiensi
pengeringan 1.93. Alat pengering mekanis menggunakan energi baik untuk memanaskan
udara maupun untuk kebutuhan peralatan lainnya, apabila menggunakan sumber energi berbasis fosil, maka akan tidak ekonomis karena keterbatasannya
sumber energi fosil dan harga minyak yang cenderung naik, dengan demikian perlu dikembangkan dan dikaji sumber energi alternatif yang handal dan
ekonomis yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2006 tentang Kebijakan
Energi Nasional serta Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati bioenergi sebagai bahan
bakar alternatif, maka perlu pula dikaji dan dikembangkan penggunaan sumber energi terbarukan, khususnya bioenergi sebagai bahan bakar pemanas dalam
pengeringan.
1.2 Perumusan Masalah
Kehilangan hasil panen dan pasca panen gabah akibat ketidak sempurnaan penanganan pasca panen mencapai 20 termasuk didalamnya
adalah proses pengeringan yang mencapai 2.3. Selama ini sebagian besar petani menggunakan lamporan untuk proses pengeringan, walaupun murah
tetapi mempunyai masalah yaitu tergantung dengan cuaca, kemungkinan terkontaminasi dengan benda asing, susut karena tercecer sehingga dapat
menurunkan mutu gabah. Penggunaan pengering mekanis juga menghadapi masalah apabila
menggunakan bahan bakar minyak BBM berbasis fosil sebagai sumber pembangkit udara panas, yaitu terbatasnya persediaan BBM, harga semakin
mahal dan masalah lingkungan, seperti pencemaran udara dan pemanasan
global. Permasalahan lainnya adalah penggunaan energi listrik yang masih besar, sehingga pemakaian energi spesifiknya meningkat.
Untuk mengatasi hal tersebut didalam penelitian ini dirancang suatu alat pengering mekanis tipe resirkulasi menggunakan konveyor pneumatik yang
menggunakan daya listrik lebih kecil untuk mengangkut jumlah bahan yang sama, serta lebih sederhana baik dalam konstruksi maupun operasinya, serta
menggunakan bahan bakar campuran minyak jarak dengan minyak tanah.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mendapatkan rancang bangun suatu alat pengering gabah dalam rangka mengatasi masalah
pengeringan yang mengunakaan udara bertemperatur tinggi untuk mempercepat proses pengeringan, serta pemanfaatan sumber energi alterrnatif, dalam hal ini
minyak jarak, sebagai bahan bakar pemanas udara pengering, untuk menghasilkan hasil pengeringan yang baik yaitu mempunyai kadar air seragam,
dan rendemen beras kepala tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini dibagi dalam beberapa
tujuan khusus yaitu : 1. Mendapatkan kinerja kompor tekan menggunakan bahan bakar
campuran minyak jarak dengan minyak tanah. 2. Mendapatkan data sistem pengeringan bertahap sebagai dasar
pengeringan resirkulasi. 3. Medapatkan proses pengeringan yang tepat dengan menggunakan
teknik simulasi. 4. Mendapatkan nilai kelayakan usaha jasa pengeringan menggunakan
pengering resirkulasi.
1.4 Manfaat Penelitian