Gambar 42 Grafik temperatur udara keluar pengering, secara simulasi dan percobaan
4.4.5 Perubahan Temperatur
Bahan
Temperatur bahan rata-rata di dalam ruang pengering meningkat secara linier terhadap waktu pengeringan, berdasarkan hasil simulasi peningkatan
temperatur bahan tersebut berdasarkan persamaan y = 0.896x + 30.06, dimana y adalah temperatur bahan dan x merupakan waktu pengeringan.
Gambar 43 menunjukkan perubahan temperatur bahan terhadap waktu pengeringan, dimana pada akhir satu proses pengeringan temperatur bahan adalah
39.9
o
C, ini berarti masih berada dibawah garis temperatur transisi gelas. Dengan demikian akan mengurangi terjadinya keretakan bahan. Apabila bahan dikeringkan
selama 20 menit, berdasarkan hasil simulasi, temperatur bahan mencapai 47.95
o
C, sehingga berada pada daerah transisi gelas, hal ini akan berakibat terjadinya
perbedaan sifat antara bagian permukaan bahan yang berada dalam daerah glassy dan pada bagian pusat bahan masih dalam daerah rubbery. Keadaan tersebut akan
menimbulkan stress pada bahan, sehingga akan meningkatkan kerusakan bahan.
Tcoba = 0,935Tsim + 0,867
R² = 0,975
32 37
42 47
32 37
42 47
Tempertur percobaan
°C
Temperatur simulasi °C
Linear antara
simulasi vs
percobaan
Gambar 43 Simulasi perubahan temperatur bahan terhadap waktu pengeringan siklus pertama
4.4.6 Penurunan Tekanan
Hasil pengukuran menunjukkan, penurunan tekanan dari lubang keluaran blower arah horisontal ditambah belokan adalah 686.7 Pa 7 cm kolom air dan
pada arah vertikal sepanjang 2 meter pengukuran adalah 294.3 Pa 3 cm kolom air sehingga total penurunan tekanan adalah 980 Pa 10 cm kolom air. Berdasarkan
persamaan 4.23, maka didapat nilai f = 0.068. Sedangkan daya listrik yang dibutuhkan berdasarkan persamaan 4.24, didapat hasil daya P = 217.78 watt.
Spesifikasi blower yang digunakan mempunyai kapasitas 24 m
3
menit dengan diameter pipa PVC 76 cm, kecepatan udara pembawa adalah 46 mdetik dan
penurunan tekanan hingga 1400 Pascal, daya 0.5 Hp 370 watt, dengan demikian pemilihan blower dalam disain memadai karena, penurunan tekanan yang terjadi
masih berada dibawah kapasitas blower yang digunakan. Terdapat aliran yang tidak lancar selama proses pengeringan berlangsung
yang kemungkinan disebabkan oleh adanya bridging, sehingga mengurangi kapasitas alat.
5 10
15 20
25 30
35 40
45
5 10
15
Temperatur bahan
°C
Waktu pengeringan menit
Tabel 21 Unjuk kerja alat secara umum Parameter
Satuan Percobaan I
Percobaan II Percobaan III Massa gabah awal
kg 450
410 410
Kadar Air awal bb
23.5 22.3
22.8 KadarAir Akhir
bb 13.95
14.15 14.20
Temp Udara lingkungan
o
C 31
31 31
RH udara lingkungan 80
80 80
Temp Udara pengering rata-rata
o
C 59.5
59.5 60
RH udara Pengering 19
20 18
Laju udara pengering m
3
dt 0.16
0.16 0.16
Daya blower udara pengering Watt
125 125
125 Temp Udara pengering keluar
rata-rata
o
C 43
42 43
Laju Udara Pembawa m
3
dt 0.23
0.23 0.23
Daya blower udara pembawa Watt
370 370
370 Total waktu pengeringan
jam 10
9 9
Konsumsi bahan bakar literjam
0.95 1.15
1.20 Effisiensi pengeringan
31.1 22.2
22.6 Rendemen beras kepala
thd beras pecah kulit 74.3
72.69 72
Konsumsi Energi Spesifik non renewable energy
MJkg uap air
3.475 4.786
4.131 Konsumsi Energi Spesifik total MJkg
uap air 6.499
8.980 8.625
4.5 KESIMPULAN