Sedangkan untuk verifikasi model dilakukan dengan menggunakan pengering resirkulasi yang telah dibuat, alat pengering tersebut dirancang dengan
kapasitas 1 ton per proses, terdiri dari dua bagian yang dapat dioperasikan sendiri- sendiri, sehingga setiap bagian mempunyai kapasitas 500 kg per proses. Dasar
penentuan kapasitas alat adalah hasil pengamatan dilapang yang menunjukkan bahwa rata-rata setiap unit usaha penggilingan padi didaerah Bogor memiliki lahan
untuk pengeringan 15 x 15 m
2
dengan kapasitas pengeringan 1.0 ton hingga 2.5 ton gabah.
Parameter yang diamati adalah perubahan kadar air bahan, temperatur udara keluar ruang pengering, kelembaban udara masuk dan keluar ruang pengering,
waktu yang dibutuhkan selama proses pengeringan hingga rata-rata kadar airnya mencapai 12 -14 basis basah , pengujian kadar air bahan dilakukan pada saat
sebelum masuk ruang pengering dan setelah keluar ruang pengering. Suatu program komputer yang ditulis dalam Visual basic Versi 6.0, Microsoft
Corporation digunakan untuk simulasi model pengeringan resirkulasi gabah lampiran 3.
4.3 BAHAN DAN
METODE 4.3.1 Waktu
dan Tempat
Penelitian untuk analisa sifat termofisik bahan, pembuatan alat uji alat pengering resirkulasi dan pengamatan hasil pengeringan dilakukan di
Laboratorium Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Waktu penelitian dimulai bulan April 2007 sampai Juli 2008.
4.3.2 Bahan dan
Alat
Bahan yang digunakan dalam percobaan adalah gabah varietas Ciherang , yang didapat dari kelompok petani didaerah Bogor yang dipanen pada tanggal 18,
21 dan 23 Mei 2008, dan telah diuji sifat thermofisiknya seperti ditunjukkan pada tabel 18.
Peralatan yang digunakan adalah , pengering resirkulasi hasil perancangan, timbangan digital, anemomaster, sensor temperatur, sensor temperatur dan
RHSHT11, microkontroler 8051, komputer, termometer air raksa, gelas ukur, stop watch, Kett Mouisture tester, mesin penampi, Satake Rice Machine Satake
Engineering Co., Ltd., Japan, oven.
Gambar 30 Titik pengukuran pengering resirkulasi 6
5 1
2 3
4
Keterangan : 1
Lubang pengukur tekanan dengan U tube 2
Lubang pengukur kecepatan dan temperatur udara pengering 3
Micro controller 4
Cross flow heat exchanger 5
Blower udara pengering 6
Blower udara pembawa Titik pengambilan sampel
Titik pengukuran temperatur Titik pengukuran temperatur dan RH
Kadar air kesetimbangan M
e
dan konstanta pengeringan k dihitung berdasarkan persamaan 4.49 dan 4.50 Thahir, 1986, sedangkan panas laten
penguapan air dalam bahan Δh
fg
Δh
fgw
= 1.298
4.3.3 Prosedur Percobaan
Percobaan dilakukan dengan menggunakan alat pengering resirkulasi , pengering terdiri dari: alat penukar panas dengan daya blower 0.25 HP; sistem
konveyor pneumatik dengan daya motor 0.5 HP; bangunan ruang pengering dan tempering; kompor bertekanan dengan pompa listrik dan dilekengkapi dengan
seperangkat akuisis data. Titik-titik pengukuran ditunjukkan pada Gambar 30. Temperatur udara pengering dijaga pada temperatur 60
o
C, dengan mengatur bukaan katup saluran bahan bakar.
Prosedur percobaan adalah sebagai berikut : Gabah yang baru dipanen dibersihkan dari sisa-sisa jerami dan kotoran
lainnya dengan menggunakan mesin penampi, kemudian ditimbang sebanyak 450 kg gabah kering panen dimasukan ke dalam alat pengering resirkulasi, kompor
dinyalakan, setelah tiga menit untuk memanaskan pipa saluran bahan bakar, agar viskositas bahan bakar turun, kemudian blower udara pengering dihidupkan
sehingga laju udara pengering adalah 0.16 m
3
detik. Ketika temperatur udara pengering telah stabil pada 60
o
C, blower sistem konveyor pneumatik dihidupkan, kemudian katup aliran gabah dibuka pada ukuran tertentu sehingga didapat laju
aliran gabah 6 kgmenit.
Gambar 31 Mekanisme Kerja Mesin Pengering
Pengambilan sampel untuk pengujian kadar air dilakukan setiap jam sekali, dari bagian atas ruang pengering dan bagian bawah ruang pengering. Pengujian
kadar air dilakukan baik dengan metode oven maupun menggunakan Kett Mouisture tester. Proses pengering berakhir ketika hasil pengujian kadar air dari
sampel bagian atas ruang pengering dan dari bagian bawah ruang pengering sama dengan 14 ± 0.5 basis basah.
4.3.4 Kalibrasi pengukuran kadar air