didapat dari hasil optimasi biaya pada bagian disertasi ini, sedangkan penentuan harga pokok dapat dianalisis dengan menggunakan analisis biaya produksi, sehingga dapat diperoleh biaya
per satuan produk keluaran, semakin rendah biaya produksi semakin tinggi keuntungan yang didapat.
Untuk memudahkan analisis kelayakan usaha pengeringan gabah secara mekanis ini diperlukan beberapa asumsi yaitu:
Investasi awal, harga-harga faktor produksi dan biaya pengeringan berdasarkan harga yang berlaku selama penelitian berlangsung, Umur ekonomis
untuk unit pengering mekanis adalah 5 tahun, Nilai akhir untuk unit pengering adalah 10 dari investasi awal. Pendapatan dan pengeluaran dianggap tetap sepanjang umur ekonomis alat.
Tingkat suku bunga discount rate adalah tingkat bunga yang diperkirakan dan dipakai untuk mendiskon pembayaran dan penerimaan dalam satu periode. Besarnya tingkat suku bunga adalah
15 yang didekati dari tingkat suku bunga Bank Indonesia ketika penelitian berlangsung. Hari kerja unit pengering mekanis selama 240 haritahun.Tidak ada pajak yang dikenakan dalam
perhitungan.
5.3 HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis ekonomi untuk pengeringan gabah secara mekanis ini dilakukan dengan menggunakan data harian jumlah gabah yang dijemur pada pengeringan gabah secara tradisional.
Dari data harian diperoleh rata-rata gabah yang dijemur per hari sebesar 2050 kg GKP atau sebesar 369 ton GKP per tahun pada salah satu unit usaha penggilingan
5.3.1 Biaya Investasi
Dalam pengembangan usaha pengeringan gabah secara mekanis, komponen yang termasuk biaya investasi adalah pengadaan mesin pengering. Besarnya dana yang dibutuhkan
untuk membeli mesin pengering sebesar Rp 10 juta dan semuanya adalah modal sendiri atau modal bersama anggota kelompok tani.
5.3.2 Biaya Tetap
Biaya tetap yang diperhitungkan dalam pengembangan usaha pengeringan gabah ini adalah biaya penyusutan mesin dan bunga modal. Perhitungan biaya penyusutan mesin dilakukan
dengan menggunakan metode garis lurus. Nilai sisa untuk mesin ditetapkan 10 dari harga awal. Biaya penyusutan dari hasil perhitungan diperoleh sebesar Rp 1.800.000 per tahun. Bunga modal
diperhitungkan sebagai biaya, karena uang yang dipergunakan untuk membeli mesin tidak bisa dipergunakan untuk usaha lain Pramudya dan Dewi 1992. Besarnya suku bunga yang
dipergunakan adalah 15. Besarnya bunga modal ini adalah Rp 900.000 per tahun. Dari hasil perhitungan diperoleh total biaya tetap sebesar Rp 2.700.000,-. Rincian biaya tetap disajikan
pada Lampiran 4.
5.3.3 Biaya Tidak Tetap
Yang termasuk biaya tetap adalah biaya operasional mesin, biaya operator dan biaya pemeliharaan. Biaya tidak tetap adalah biaya yang besar dan kecilnya tergantung pada produk
yang dihasilkan dan pemakaian alat atau mesin produksi. Biaya operasional mesin meliputi biaya listrik dan minyak tanah. Tarif listrik yang
digunakan dalam perhitungan adalah tarif listrik untuk rumah tangga sebesar Rp 675kWh berdasarkan TDL Tarif Dasar Listrik pada bulan Mei 2008. Konsumsi listrik mesin pengering
adalah 0.01 kWhkg. Biaya pemakaian listrik diperoleh dari hasil perkalian antara konsumsi listrik mesin pengering kWhkg, jumlah gabah yang dikeringkan per jamnya dan tarif listrik.
Konsumsi bahan bakar adalah 1.1 liter per jam. Ini didapat dari rata-rata konsumsi bahan bakar pada unjuk kerja mesin. Biaya pemakaian bahan bakar diperoleh dengan mengalikan konsumsi
bahan bakar dengan harga bahan bakar. Harga bahan bakar khususnya minyak tanah ini berbeda- beda di setiap tempat. Harga minyak tanah yang berlaku di pasaran sebesar Rp 6.000 per liter
dan harga minyak jarak dipasaran saat ini juga Rp 6.000 per liter. Jumlah tenaga operator yang dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin pengering
sebanyak satu orang. Operator dibayar dengan upah yang sama dengan upah pada penjemuran gabah, yaitu sebesar Rp 20.000 per orang setiap hari kerja. Sedangkan untuk biaya pemeliharaan
yang dikeluarkan sebesar Rp 350 per jam. Dari hasil perhitungan diperoleh total biaya tidak tetap sebesar Rp 10.937 per jam atau Rp 22.290.000 per tahun. Rincian biaya tidak tetap disajikan
pada Lampiran 5.
5.3.4 Biaya Pokok Pengeringan