Observasi Wawancara Teknik Pengumpulan Data Penelitian

E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, dan sebagainya Sukmadinata, 2009:220. Metode observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap fenomena pembelajaran sosiologi di SMA Negeri 1 Ungaran dan SMA Negeri 14 Semarang. Observasi bersifat non partisipatif. Data yang diperoleh dengan menggunakan metode ini berupa dokumen RPP mata pelajaran sosiologi kelas X, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas X, dan dokumen evaluasi hasil belajar peserta didik kelas X. Observasi di SMA Negeri 1 Ungaran terkait dengan RPP dilakukan mulai tanggal 25 sampai 30 April 2011, observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dilakukan dari tanggal 25 April sampai 7 Mei 2011, dan observasi terhadap evaluasi hasil belajar dilakukan dari tanggal 2 sampai 7 Mei 2011. Observasi di SMA Negeri 14 Semarang terkait dengan RPP dilakukan mulai tanggal 26 sampai 30 April 2011, observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dilakukan dari tanggal 26 April sampai 13 Mei 2011, dan observasi terhadap evaluasi hasil belajar dilakukan dari tanggal 11 sampai 13 Mei 2011.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua orang yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2009:186. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dengan menggunakan alat bantu pedoman wawancara berupa daftar pertanyaan dan alat perekam suara recorder. Wawancara digunakan untuk mengungkap data tentang manajemen yang dilakukan Guru Sosiologi dalam mengimplementasikan pembelajaran sosiologi di dalam kelas sesuai dengan standar mutu masing-masing, yakni RSBI dan SKM. Dari hasil penelitian ini akan diketahui perbedaan pembelajaran sosiologi kelas X di sekolah dengan standar mutu RSBI dan SKM. Wawancara ditujukan kepada Guru Sosiologi Kelas X SMA Negeri 1 Ungaran yaitu Bapak Drs. Aris Guswandi, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 1 Ungaran yakni Bapak Drs. Haryono, M.Pd. dan peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Ungaran yang terdiri dari kelas X.6 sampai dengan X.9. Peserta didik dipilih secara acak untuk diwawancarai, seluruhnya berjumlah delapan orang. Wawancara dengan Guru Sosiologi dilakukan dari tanggal 25 April sampai 17 Mei 2011, wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas dilakukan pada tanggal 9 Mei 2011, dan wawancara dengan peserta didik dilakukan dari tanggal 25 April sampai 5 Mei 2011. Wawancara juga ditujukan kepada Guru Sosiologi Kelas X SMA Negeri 14 Semarang yaitu Ibu Rosidah, S.H., Kepala SMA Negeri 14 Semarang yakni Bapak Drs. Wagino Sunarto yang dilengkapi oleh Bapak Drs. Siswanto, M.Pd. selaku Ketua Program SKM dan Ibu Dra. Sri Supantini selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum. Wawancara juga dilakukan terhadap peserta didik kelas X SMA Negeri 14 Semarang yang terdiri dari kelas X.1 sampai dengan X.3. Peserta didik dipilih secara acak untuk diwawancarai, seluruhnya berjumlah delapan orang. Wawancara dengan Guru Sosiologi dilakukan dari tanggal 26 April sampai 13 Mei 2011, wawancara dengan Kepala Sekolah, Ketua Program SKM dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dilakukan pada tanggal 27 April 2011 dan wawancara dengan peserta didik dilakukan dari tanggal 26 April sampai 11 Mei 2011.

3. Dokumentasi

Dokumen yang terkait

Implikasi Hukum Dihapusnya Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Dan Sekolah Bertaraf Internasional Oleh Mahkamah Konstitusi

0 4 7

PERBEDAAN KREATIVITAS SISWA SMP PADA SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) DAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SURAKARTA.

0 1 12

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (Studi situs di SMP Negeri 1 Ungaran).

0 0 15

PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL ( Studi Pelaksanaan Rintisan SBI SMA Negeri 1 Boyolali).

0 1 11

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 3 16

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 1 16

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 0 16

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) Pengelolaan Pembelajaran IPS Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) (Studi Situs di SMP Negeri 4 Surakarta).

0 0 18

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DAN SEKOLAH KATEGORI MANDIRI.

0 0 2

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH (MPMBS) PADA SMA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI).

0 1 9