Sejarah Singkat Sekolah Kondisi Fisik Bangunan dan Sarana Prasarana Sekolah

a. Sejarah Singkat Sekolah

SMA Negeri 14 Semarang didirikan berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5201988 tanggal 8 Februari 1988. Saat itu SMA Negeri 14 Semarang dipimpin oleh Kepala SMU Negeri 3 Semarang Bapak Soetiman dari tahun 1987 sampai 1989, dengan Nomor Statistik Sekolah NSS 3010363308592. Bangunan fisik SMA Negeri 14 Semarang menempati lahan Seluas 10.000 m 2 yang berasal dari pembelian Program Depdikbud seluas 5.000 m 2 dan hibah dari PT. Tanah Mas seluas 5.000 m 2 . Berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 474CKepI1995, tanggal 1 September 1995 SMA Negeri 14 Semarang dianugerahi Piagam Penetapan Tipe Sekolah Menengah Umum Rencana Tipe B dengan Nomor 0900395 pada tanggal 15 September 1995. b. Visi dan Misi Sekolah 1 Visi: Terwujudnya peserta didik yang berprestasi, terampil, berbudaya, religius, dan berakhlak mulia. 2 Misi Sekolah Untuk mewujudkan visi sekolah tersebut maka sekolah perlu menjabarkan dalam misi sekolah sebagai berikut: a Meningkatkan prestasi akademik peserta didik. b Meningkatkan prestasi non akademik peserta didik. c Menumbuhkembangkan sopan santun peserta didik. d Membangun kejujuran peserta didik. e Meningkatkan tanggung jawab peserta didik. f Mengembangkan kecakapan hidup peserta didik. g Menumbuhkembangkan kewirausahaan bagi peserta didik. h Meningkatkan keimanan peserta didik. i Meningkatkan ketaqwaan peserta didik. j Membudayakan seni tari bagi peserta didik. k Mengembangkan seni rupa bagi peserta didik.

c. Kondisi Fisik Bangunan dan Sarana Prasarana Sekolah

SMA Negeri 14 Semarang memiliki 23 ruang kelas, masing- masing digunakan kelas X sebanyak tujuh ruang, kelas XI sebanyak delapan ruang, dan kelas XII sebanyak delapan ruang. Untuk kelangkapan pembelajaran mata pelajaran IPA, SMA Negeri 14 Semarang memiliki empat laboratorium. Selain itu juga sekolah memiliki laboratorium bahasa dan laboratorium komputer. Ruang Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah masing-masing satu serta dilengkapi dengan WC di tiap ruang tersebut. Terdapat juga WC untuk guru, pegawai, dan juga peserta didik di beberapa titik sekitar gedung sekolah. Sarana dan prasarana penunjang lainnya terdiri dari perpustakaan, ruang BK, mushala, ruang guru, ruang TU, laboratorium bahasa, ruang multimedia, ruang agama, ruang penjaga, ruang UKS, ruang koperasi, ruang OSIS, ruang pramuka, ruang kesenian, pos jaga, lapangan upacara, lapangan olah raga, kantin, gudang, tempat parkir, green house, dan taman sekolah. Gambar 7. Laboratorium Bahasa SMA Negeri 14 Semarang Dokumentasi Pribadi Gambar 7 memperlihatkan Laboratorium Bahasa SMA Negeri 14 Semarang. Ruangan ini merupakan fasilitas yang disediakan sekolah untuk meningkatkan kompetensi peserta didik dalam penguasaan bahasa asing. Ruangan ini telah dimanfaatkan secara optimal oleh guru-guru, terutama oleh guru kelas XII bahasa. Gambar 8. Ruang Multimedia SMA Negeri 14 Semarang Dokumentasi Pribadi Gambar 8 memperlihatkan ruang Multimedia SMA Negeri 14 Semarang. Di ruang ini peserta didik belajar mengoperasikan komputer beserta software-software di dalamnya dan belajar mengakses internet. Ruangan ini juga digunakan untuk menunjang program kelas Broadcast bagi peserta didik Kelas Model. Program ini merupakan kerja sama antara SMA Negeri 14 Semarang dengan Radio Ekspresi Mahasiswa REM FM Unnes. Kondisi lingkungan sekolah cukup kondusif untuk kegiatan pembelajaran. Hal tersebut karena SMA Negeri 14 Semarang terletak di daerah yang tidak begitu ramai kendaraan, namun sedikit panas karena letaknya yang berdekatan dengan garis pantai Laut Jawa. Meskipun letaknya jauh dari jalan utama, SMA Negeri 14 Ungaran sudah dapat dijangkau dengan angkutan umum, sehingga memudahkan peserta didik dan guru untuk menuju sekolah.

d. Kurikulum Sekolah

Dokumen yang terkait

Implikasi Hukum Dihapusnya Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Dan Sekolah Bertaraf Internasional Oleh Mahkamah Konstitusi

0 4 7

PERBEDAAN KREATIVITAS SISWA SMP PADA SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) DAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SURAKARTA.

0 1 12

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (Studi situs di SMP Negeri 1 Ungaran).

0 0 15

PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL ( Studi Pelaksanaan Rintisan SBI SMA Negeri 1 Boyolali).

0 1 11

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 3 16

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 1 16

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 0 16

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) Pengelolaan Pembelajaran IPS Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) (Studi Situs di SMP Negeri 4 Surakarta).

0 0 18

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DAN SEKOLAH KATEGORI MANDIRI.

0 0 2

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH (MPMBS) PADA SMA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI).

0 1 9