Kemampuan Literasi Matematika Pendekatan Saintifik Pembelajaran Ekspositori Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kriteria Ketuntasan Literasi Matematika

1985. TPS merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk mendiskusikan suatu konsep matematika dengan prosedur berpikir, berpasangan saling membantu dan berbagi pendapat.

1.5.3 PISA

PISA adalah studi tentang program penilaian siswa tingkat internasional yang diselenggarakan oleh OECD atau organisasi untuk kerjasama ekonomi dan pembangunan. PISA bertujuan untuk menilai sejauh mana siswa yang duduk di akhir tahun pendidikan dasar siswa berusia 15 tahun telah menguasai pengetahuan dan keterampilan yang penting untuk dapat berpartisipasi sebagai warga negara atau anggota masyarakat yang membangun dan bertanggungjawab. PISA mentransformasikan prinsip-prinsip literasi matematika menjadi tiga komponen yaitu komponen konten, proses dan konteks. Pada penelitian ini akan disajikan soal-soal yang serupa dengan PISA untuk mengukur kemampuan literasi siswa dengan memperhatikan komponen konten, konteks dan proses. Sesuai dengan tujuan PISA yaitu menilai kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah real dengan demikian masalah yang disajikan meliputi konten matematika yang berkaitan dengan fenomena sehari- hari sehingga soal yang disajikan merupakan permasalahan.

1.5.4 Kemampuan Literasi Matematika

Kemampuan literasi matematika yang dimaksud di sini kemampuan literasi matematika pada PISA yaitu kemampuan siswa dalam merumuskan, menggunakan dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks termasuk didalamnya bernalar secara matematis dan menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika dalam menjelaskan serta memprediksi fenomena. Kemampuan literasi matematika membantu seseorang untuk mengenal peran matematika dalam dunia nyata dan membuat pertimbangan maupun keputusan yang dibutuhkan sebagai warga negara. Oleh karena itu kemampuan literasi matematika sangatlah penting bagi siswa dalam menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

1.5.5 Pendekatan Saintifik

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan saintifik yang diterapkan pada kurikulum 2013 yang terdiri dari lima unsur yaitu: 1 Observing mengamati, 2 Questioning menanya, 3 Experimenting mencoba, 4 Associating menalar, 5 Networking Membentuk jejaring.

1.5.6 Pembelajaran Ekspositori

Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pembelajaran ekspositori untuk mengajar di kelas kontrol.

1.5.7 Materi Bangun Ruang Sisi Datar

Pada penelitian, peneliti mengadakan tes literasi matematika pada konten shape and space bentuk dan ruang. Kubus dan balok merupakan salah satu materi geometri mata pelajaran matematika yang diajarkan di kelas VIII pada semester genap. Dalam penelitian ini akan dilakukan tes kemampuan literasi matematika pada materi kubus dan balok.

1.5.8 Kriteria Ketuntasan Literasi Matematika

Kriteria ketuntasan literasi matematika adalah batas minimal ketercapaian yang harus dikuasai oleh siswa ketika mengerjakan soal-soal literasi matematika. Kriteria ketuntasan ini dibuat setelah peneliti mengadakan tes awal kemampuan literasi matematika. Nilai minimal kemampuan literasi matematika diperoleh dari rata-rata nilai tes awal ditambah dengan simpangan bakunya. Dari hasil tes awal diperoleh rata-ratanya adalah 48,21 dan simpangan baku 18,41 sehingga nilai minimal yang harus dicapai siswa adalah 48,21 + 18,41 = 66,62 atau dibulatkan amenjadi 67. Kriteria ketuntasanan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Kriteria ketuntasan individual, yaitu batas minimal nilai yang harus diperoleh siswa untuk dapat dikatakan tuntas adalah 67. Nilai di bawah 67 artinya siswa belum tuntas. b. Kriteria ketuntasan klasikal, yaitu batas minimal banyaknya siswa yang mencapai nilai minimal 67 adalah sebesar 75. Artinya jika banyaknya siswa yang mencapai kriteria ketuntasan individual kurang dari 75 maka kriteria ketuntasan klasikal tersebut belum tuntas .

1.5.9 Aktivitas Siswa dalam Proses Literasi Matematika

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI KUBUS DAN BALOK

4 17 221

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERORIENTASI PISA BERPENDEKATAN PMRI BERMEDIA LKPD MENINGKATKAN LITERASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK SMP

0 47 239

EFEKTIVITAS MODEL CPS BERPENDEKATAN REALISTIK BERBANTUAN EDMODO BERORIENTASI PISA TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DAN KEMANDIRIAN

96 284 511

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP N 2 UNGARAN.

0 0 1

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DAN TIPE TPS (THINK-PAIR-SHARE) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 UNGARAN KABUPATE

0 0 2

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK KELAS VIII SMPN 4 SEMARANG.

1 36 216

Keefektifan Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif TAI terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Kubus dan Balok pada Siswa Kelas VIII Semester II SMP Negeri 4 Semarang.

0 0 1

Keefektifan Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) terhadap Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika Materi Pokok Kubus dan Balok Peserta Didik Kelas VIII SMP N 1 Winong.

0 1 112

Kemampuan Literasi Matematika dan PISA

0 0 12

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI GAYA BELAJAR - Repository Universitas Islam Majapahit

0 0 23