hasil belajar individual semua anggota kelompok. Selain itu, diperlukan adanya pengakuan kepada kelompok sehingga anggota kelompok memahami bahwa kerja
sama untuk saling membantu teman dalam satu kelompok sangat penting. Kelemahan yang ada dapat diminimalisir dengan peran guru yang senantiasa
memotivasi siswa yang lemah agar dapat berperan aktif, meningkatkan tanggung jawab siswa untuk belajar bersama, dan membantu siswa yang mengalami
kesulitan.
1.5.11 Teori-Teori Belajar Pendukung
2.1.2.1 Teori Jean Piaget
Jean Piaget menyebutkan bahwa struktur kognitif sebagai skema schemas, yaitu kumpulan dari skema-skema Suherman, 2003: 36. Berdasarkan
hasil penelitiannya, Piaget mengemukakan bahwa ada 4 tahap perkembangan kognitif dari setiap individu yang berkembang secara kronologis menurut usia
kalender yaitu tahap sensori motor, tahap pra operasi, tahap operasi konkrit dan tahap formal.
Tahap sensori motor dimulai dari lahir sampai umur sekitar 2 tahun, pada tahap ini pengalaman diperoleh melalui perbuatan fisik gerakan anggota tubuh
dan sensori koordinasi alat indera. Tahap kedua adalah tahap pra operasi. Tahap pra operasi merupakan tahap persiapan untuk pengorganisasian operasi konkrit
yang dimulai dari sekitar umur 2 tahun sampai dengan sekitar umur 7 tahun. Pada tahap ini anak lebih banyak berdasarkan pengalaman konkrit daripada pemikiran
logis, sehingga jika ia melihat obyek-obyek yang kelihatannya berbeda, maka ia mengatakannya berbeda pula.
Tahap selanjutnya adalah tahap operasi konkrit. Tahap operasi konkrit dimulai dari sekitar umur 7 tahun sampai dengan sekitar umur 11 tahun,
umumnya anak- anak pada tahap ini telah memahami operasi logis dengan bantuan benda benda konkrit. Tahap terakhir dari perkembangan kognitif secara
kualitas adalah tahap operasi formal. Tahap ini dimulai sekitar umur 11 tahun dan seterusnya. Pada tahap ini, anak sudah mampu melakukan penalaran dengan
menggunakan hal-hal yang abstrak. Berdasarkan uraian perkembangan kognitif Piaget di atas, usia siswa SMP
berada pada tahap operasil formal dimana anak sudah bisa diajak untuk belajar matematika dengan pemikiran abstrak dan menggunakan simbol. Hal penting
lainnya adalah anak sudah bisa diajarkan untuk belajar memecahkan masalah dengan suatu eksperimen atau penyelidikan terhadap masalah tersebut.
Selain itu, menurut Piaget dalam Rifa‟i 2011: 207 mengemukakan tiga
prinsip utama dalam pembelajaran antara lain belajar aktif, belajar lewat interaksi sosial dan belajar lewat pengalaman sendiri. Proses pembelajaran merupakan
proses aktif, karena pengetahuan terbentuk dari dalam subjek belajar sehingga untuk membantu perkembangan kognitif anak perlu diciptakan suatu kondisi
belajar yang memungkinkan anak dapat belajar sendiri misalnya melakukan percobaan, memanipulasi simbol-simbol, mengajukan pertanyaan dan menjawab
sendiri, membandingkan penemuan sendiri dengan penemuan temannya. Dalam belajar perlu juga diciptakan suasana yang memungkinkan
terjadinya interaksi di antara subjek belajar. Dengan interaksi sosial, perkembangan kognitif anak akan mengarah ke banyak padangan, artinya
khasanah kognitif anak akan diperkaya dengan macam-macam sudut pandangan dan alternatif tindakan. Perkembangan kognitif anak akan lebih berarti apabila
didasarkan pada pengalaman nyata daripada bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan demikian penelitian ini memiliki keterkaitan dengan teori
Piaget yaitu belajar aktif dengan berinteraksi sosial melalui kegiatan bekerjasama dalam kelompok dan belajar lewat pengalaman sendiri.
2.1.2.2 Teori Bruner