Kriteria Instrumen Tes yang Baik Langkah-langkah dalam Penyusunan Instrumen Tes Pelaksanaan Tes Uji Coba

1.7. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah, dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah Arikunto, 2006: 160. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk tes dan nontes. Adapun instrumen yang berbentuk tes adalah tes kemampuan literasi matematika siswa yang berorientasi PISA sedangkan instrumen nontes adalah lembar observasi.

3.6.1 Instrumen Tes

Tes adalah serangkaian pertanyaan, latihan, atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok Arikunto, 2006:150. Tes digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan literasi matematika siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar dari siswa yang menjadi sampel penelitian. Pelaksanaan tes dilakukan setelah perlakuan diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tes diberikan kepada kedua kelompok dengan alat tes yang sama. Tes ini dimaksudkan untuk memperoleh data kuantitatif dan hasilnya diolah untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian. Tes yang digunakan adalah tes bentuk uraian.

3.6.1.1 Kriteria Instrumen Tes yang Baik

Sebelum instrumen tes digunakan, perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrumen tes tersebut memenuhi kriteria instrumen tes yang baik dan dapat digunakan. Kriteria instrumen tes yang baik menurut Arikunto 2010: 57-58 antara lain sebagai berikut. 1. Tes harus valid, artinya tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. 2. Tes harus reliabel, dapat dipercaya, yakni dapat memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali atau dalam arti lain hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan. 3. Tes harus obyektif, artinya apabila dalam melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi. 4. Tes harus praktis, artinya tes tersebut mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya dan dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas. 5. Tes harus ekonomis, artinya pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos biaya yang mahal, tenaga yang banyak dan waktu yang lama.

3.6.1.2 Langkah-langkah dalam Penyusunan Instrumen Tes

Dalam menyusun instrumen tes dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1 pembatasan materi yang akan diteskan dalam penelitian yaitu mengenai luas permukaan dan volume kubus dan balok; 2 menentukan bentuk soal tes yaitu soal uraian sehingga dapat mengukur kemampuan literasi matematika siswa; 3 menentukan alokasi waktu mengerjakan soal tersebut; 4 menentukan banyaknya butir soal; 5 membuat kisi-kisi soal tes uji coba; 6 menyusun soal, jawaban, dan penentuan skor jawaban; 7 mengujicobakan instrumen tes yang telah disusun pada kelas uji coba; 8 menganalisis dan mengolah data hasil uji coba mengenai validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran masing-masing soal; dan 9 menentukan butir soal yang memenuhi kriteria berdasarkan analisis.

3.6.1.3 Pelaksanaan Tes Uji Coba

Tes uji coba diberikan pada kelas uji coba. Tes tersebut diberikan sebelum tes diujikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah intsrumen tes yang digunakan sudah sesuai untuk diujikan, dengan memperhatikan validitas, reliabilitis, daya pembeda dan tingkat kesukaran dari instrumen tes.

3.6.2 Lembar Observasi

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI KUBUS DAN BALOK

4 17 221

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERORIENTASI PISA BERPENDEKATAN PMRI BERMEDIA LKPD MENINGKATKAN LITERASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK SMP

0 47 239

EFEKTIVITAS MODEL CPS BERPENDEKATAN REALISTIK BERBANTUAN EDMODO BERORIENTASI PISA TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DAN KEMANDIRIAN

96 284 511

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP N 2 UNGARAN.

0 0 1

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DAN TIPE TPS (THINK-PAIR-SHARE) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 UNGARAN KABUPATE

0 0 2

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK KELAS VIII SMPN 4 SEMARANG.

1 36 216

Keefektifan Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif TAI terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Kubus dan Balok pada Siswa Kelas VIII Semester II SMP Negeri 4 Semarang.

0 0 1

Keefektifan Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) terhadap Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika Materi Pokok Kubus dan Balok Peserta Didik Kelas VIII SMP N 1 Winong.

0 1 112

Kemampuan Literasi Matematika dan PISA

0 0 12

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI GAYA BELAJAR - Repository Universitas Islam Majapahit

0 0 23