Daya Pembeda Analisis Instrumen Penelitian

3.6.3.4 Daya Pembeda

Soal yang baik adalah soal yang dapat membedakan kelompok siswa yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Indeks yang dapat mengukur perbedaan itu adalah daya pembeda item discrimination. Daya pembeda soal adalah selisih proporsi jawaban benar pada kelompok siswa berkemampuan tinggi kelompok atas dan berkemampuan rendah kelompok bawah. Daya pembeda soal berkisar antara -1 sampai +1. Tanda negatif berarti kelompok siswa berkemampuan rendah menjawab benar soal tertentu lebih banyak dari kelompok siswa berkemampuan tinggi. Untuk menentukan kriteria daya pembeda butir soal menggunakan rumus sebagai berikut. = � Keterangan: DP : Daya pembeda soal uraian WL : jumlah siswa yang gagal pada kelompok bawah WH : jumlah siswa yang gagal pada kelompok atas n : 27 × N Kriteria: DP ≥ 0,40 : sangat baik 0,30 ≤ DP ≤ 0,39 : baik 0,20 ≤ DP ≤ 0,29 : cukup, soal perlu perbaikan DP ≤ 0,19 : kurang baik soal harus dibuang

1.8. Metode Analisis Data

Analisis dalam penelitian ini dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap awal dan tahap akhir.

3.7.1 Analisis Data Awal

Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui kondisi awal sampel. Data yang dianalisis diperoleh dari data nilai ulangan semester gasal mata pelajaran matematika. Data nilai tersebut diambil dari dua kelas yang akan dijadikan sampel penelitian. Analisis data awal ini meliputi uji normalitas, uji homogentitas, dan uji kesamaan dua rata-rata. Dalam penelitian ini data akhir dianalisis dengan bantuan program Microsoft excel 2010.

3.7.1.1 Uji Normalitas

Pengujian digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis untuk pengujian normalitas ini adalah sebagai berikut: H : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, H 1 : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Kriteria penolakan H adalah jika nilai L o L yang diperoleh dari daftar Liliefors. Prosedur pengujian normalitas dengan Liliefors adalah sebagai berikut: a. Pengamatan dijadikan bilangan baku dengan menggunakan rumus dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI KUBUS DAN BALOK

4 17 221

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERORIENTASI PISA BERPENDEKATAN PMRI BERMEDIA LKPD MENINGKATKAN LITERASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK SMP

0 47 239

EFEKTIVITAS MODEL CPS BERPENDEKATAN REALISTIK BERBANTUAN EDMODO BERORIENTASI PISA TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DAN KEMANDIRIAN

96 284 511

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP N 2 UNGARAN.

0 0 1

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DAN TIPE TPS (THINK-PAIR-SHARE) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 UNGARAN KABUPATE

0 0 2

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK KELAS VIII SMPN 4 SEMARANG.

1 36 216

Keefektifan Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif TAI terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Kubus dan Balok pada Siswa Kelas VIII Semester II SMP Negeri 4 Semarang.

0 0 1

Keefektifan Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) terhadap Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika Materi Pokok Kubus dan Balok Peserta Didik Kelas VIII SMP N 1 Winong.

0 1 112

Kemampuan Literasi Matematika dan PISA

0 0 12

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI GAYA BELAJAR - Repository Universitas Islam Majapahit

0 0 23