Derajat Kecerahan L Derajat Warna Hijau a

35 persamaan nilai L derajat kecerahan, a derajat warna hijau dan b derajat warna kuning sebagai perbandingan. a. Persamaan untuk nilai L adalah y = 4.3896x-254.69 ................ 2, R 2 =0.1724 b. Persamaan untuk nilai a adalah y = 0.7984x+2.3059 ............... 3 , R 2 =0.8749 c. Persamaan untuk nilai badalah y = 0.9541x-36547 ................... 4, R 2 =0.9614. Karena persamaan L memiliki nilai R 2 kecil yaitu 0.1724 maka kamera digital yang digunakan tidak dapat mewakili nilai derajat kecerahan yang sebenarnya. y = 4.3896x - 254.69 R 2 = 0.1724 10 20 30 40 50 60 70 68 68.5 69 69.5 70 70.5 71 71.5 Nilai L pada image N ila i L pa da c h ro m a m e te r . y = 0.7984x + 2.3059 R 2 = 0.8749 -25 -20 -15 -10 -5 5 10 15 20 -40 -30 -20 -10 10 20 Nilai a pada image N ila i a pad a c h ro ma me te r a. L b. a y = 0.9541x - 3.6547 R 2 = 0.9614 10 20 30 40 50 60 70 20 40 60 80 Nilai b pada image N ila i b pa da c h ro mama te r c. b Gambar 17. Nilai perbandingan derajat kecerahan L, derajat warna hijau a, dan derajat warna kuning b pada image dengan chromameter.

a. Derajat Kecerahan L

Derajat kecerahan L buah pepaya IPB 1 pada semua perlakuan cenderung membentuk pola yang sama yaitu meningkat pada awal penyimpanan dan menurun pada akhir penyimpanan dingin, selanjutnya meningkat kembali saat pematangan buatan dan akhirnya menurun kembali di akhir setelah pemeraman Gambar 18 dan Lampiran 9 36 47 49 51 53 55 57 3 6 9 12 15 W aktu hari D e ra ja t kecer ah an L 100 ppm, 20 C 100 ppm, 25 C 100 ppm, suhu ruang 47 49 51 53 55 57 3 6 9 12 15 W aktu hari D e ra ja t kecer a h a n L 200 ppm, 20 C 200 ppm, 25 C 200 ppm, suhu ruang a 100 ppm b 200 ppm 47 49 51 53 55 57 3 6 9 12 15 W aktu hari D e ra ja t kec er ah a n L 0 ppm, 20 C 0 ppm, 25 C 0 ppm, suhu ruang 47 49 51 53 55 57 3 6 9 12 15 W aktu hari D e ra ja t kecer ah an L 100 ppm, 20 C 200 ppm, 20 C 0 ppm, 20 C c. 0 ppm d. 20 C 46 48 50 52 54 56 58 3 6 9 12 15 W aktu hari D e ra ja t k e c e ra h a n L 100 ppm, 25 C 200 ppm, 25 C 0 ppm, 25 C 47 49 51 53 55 57 3 6 9 12 15 W aktu hari D e ra ja t kecer ah an L 100 ppm, suhu ruang 200 ppm, suhu ruang 0 ppm, suhu ruang e. 25 C f. suhu ruang Gambar 18. Perubahan derajat kecerahan L selama penyimpanan sampai pemeraman Penurunan derajat kecerahan menunjukkan adanya degradasi pigmen warna selama proses pematangan. Menurut Winarno dan Wirakartakusumah 1981, buah matang disebabkan adanya reaksi sintesis dan degradasi pigmen. Ditambahkan oleh Desioner 1988 di dalam Syska 2006 bahwa bahan pangan segar yang berwarna cerah selama penyimpanan akan mempengaruhi kemampuan sifat fisik dan kimia dalam memantulkan sinar sehingga kecerahannya berubah. 37 Hasil analisis sidik ragam Lampiran 18 menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi etilen dan suhu peram tidak perpengaruh nyata p 0.05 terhadap derajat kecerahan L selama pematangan buatan.

b. Derajat Warna Hijau a

Buah pepaya setelah diperam semakin berkurang warna hijau pada kulit buahnya. Setelah pemeraman, warna kulit buah pepaya berubah dari hijau ke kuning Gambar 19. Sebagian besar buah-buahan pada saat buah mulai matang, maka warna hijau pada buah akan semakin berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Adanya warna kulit pada buah disebabkan oleh pigmen yang terkandung di dalam buah, begitu halnya dengan pepaya. Klorofil pada pepaya akan terdegradasi setelah buah dipanen, sehingga mengakibatkan warna buah menjadi kuning pada saat matang. Menurut Pantastico 1986, proses biokimia dalam penguraian klorofil belum dapat dipastikan secara jelas namun kemungkinan penyebab utama penguraian klorofil adalah enzim klorofilase. Buah-buahan yang berwarna hijau banyak mengandung klorofil karena kandungan klorofil jumlahnya relatif lebih banyak dibandingkan dengan karotenoid atau pigmen-pigmen yang lainnya. Ditambahkan Muchtadi 1992, selama proses pematangan buah akan terjadi degradasi klorofil menjadi rendah dan muncul warna dari pigmen-pigmen lainnya, hal ini menyebabkan buah berubah warnanya menjadi kuning, jingga, atau merah. Derajat warna hijau buah pepaya IPB 1 pada semua perlakuan membentuk pola yang sama yaitu mengalami peningkatan dari awal penyimpanan dingin sampai akhir setelah pematangan Lampiran 10. Hal ini disebabkan oleh aktivitas enzim klorofilase lebih besar pada proses degradasi yang melarutkan klorofil menjadi purin atau clorin yang tidak berwarna. Peningkatan derajat warna hijau tertinggi dicapai oleh buah pepaya yang diperam dengan konsentrasi etilen 20 ppm pada suhu 20 C yaitu sebesar 4.08 pada hari ke-3 setelah pematangan. Hasil analisis sidik ragam Lampiran 19 menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi etilen dan suhu peram tidak perpengaruh nyata p 0.05 terhadap derajat warna hijau a setelah pemeraman. Hal ini dapat dijelaskan bahwa buah secara alami 38 pun akan berubah warna dari hijau ke kuning dengan sendirinya segera setelah matang.

c. Derajat Warna Kuning b