Laju respirasi Kekerasan Prosedur Penelitian

15 pepaya diperam pada suhu 20ºC, 25ºC, dan suhu ruang selama 24 jam. Kemudian pepaya dibiarkan di udara terbuka dan dilakukan pengamatan parameter mutu. Parameter yang diamati adalah laju respirasi, kekerasan, warna, total padatan terlarut, susut bobot dan uji organoleptik. Prosedur penelitian disajikan pada Gambar 2. Gambar 2. Diagram alir pelaksanaan penelitian

1. Laju respirasi

Penentuan laju respirasi dilakukan selama penyimpanan dan pemeraman, bertujuan untuk menentukan pola respirasi sampai terjadinya klimakterik. Pengukuran laju respirasi selama penyimpanan dilakukan secara periodik setiap Pepaya varietas IPB 1 tingkat kematangan 10 Pencucian dan sortasi Pencelupan dalam thiabendazol 1 g 5 liter selama 1 menit Pengukuran awal terhadap parameter: kekerasan, TPT, warna buah pepaya, bobot Penyimpanan pada suhu 10 C selama 10 hari Setiap 3 hari dilakukan uji kekerasan, TPT, warna dan bobot Pengukuran laju respirasi secara periodik Perlakuan pemeraman: konsentrasi etilen 100, 200, 0 ppm pada suhu 20 C, 25 C dan suhu ruang selama 24 jam Pengukuran laju respirasi setiap 6 jam Dibiarkan pada suhu ruang dan dilakukan pengukuran kekerasan, TPT, warna, susut bobot, dan uji organoleptik 16 24 jam sekali, sedangkan selama pemeraman laju respirasi diukur setiap 6 jam sekali. Dua buah selang dihubungkan dengan alat pengukur gas analyzer Shimadzu Gambar 3 dimasukkan ke dalam chamber untuk melewatkan gas CO 2 dan O 2 sehingga akan terbaca persen gas CO 2 dan O 2 . Data laju respirasi yang diperoleh kemudian diplotkan dalam suatu kurva berupa kurva pola respirasi, laju produksi gas CO 2 atau O 2 mlkg-jam dihitung dengan persamaan Kays 1991 berikut : R = dt dx W V ............................................................................ 1 Dimana: R = laju respirasi mlkg.jam t = waktu jam V =volume bebas ruang ml x = konsentrasi gas CO 2 dan O 2 W = berat segar produk kg Gambar 3. Gas analyzer Shimadzu untuk mengukur konsentrasi gas O 2 dan CO 2

2. Kekerasan

Pengukuran kekerasan dilakukan menggunakan Rheometer model CR-300 Gambar 4 yang diset dengan mode 20, beban maksimum 10 kg, kedalaman penekanan 10 mm, kecepatan penurunan beban 60 mmmenit dan diameter prob 5 mm. Pengukuran dilakukan pada tiga titik yaitu bagian pangkal, tengah dan ujung buah. Nilai pengukuran dinyatakan dalam newton N. 17 Gambar 4. Rheometer model CR-300 untuk mengukur kekerasan 3. Warna Pengukuran warna dilakukan dengan melihat nilai RGB dari bagian tengah buah pepaya menggunakan kamera digital merek Canon Power Shot A410 dengan jarak pengambilan gambar tertentu dari buah pepaya, gambar direkam pada resolusi 800x600 pixel dengan 256 tingkat intensitas cahaya merah, hijau dan biru. RGB yang dihasilkan dari kamera digital dikonversikan dalam nilai L, a, b kemudian dibandingkan dengan hasil nilai L, a, b pada chromameter Minolta CR-310 Gambar 5. Gambar 5. Chromameter Minolta CR-310 untuk mengukur warna

4. Total padatan terlarut