Deskriptif Analisa Rasio Keuangan

analisa Du Pont dan analisa Altman Z score. Melalui analisa tersebut dapat diperoleh gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di PT TASPEN Persero yang berlokasi di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Pemilihan tempat dilakukan secara purposif sengaja dengan pertimbangan akan kelengkapan data dan informasi yang diperlukan untuk kegiatan penelitian mengenai analisis pengelolaan dana tabungan hari tua. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan November sampai Desember 2006.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian, data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder baik untuk data utama maupun sebagai data penunjang. Data primer meliputi laporan keuangan beserta ikhtisar-ikhtisarnya yang diperoleh melalui wawancara, data-data mengenai jumlah peserta serta penerima manfaat, dan data mengenai pemberian manfaat bagi peserta. Sumber data sekunder diperoleh dari literatur PT TASPEN Persero serta studi pustaka dari perpustakaan. Data sekunder meliputi sejarah dan gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, jumlah pegawai kekuatan sumber daya manusia, serta jenis-jenis program yang ada pada PT TASPEN PERSERO.

3.4. Metode Pengolahan dan Analisa Data

3.4.1. Deskriptif

Setelah data-data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan, analisis dan interpretasi data. Pengolahan data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Pengolahan deskriptif kualitatif dilakukan dengan menjelaskan secara deskriptif rumusan masalah yang ada dengan menggunakan data-data utama maupun data penunjang. Pada pokok permasalahan pertama, kegiatan penelitian akan mencermati program asuransi yang dikelola oleh perusahaan. Pengolahan data yang dilakukan bertujuan untuk menguraikan dan memberikan penjelasan mengenai program asuransi yang dikelola perusahaan, jumlah peserta program dan hak-hak yang dapat diterima oleh masing-masing peserta yang mengikuti program asuransi tersebut. Selanjutnya mengenai kegiatan pengelolaan dana yang dilakukan oleh perusahaan. Pengolahan data pada pokok permasalahan ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan dari kedua sumber pendapatan utama perusahaan asuransi. Sedangkan pemberian manfaat bagi peserta program asuransi bertujuan untuk menunjukkan kewajiban pokok pada perusahaan asuransi. Interpretasi data dilakukan dengan menggunakan data-data mengenai besar premi yang dibayarkan oleh masing-masing peserta, kegiatan investasi perusahaan dan pemberian manfaat bagi peserta. Analisa mengenai kinerja keuangan menjadi pokok permasalahan ketiga dari kegiatan penelitian yang dilakukan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan perusahaan terkait dengan kegiatan pengelolaan dana yang dilakukan. Data yang diperlukan berupa laporan keuangan beserta ikhtisar-ikhtisarnya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode analisa rasio, analisa persentase per komponen, analisa Du Pont dan analisa Altman Z score. Setelah itu hasil pengolahan data akan dianalisa dan kemudian dilakukan interpretasi.

3.4.2. Analisa Rasio Keuangan

Menurut Umar 2004, rasio-rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menganalisa kinerja keuangan perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Rasio likuiditas Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas dan pos lancar lain yang sifatnya hampir mendekati kas yang berguna untuk memenuhi semua kewajiban yang akan segera jatuh tempo. Rasio likuiditas ini terdiri atas : a. Rasio lancar Rasio yang menunjukkan kemampuan dalam memenuhi kewajiban lancarnya dengan aktiva lancarnya. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : Rasio lancar = ancar L Kewajiban ancar L Aktiva b. Rasio cepat Rasio cepat adalah rasio yang dihitung dengan menggunakan aktiva lancar tanpa menyertakan persediaan dibagi dengan kewajiban lancar. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : Rasio cepat = ancar L Kewajiban Persediaan Lancar Aktiva − c. Rasio modal kerja bersih terhadap total aktiva Rasio modal kerja bersih terhadap total aktiva menunjukkan potensi cadangan kas yang ada akibat selisih yang terjadi antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : Rasio modal kerja bersih terhadap total aktiva = Aktiva Total Lancar Kewajiban - Lancar Aktiva 2. Rasio aktivitas Rasio ini dipakai untuk menentukan penilaian efektifitas perusahaan menggunakan aktivanya untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini terdiri atas : a. Rasio perputaran persediaan Rasio ini menunjukkan keefektifan dan keefisienan perusahaan dalam mengatur investasinya dalam persediaan yang direfleksikan dalam berapa kali persediaan itu diputar selama satu periode tertentu. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : Rasio perputaran persediaan = Persediaan Penjualan Pokok Harga b. Rasio perputaran total aktiva Rasio ini mengukur efisiensi perusahaan dalam pemakaian total aktivanya untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : Rasio perputaran total aktiva = Aktiva Total Penjualan c. Rasio perputaran aktiva tetap Rasio yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan aktiva tetap guna menghasilkan penjualan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : Rasio perputaran aktiva tetap = Tetap Aktiva Penjualan d. Rasio perputaran piutang Merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam piutang untuk berputar dalam suatu periode tertentu. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : Rasio perputaran piutang = Piutang Penjualan 3. Rasio leverage solvabilitas Rasio ini menunjukkan kualitas kewajiban perusahaan serta berapa besar perbandingan antara kewajiban tersebut dengan aktiva perusahaan. Rasio leverage solvabilitas terdiri atas : a. Rasio utang Rasio utang mengukur sejauh mana kewajiban perusahaan digunakan untuk mendanai pembelian atau investasi atas aktiva perusahaan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : Rasio utang = Aktiva Total Kewajiban Total b. Rasio kewajiban lancar terhadap total aktiva Rasio kewajiban lancar terhadap total aktiva mengukur berapa besar total aktiva yang dibiayai dengan kewajiban lancar. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : Rasio kewajiban lancar terhadap total aktiva = Aktiva Total Lancar Kewajiban c. Rasio kewajiban tidak lancar terhadap total aktiva Rasio kewajiban tidak lancar terhadap total aktiva mengukur berapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kewajiban bukan lancar. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : Rasio kewajiban tidak lancar terhadap total aktiva = Aktiva Total Lancar Tidak Kewajiban 4. Rasio profitabilitas Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio profitabilitas terdiri atas : a. Margin laba kotor Menunjukkan kemampuan perusahaan dari penjualan untuk mendapatkan laba kotor dan berguna untuk memberikan indikasi mengenai efisiensi operasi perusahaan dan penetapan harga jual. Rasio ini dirumuskan sebagi berikut : Margin laba kotor = Penjualan Kotor Laba b. Margin Laba bersih Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah beban operasi atau usaha dan harga pokok penjualan dalam hubungannya dengan penjualan yang dilakukan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : Margin laba bersih = Penjualan Bersih Laba c. Return on Investment ROI Return on investment mencerminkan kemampuan manajemen dalam mengatur aktiva-aktivanya seoptimal mungkin sehingga dicapai laba bersih yang diinginkan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : Return on Investment ROI = Aktiva Total Usaha Laba d. Return on Assets ROA Return on assets menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva-aktiva yang tersedia. Rasio ini diumuskan sebagai berikut : Return on Assets ROA = Aktiva Total Bersih Laba e. Return on equity ROE Retun on equity menunjukkan perbandingan antara laba bersih terhadap modal ekuitas yang dimiliki. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : Return on equity ROE = Ekuitas Bersih Laba

3.4.3. Analisa Persentase Per Komponen