Transakasi dalam mata uang asing dibukukan setelah dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan
menggunakan kurs intern kurs yang berlaku pada saat transaksi dicatat. Saldo mata uang asing dalam neraca
dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs Bank Indonesia pada tanggal neraca.
Perbedaan antara kurs pada saat transaksi dicatat kurs intern dengan kurs pada tanggal neraca dicatat sebagai
pendapatanbeban selisih kurs tahun yang bersangkutan. 3. Biaya ditangguhkan pada PT Arthaloka Indonesia
Aktiva ini terjadi karena adanya penyewa baru yang menempati ruangan gedung PT Arthaloka yang sesuai
dengan perjanjian PT Arthaloka Indonesia menyediakan partisi bagi penyewa tersebut serta memperoleh sambungan
telepon baru. 4. Saham PT Arthaloka Indonesia
Pencatatan nilai investasi jangka pendek dalam bentuk saham yang dimiliki PT Arthaloka Indonesia dicatat
berdasarkan harga terendah antara harga perolehan dan harga pasar.
4.8.2. Kondisi Keuangan Perusahaan
Pengelolaan keuangan selama tahun buku 2005 baik program tabungan hari tua maupun program dana pensiun pegawai
negeri tercermin melalui beberapa indikator sebagai berikut : a. Pendapatan
Realisasi pendapatan program tabungan hari tua tahun 2005 sebesar Rp 3.493,21 miliar atau meningkat sebesar 8,83 bila
dibandingkan tahun 2004 sebesar Rp 3.209,90 miliar. Peningkatan tersebut menunjukkan adanya penambahan total
pendapatan yang diterima perusahaan yang dalam hal ini peningkatan tersebut sangat didominasi oleh peningkatan hasil
investasi yang mencapai 13,93.
b. Beban Jumlah beban program tabungan hari tua THT tahun 2005
mengalami peningkatan sebesar 2,18 dibandingkan tahun 2004 yaitu dari Rp 3.044,38 miliar menjadi sebesar Rp
3.110,87 miliar. Peningkatan pada beban perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kenaikan dalm
membiayai pelaksanaan kegiatan usaha perusahaan yang dalam hal ini kenaikan beban tersebut terutama disebabkan oleh
adanya peningkatan beban umum dan administrasi sebesar 11,20.
c. Aktiva Sampai dengan akhir tahun 2005 aktiva program tabungan hari
tua THT mengalami kenaikan sebesar 11,85 dari Rp 15.540,47 miliar pada tahun 2004 menjadi sebesar Rp
17.381,37 miliar. Kenaikan tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan pada sisi aktiva lancar sebesar 42,18
yang disebabkan adanya pengakuan piutang kepada program pensiun dan piutang hasil investasi.
d. Kewajiban Pada akhir tahun 2005 kewajiban program tabungan hari tua
THT mencapai sebesar Rp 16.356,12 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 9,83 dibandingkan tahun 2004 sebesar Rp
14.892,36 miliar. Kenaikan tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan kewajiban jangka pendek yang signifikan
sebesar 120,10. Hal ini akibat meningkatnya pendapatan diterima dimuka. Jumlah kewajiban pemegang polis secara
keseluruhan sebesar Rp 16.209,94 miliar telah dijamin oleh aktiva investasi sebesar Rp 14.411,73 miliar atau aktiva
keseluruhan sebesar Rp 17.381,37 miliar. e. Ekuitas
Jumlah ekuitas program tabungan hari tua THT pada akhir tahun 2005 mengalami kenaikan sebesar 58,19 atau mencapai
Rp 1.025,25 miliar dibandingkan tahun 2004 yang mencapai Rp 648.11 miliar.
4.9. Analisa Kinerja Keuangan Perusahaan