kebersihan. Karena pengelola kantin tidak dibebankan dengan biaya perawatan, jika sewaktu-waktu bangunan kantin perlu direnovasi.
5.5. Pengaruh Omset Harian Pengelola Kantin terhadap Kelaikan Kantin
Omset harian pengelola kantin dalam penelitian ini adalah laju alir uang masuk dan keluar dalam sehari selama operasional kantin. Pengawasan Internal Sekolah
berpengaruh positif yang tidak signifikan terhadap kelaikan kantin sehat. Menurut hasil penelitian sebagian besar 64,1 pengelola kantin memiliki omset yang rendah
yaitu ≤ Rp 200.000. Hasil analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi
logistik menunjukkan nilai p 0,05 artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara omset harian pengelola kantin dengan kantin sehat di Sekolah Dasar
Kecamatan Medan Kota. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan para pengelola kantin sekolah yang sebagian besar juga dengan pengetahuan tentang higiene dan
sanitasi yang kurang, pendidikan yang rendah, sehingga meskipun pengelola mempunyai omset yang tinggi tidak akan digunakan untuk meningkatkan kondisi
kantinnya menjadi lebih higienis dan saniter sehingga kelaikan kantin sebagian besar tidak sehat.
Pada penelitian ini, sebagian besar pengelola kantin di Sekolah Dasar Kecamatan Medan Kota yang memiliki omset yang rendah adalah kantin tidak sehat.
Dalam hal ini, dengan omset yang rendah, maka dapat dipastikan, keuntungan yang diperoleh pengelola kantin juga relatif rendah. Dan dengan keuntungan yang rendah,
Universitas Sumatera Utara
akan sulit bagi pengelola kantin untuk menyisihkan sedikit keuntungannya untuk menyediakan sarana dan prasarana kantin yang layak atau saniter.
5.6. Pengaruh Pengawasan Internal Sekolah terhadap Kelaikan Kantin
Pengawasan internal sekolah dalam penelitian ini adalah pengawasan yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk membina agar pemilik kantin tetap menjaga
kebersihan dan kesehatan selama operasional kantin. Pengawasan Instansi Pemerintah Terkait berpengaruh positif yang tidak signifikan terhadap kelaikan kantin. Menurut
hasil penelitian sebagian besar 62,2 pihak internal sekolah tidak melakukan pengawasan terhadap pengelola kantin dalam melakukan operasional kantin tersebut.
Tidak adanya pengawasan dari pihak internal sekolah akan menyebabkan pengelola kantin sekolah tidak menyadari perlunya melakukan perbaikan untuk meningkatkan
kondisi kantin yang higienis dan sehat sehingga dapat berdampak kepada kesehatan anak-anak sekolah dasar yang sering jajan di kantin sekolah tersebut.
Bagi sekolah yang melaksanakan pengawasan internal, tetap juga ditemukan kondisi kantin yang tidak sehat. Hal ini disebabkan, bahwa kantin sehat sangat
didukung atas penyediaan sarana dan prasarana kantin. Sementara penyediaan sarana dan prasarana kantin di dukung oleh ketersediaan dana, baik oleh pihak sekolah
maupun pengelola kantin. Sehingga tetap penerapan hygiene-sanitasi kantin tetap memiliki kendala dalam pelaksanaannya.
Hasil analisis bivariat secara statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengawasan internal pihak sekolah kepada pengelola kantin dengan
Universitas Sumatera Utara
kantin sehat. Namun dari hasil analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik menunjukkan nilai p 0,05 artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara pengawasan internal pihak sekolah kepada pengelola kantin dengan kantin sehat di Sekolah Dasar Kecamatan Medan Kota. Hal ini menjelaskan bahwa
hubungan antara pengawasan internal pihak sekolah kepada pengelola kantin dengan kantin sehat sangat lemah sekali sehingga tidak memberikan pengaruh yang berarti.
5.7. Pengaruh Pengawasan Instansi Pemerintah Terkait terhadap Kelaikan Kantin