5. memberikan batuan dalam mengajrkan ilmu gizi secara nyata; 6. mengajarkan penggunaan tata krama yang benar dan sesuai dengan yang
berlaku di masyarakat; 7. sebagai tempat untuk berdiskusi tentang pelajaran-pelajaran di sekolah, dan
tempat menunggu apabila ada jam kosong. Depdiknas, 2007
2.2. Tinjauan Umum tentang Hygiene dan Sanitasi
Pada hakikatnya Higiene sanitasi mempunyai pengertian dan tujuan yang hampir sama yaitu mencapai kesehatan yang prima.
Sudira 1996 mengemukakan bahwa : “Hygiene adalah ilmu kesehatan dan pencegahan timbulnya penyakit. Hygiene lebih banyak membicarakan masalah
bakteri sebagai penyebab timbulnya penyakit, sedang sanitasi lebih memperhatikan masalah kebersihan untuk mencapai kesehatan”.
Hygiene erat hubungannya dengan perorangan, makanan dan minuman karena merupakan syarat untuk mencapai derajat kesehatan. Sedang sanitasi menurut WHO
merupakan suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia, terutama terhadap hal-hal yang mempunyai efek
merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup. Menurut Depkes 2004 hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara
memelihara dan melindungi kebersihan individu subyeknya. Misalnya mencuci tangan untuk melindungi kebersihan tangan, cuci piring untuk
melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk
Universitas Sumatera Utara
melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan. Sedangkan menurut Gea 2009:19 sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan
melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya. Misalnya menyediakan air yang bersih untuk keperluan cuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk
mewadahi sampah agar tidak dibuang sembarangan. Perbedaan sanitasi dan hygiene adalah hygiene lebih mengarahkan
aktivitasnya pada manusia, sedangkan sanitasi lebih menitik beratkan pada faktor- faktor lingkungan hidup manusia. Tujuan diadakannya usaha sanitasi dan hygiene
adalah untuk mencegah timbulnya penyakit dan keracunan serta gangguan kesehatan lain sebagai akibat dari adanya interaksi faktor-faktor lingkungan
hidup manusia. Hygiene sendiri merupakan usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari
pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia sehingga timbul upaya mencegah timbulnya penyakit akibat pengaruh lingkungan kesehatan yang buruk dan
membuat kondisi lingkungan yang baik agar terjamin pemeliharaan kesehatannya. Dengan kata lain hygiene adalah usaha kesehatan preventif yang lebih
menitikberatkan pada kegiatan usaha kesehatan individu maupun usaha kesehatan pribadi hidup manusia.
Ni Wayan 2009 mengemukakan bahwa “tujuan hygiene dan sanitasi dalam penyelenggaraan makanan yaitu : 1 tersedianya makanan yang berkualitas baik dan
aman bagi kesehatan konsumen; 2 menurunkan kejadian resiko penularan penyakit
Universitas Sumatera Utara
atau gangguan kesehatan melalui makanan; 3 terwujudnya perilaku yang sehat dan benar dalam penanganan makanan”.
Hygiene sebagaimana yang dijelaskan SoekresNo. 2004 dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Ruang lingkup sanitasi dan hygiene di tempat kerja meliputi : a hygiene perorangan,
b hygiene makanan, c sanitasi dan hygiene tempat kerja,
d sanitasi dan hygiene barang dan peralatan, e limbah dan linen; serta
2. Hygiene perorangan meliputi : a rambut,
b hidung, c mulut,
d telinga, e kaki,
f kosmetik, g pakaian seragam juru masak.
Kusmayadi 2009 mengemukakan bahwa : “terdapat 4 empat hal penting yang menjadi prinsip hygiene dan sanitasi makanan meliputi perilaku sehat dan
bersih orang yang mengelola makanan, sanitasi makanan, sanitasi peralatan dan sanitasi tempat pengolahan”.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Tinjauan Umum tentang Personal Hygiene