Hubungan Dukungan Keluarga dengan Konsep Diri Lansia

74

2.4. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Konsep Diri Lansia

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji hipotesa spearmen didapatkan hasil koefisien korelasi r antara dukungan keluarga dengan konsep diri lansia yaitu r 0,651 dengan tingkat signifikasi p 0,000 p0,05. Data ini menunjukkan bahwa hipotesa penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan konsep diri lansia adalah diterima. Koefisien korelasi sebesar 0,651 menunjukkan bahwa hubungan dukungan keluarga dengan konsep diri lansia memiliki hubungan yang kuat dan tanda positif koefisien korelasi menunjukkan hubungan searah, artinya semakin baik dukungan keluarga maka semakin baik konsep diri lansia dan sebaliknya. Hal ini sejalan dengan penelitian Romadlani, Nurhidayati, dan Syamsianah 2013 dengan judul hubungan dukungan keluarga dan kemandirian lansia dengan konsep diri lansia menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan dengan interpretasi korelasi positif anatara dukungan keluarga dengan konsep diri pada lansia. Hasil penelitian juga mendukung pendapat Dalami dan koleganya 2009 bahwa keluarga merupakan dasar pembentukan konsep diri karena dapat memberikan perasaan mampu atau tidak mampu, perasaan diterima atau ditolak, dan dalam keluarga individu mempunyai kesempatan untuk mengidentifikasi perilaku orang lain, dan mempunyai penghargaan yang pantas tentang tujuan, perilaku dan nilai. Universitas Sumatera Utara 75 Dukungan dari keluarga merupakan unsur terpenting dalam membantu individu menyelesaikan masalah. Apabila ada dukungan, rasa percaya diri akan bertambah dan motivasi untuk menghadapi masalah yang terjadi akan meningkat Stuart Sundeen, 1991. Peran serta yang besar dari keluarga dalam memberikan dukungan dan pemenuhan kebutuhan lansia sangat diperlukan sehingga timbul koping yang baik dari lansia dalam menghadapi stressor Kristyaningsih, 2011. Friedman 1998 menjelaskan dukungan sosial sebagai koping keluarga, baik dukungan yang bersifat eksternal maupun internal terbukti sangat bermanfaat. Lansia sangat membutuhkan dukungan dari keluarganya karena hal ini akan membuat lansia merasa dihargai. Dukungan sosial keluarga menjadikan keluarga mampu berfungsi dalam berbagai kepandaian dan akal, hingga akan meningkatkan kesehatan dan adaptasi lansia dalam kehidupan. Lansia yang mampu beradaptasi dengan keadaannya akan bisa menerima perubahan-perubahan yang terjadi karena proses penuaan dan akan meningkatkan konsep dirinya. House Smet 1994 dalam Setiadi, 2008 mengatakan bahwa lansia sangat membutuhkan dukungan emosional sehingga lansia merasa dirinya tidak menanggung beban sendiri tetapi masih ada orang lain yang memperhatikan, mendengar segala keluhan dan membantu memecahkan masalah yang terjadi. Ini berarti bahwa dukungan emosional dari keluarga tentunya akan sangat membantu lansia agar secara psikologis siap menerima Universitas Sumatera Utara 76 berbagai perubahan yang terjadi sebagai akibat dari proses penuaan sehingga dapat meingkatkan konsep dirinya. Dukungan informasi diberikan keluarga dalam bentuk memberikan saran, arahan dan informasi penting yang dibutuhkan oleh lansia. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar keluarga sudah memberikan dukungan informasi dengan baik 59,7, seperti menginformasikan kegiatan yang dapat meingkatkan kesehatan lansia, menjelaskan kepada lansia tentang pentingnya menjaga kesehatan yang sangat mempengaruhi seorang lansia dalam menikmati masa tuanya dan memaknai hidupnya sehingga meningkatkan konsep dirinya. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar lansia sudah mendapatkan dukungan instrumental yang baik 68,7, seperti keluarga meluangkan waktu dan menemani lansia ke fasilitas kesehatan serta menyediakan dana, keluarga membantu lansia dalam melakukan pekerjaan atau aktivitas sehari- hari. House Smet 1994 dalam Setiadi, 2008 mengatakan bahwa bantuan instrumental bertujuan untuk mempermudah seseorang dalam melakukan aktivitasnya berkaitan dengan persoalan-persoalan yang dihadapinya. Dengan beraktivitas lansia dapat merasakan hidupnya berguna atau bermakna bagi diri sendiri maupun orang lain sehingga dapat mempengaruhi konsep dirinya Purnama, 2013. Friedman 1998 menyatakan bahwa dukungan penilaian keluarga dapat meningkatkan satatus psikososial anggota keluarganya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lansia masih dihormati dan dihargai oleh Universitas Sumatera Utara 77 keluarga 71,6, hal ini membuat lansia merasa masih berguna dan berarti untuk keluarga sehingga akan meningkatkan harga diri dan konsep dirinya. Sejalan dengan penelitian Poulin dan koleganya 2012 menyatakan bahwa dukungan keluarga memiliki hubungan yang signifikan dengan harga diri lansia yaitu semakin baik dukungan keluarga semakin tinggi harga diri lansia. Universitas Sumatera Utara 78

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan