Perubahan Fisik Perubahan-Perubahan yang Terjadi Pada Lansia

34 untuk dipahami dan berinteraksi. Teori Spiritual mengambil pendapat Fowler bahwa perkembangan spiritual pada lansia berada pada tahap penjelmaan dari prinsip cinta dan keadilan.

4.5. Perubahan-Perubahan yang Terjadi Pada Lansia

Pendapat Maryam, Ekasari, Rosidawati, Jubaedi, Batubara 2008 menyebutkan bahwa perubahan yang terjadi pada lansia meliputi perubahan fisik, sosial, dan psikologismental.

4.5.1. Perubahan Fisik

Perubahan fisik yang dialami adalah sel yaitu jumlahnya berkurang, ukurannya membesar, cairan tubuh menurun, dan cairan intraseluler menurun. Kardiovaskuler yaitu katup jantung menebal dan kaku, kemampuan memompa darah menurun, menurunnya kontraksi dan volume, elastisitas pembuluh darah menurun, serta meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer sehingga tekanan darah meningkat. Respirasi yaitu otot –otot pernafasan kekuatannya menurun dan kaku, elastisitas paru menurun, kapasitas residu meningkat sehingga menarik napas lebih berat, alveoli melebar dan jumlahnya menurun, kemampuan batuk menurun, serta terjadi penyempitan pada bronkus. Persarafan yaitu saraf panca indra mengecil, sehingga fungsinya menurunserta lambat dalam merespon dan waktu bereaksi khususnya yang berhubungan dengan stres. Muskuloskeletal yaitu cairan tulang menurun sehingga mudah rapuh osteoporosis, bungkuk kifosis, Universitas Sumatera Utara 35 persendian membesar dan menjadi kaku atrofi otot, kram, tremor, tendon mengkerut, dan mengalami sklerosis. Gastrointestinal terjadi pelebaran Esofagus, asam lambung menurun, lapar menurun dan peristaltik menurun sehingga daya absorbsi juga ikut menurun. Ukuran lambung mengecil serta fungsi organ aksesori menurun sehingga menyebabkan berkurangnya produksi hormone dan enzim pencernaan. Genitourinaria terjadi pengecilan ginjal, aliran darah ke ginjal menurun, penyaringan di glumerolus menurun, dan fungsi tubulus juga menurun sehingga kemampuan untuk mengonsentrasi urine juga ikut menurun. Vesika Urinaria terjadi pelemahan otot-otot sehingga kapasitasnya menurun dan manyebabkan terjadinya retensi urine. Prostat mengalami hipertrofi pada 75 lansia. Vagina terjadi pengeringan selaput lendir dan penurunan sekresi. Pendengaran terjadi atrofi pada membrane timpani sehingga mengakibatkan gangguan pendengaran, tulang-tulang pendengaran juga mengalami kekakuan. Penglihatan terjadi penurunan respon terhadap sinar, adaptasi terhadap gelap dan akomodasi juga mengalami penurunan sehingga dapat menyebabkan penurunan lapang pandang serta terjadi katarak. Endokrin terjadi penurunan produksi hormon seperti estrogen, progesterone, testosterone, kelenjar pankreas, kelenjar adrenal, ACTH, TSH, FSH, LH, aktivitas tiroid, aldosteron dan sekresi hormon kelamin. Kulit terjadi pengeriputan kulit kepala dan rambut semakin menipis. Rambut dalam hidung dan telinga menebal, elastisitas kulit menurun, vaskularisasi Universitas Sumatera Utara 36 menurun, rambut memutih uban, kelenjar keringat menurun, kuku keras dan rapuh, serta kuku kaki tumbuh berlebihan seperti tanduk.

4.5.2. Perubahan Sosial