61
2.1. Karakteristik Demografi Responden
Berdasarkan karakteristik demografi, mayoritas lansia yang menjadi responden sebanyak 94 berada pada rentang usia 60
– 74 tahun. Hal ini sesuai dengan usia harapan hidup penduduk Indonesia laki-laki dan
perempuan naik dari 67,8 menjadi 73,6. Usia harapan hidup di Sumatera Utara pada tahun 2012 adalah 72,1 tahun, dan tahun 2017 diperkirakan
mencapai 73,2 tahun BPS, 2014. Pada usia 65- 74 tahun, perubahan- perubahan fisik dan psikis lansia semakin meningkat sehingga mempengaruhi
kemampuan perawatan diri dan konsep dirinya Drakeiron, 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah lansia perempuan lebih
banyak yaitu 38 orang 58,2 dibandingkan dengan jumlah responden lansia laki-laki sebanyak 29 orang 41,8. Sesuai dengan pendapat Suarmini
2011 bahwa angka harapan hidup perempuan lebih tinggi dari angka harapan hidup laki-laki.
Sebagian besar responden lansia berada dalam status kesehatan yang sakit sebanyak 34 orang 50,7, lansia menyatakan bahwa mereka memiliki
penyakit kronis. Beberapa penyakit kronis antara lain darah tinggi, diabetes, rematik, gastritis, darah rendah, dan stroke. Hal ini sejalan dengan teori
bahwa tanda-tanda munculnya gangguan penyakit mulai terlihat pada usia 60 tahun dan semakin terlihat pada usia 70 tahun keatas, dan berat ringannya
gejala dipengaruhi berbagai faktor yang ada Kelliat, 2000. Lansia mengalami perubahan fisik yang ditandai dengan munculnya berbagai
Universitas Sumatera Utara
62
penyakit seperti gangguan sirkulasi darah, gangguan metabolisme hormonal dan gangguan gastrointestinal Maryam, et al., 2008.
Hal ini juga sependapat dengan penelitian Henniwati 2008 yang mengatakan bahwa secara umum angka morbiditas pada perempuan lebih
tinggi dan perempuan cenderung merasakan sakit dan perempuan lebih sensitif terhadap perasaan sakit dibandingkan laki-laki, hal ini akan
berpengaruh pada konsep dirinya. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden lansia
hanya mengenyam bangku Sekolah DasarSekolah Rakyat sebanyak 35 orang 52,2, hal ini dikarenakan pada saat usia sekolah mereka hidup dalam
jaman penjajahan dan jaman awal kemerdekaan sehingga sarana pendidikan sangat terbatas. Sebagai akibatnya hanya sedikit dari mereka yang dapat
mengenyam pendidikan tinggi. Hasil penelitian Handayani dan Wahyuni 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 56 responden lansia tidak
bersekolah karena mungkin disebabkan oleh rendahnya kesempatan belajar. Pada waktu mereka masih berusia muda, sekolah masih jarang dan hanya
orang-orang tertentu yang bisa bersekolah.
2.2. Dukungan Keluarga